6-Should

54 15 11
                                    

Farrel POV

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasku. Aku sudah terlambat! Sekarang pukul 07.32 dan aku belum berada dikelas. Aku mempercepat langkah kakiku menuju kelas sembari berharap belum ada guru yang masuk. Namun, semuanya sirna saat seorang guru menyadari keterlambatanku.

"Hey, kamu! Kesini!"

"Mati gue, matii!!" batinku dalam hati.

"Iya bu." balasku lirih sambil merunduk setelah aku berada tepat dihadapan Bu Mira.

"Sudah jam berapa ini? Kamu selalu saja terlambat! Mau saya masukin kantor kamu??!"

"Aduh galak banget lagi, ngomong apa gue?" batinku lagi sambil berpikir apa yang akan aku katakan sebagai alasan.

"I-ini bu, a-anu ta-"

"Anu anu, udah sana masuk! Awas kamu terlambat lagi!"

"Baik bu, saya permisi."

Aku kembali mempercepat langkah kakiku agar dengan segera sampai dikelas. Syukur saja, saat aku sampai, tak seorang guru-pun berada di kelasku.

"I'm lucky!" kataku enteng sambil masuk ke dalam kelas.

Akupun berjalan menuju kursiku dan meletakkan tasku. Aku lalu ikut bergabung dengan teman-temanku yang sudah berkerumunan di belakang. Seperti biasanya, mereka membicarakan club-club sepak bola favorite mereka.

"Eh, denger-denger lo deket sama si itu ya, siapa lagi lupa gue." ungkap Dion pada Farrel yang baru saja tiba di kerumunan itu.

"Siapa? Aca?"

"Nah, itu, Aca. Kok bisa lo deket sama dia?" tanya Dion lagi.

"Ya ng-nggak gitu. Tau ahh, apaansi lo bahas-bahas Aca. Lagian tau darimana lo?"

"Satu kelas juga pada tau kalii. Lo balik sama dia mulu sih, yagak?"

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Dion, guru yang mengajar pelajaran Biologi dikelasku masuk.

"Argh, why?" gerutu ku dalam hati.

Dengan terpaksa aku kembali ke kursiku dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

*****

"Aca."

Hanya satu kata itu yang sedari dari kupikirkan.

Aku beranjak ke kelas Aca saat bel istirahat berbunyi. Berniat ingin mengajaknya ke kantin dan membeli eskrim kesukaannya. Namun, saat aku kesana, aku tak melihat keberadaan seorang Aca dikelas itu.

Aca tidak berada dikelas. Namun, April berada dikelas. Artinya, Aca tak pergi bersama April. Akupun bertanya pada April yang sedang memainkan gadgetnya tentang keberadaan Aca. Namun tetap saja, aku mendapat jawaban yang tak memuaskan. April tak mengetahui kemana Aca pergi.

"Gue gatau dia kemana. Tadi dia bilang cuma mau keluar sebentar. Ya gue iya-in aja. Emang napasih? Lo kaya keilangan emas tau ga. Ntar juga dia balik."

"Hmm yauda deh. Gue cabut dulu." kataku sambil beranjak pergi dari kelas Aca.

Aku mengeluarkan ponselku untuk menanyakan pada Aca dimana dia sebenarnya. Namun ku-urungkan niatku itu. Aku kembali memasukkan ponselku kedalam saku celana. Aku hanya berharap saat pulang sekolah aku akan bertemu Aca.

My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang