16-Rainy Day

31 10 6
                                    

Author POV

Siang ini gerimis turun menyapa bumi. Sinar mentari tak secerah biasanya. Langit gelap, suka dan duka ia tampung diatas sana.

Meski begitu, kegiatan alam yang sedikit demi sedikit membanjiri bumi tak mengusik kegiatan keseharian orang-orang.

Semuanya tetap bekerja sesuai schedule. Yang bekerja pergi ke bekerja. Yang sekolah pergi sekolah. Sedangkan yang tak mau dan tak bisa melakukan apa-apa hanya duduk termenung menatap gelapnya langit.

"Acaa!" panggil seseorang dari daun pintu kelas XI-1.

Orang yang dituju tak bergerak sedikitpun. Tetap pada posisi duduknya yang menunduk kebawah. Tanggannya ia lipat untuk menyandarkan kepalanya. Dibawah lipatan tangan itu terdapat buku novel yang senang ia baca. Ditelinganya melekat sepasang earphone yang memutar lagu-lagu clasic oleh Shawn Mendes. Salah satu idol favoritenya.

"Acaa!" panggil orang itu lagi.

Kali ini Aca mulai terusik. Ia melepaskan earphone dari telinganya lalu mengucek pelan kedua matanya. Ia membenarkan poni-nya dan akhirnya melirik ke daun pintu.

"Lo gamau pulang? Tidur mulu sihh."

"Whattt?! Udah pulang?! Lo kok ngga bangunin gue?! Astaga April!"

"Abisnya elo sih, disekolah malah tidur!"

"Cuacanya mendukung banget, jadi gue tidur deh." ucap Aca sambil mengukir senyum kecil diwajahnya.

"Tidur aja otak lo! Itu Farrel daritadi nyariin!"

"Aduhh, gue lupa kalo hari ini gue pulang bareng Farrel." ucap Aca sambil menepuk dahinya.

Aca memang pelupa.

Suka lupa kalo handphonenya lagi di charger terus nuduh temen-temennya yang iseng ngambil handphone dia. Suka lupa ngasih tau Farrel kalo ada temennya yang nyariin dia, urgent banget yang hasilnya itu bakal fatal. Suka lupa ikat tali sepatu sampe hampir jatuh ditangga. Suka lupa kalo hari Sabtu pake baju olahraga. Pokoknya pelupa.

"Dasar lo! Huh, nyusahin aja!" April jengkel dengan Aca yang terus-terusan lupa dengan segala hal yang penting. Kalo ga penting, Aca ingat banget. Misalnya, ingat makan siang, ingat nonton film terbaru, ingat ngajak main Kezia, ingat tidur 12 jam sehari. Andai yang dia ingat itu bangun pagi, pasti setiap hari gabakal kena marah guru BK karena telat dateng.

"Oke-oke, gue pake kecepatan turbo nih, santai." ucap Aca sambil memasukkan barang-barangnya asal ke dalam tas.

"Ayo, cepet. Kasian Farrel." timpal April sambil menarik tangan Aca.

Aca tak menjawab perkataan April, ia hanya berusaha cepat berlari agar segera tiba dihadapan Farrel yang mungkin wajahnya sudah masam.

"Nih, cewe lo. Udah pelupa, bawel lagi." April berdecak malas.

"You know she's so well." balas Farrel sambil menghidupkan motornya lalu memakai helm.

"Maaf ya, tadi gue ket--"

"Stts, udah tau." Farrel meletakkan telunjuknya diujung bibir Aca, berusaha menyuruh gadis itu tetap bungkam.

My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang