Dengan bantuan Ten, Wonwoo akhirnya bisa bertemu dengan Jennie.
Ten dengan liciknya mengatakan bahwa Wonwoo overdosis dan tak sadarkan diri di apartemennya.
Walau awalnya tidak menyukai ide gila Ten ini, tetapi pada akhirnya Wonwoo setuju juga demi bertemu dengan Jennie.
"Ten? Lo bohongin gue?" Seru Jennie tak terima sambil menunjuk-nunjuk Ten.
"Maaf, Jen." Balas Ten.
"Jen..." Seru Wonwoo pada Jennie.
Walaupun tau di panggil, tapi Jennie mengabaikan Wonwoo, seakan tidak mendengarnya.
"JEN!!!" Seru Wonwoo sambil mencengkeram bahu Jennie.
Jennie yang tersentak, dengan terpaksa menghadap ke arah Wonwoo.
"APASIH?" Balas Jennie dengan teriakan.
"Aku mau ngomong." Ujar Wonwoo melembut. "Dengerin aku sebentar, please."
Ten yang merasa keberadaannya tak seharusnya disana, pergi menjauh ke arah dapur. Memberikan waktu pada Wonwoo dan Jennie berbicara empat mata.
"Gue gak pengen ngomong sama lo." Seru Jennie sambil melepaskan cengkeraman tangan Wonwoo di bahunya.
"Hubungan kita..."
"Kita udah selesai." Potong Jennie cepat.
"Jen..."
"Kita selesai saat lo milih pergi nemuin Mina." Kata Jennie.
"Aku minta maaf."
"Udah gue maafin, tapi untuk pertahanin hubungan ini, gue gak bisa."
"Jen, aku mohon, kasih aku kesempatan sekali lagi."
"Setiap lo salah, gue selalu maafin. Gue selalu memberi lo kesempatan untuk berubah. Tapi, lo selalu Mina Mina Mina. Sekarang udah gak bisa." Balas Jennie.
Setelah mengatakan itu, Jennie bersiap untuk pergi.
Tapi, Wonwoo memeluknya dari belakang dengan cepat.
"Aku minta maaf." Ujar Wonwoo tepat di telinga Jennie. "Jen, aku minta maaf." Lanjutnya berkali-kali mengucap kata maaf. "Please, aku gak mau nangis Jen."
Tanpa permisi, air mata Jennie mengalir.
Pada tahap ini, rasanya Jennie ingin berbalik, membalas pelukan Wonwoo.
Tapi, mengingat sakit hatinya, Jennie tidak mampu melakukan itu.
"Woo, kita udah berakhir." Kata Jennie dengan bergetar, lalu perlahan melepaskan diri dari Wonwoo.
🐻🐻🐻
"Lo beneran putus Jen?" Tanya Joy pada Jennie.
Jennie yang berada di sebelah Joy cuma mengangguk sambil mengonta ganti channel TV nya.
"Serius?" Ujar Joy lagi.
"Serius." Balas Jennie. "Kenapa sih, daritadi tanya itu mulu?"
"Kan gue Wonwoo-Jennie shipper." Sahut Joy dengan ekspresi sedih.
Jennie tersenyum, "Dasar lebay." Katanya.
Kemudian Jennie mengingat-ingat memang dulu Joy yang getol banget menjodoh-jodohkan Wonwoo-Jennie sampai akhirnya jadian.
"Hehe, tapi kalo ini yang terbaik buat lo gue dukung kok, apa pun keputusannya." Kata Joy.
"Makasih ya udah mau ngerti dan selalu nemenin disaat gue susah." Balas Jennie sambil memeluk Joy.
🐻🐻🐻
Sementara itu Wonwoo yang masih berada di apartemen Ten makin murung.
"Udah gua bilang, kalo mau nangis, nangis aja Woo." Kata Ten sambil menepuk bahu Wonwoo. "Ntar lo sakit kepala nahan nahan nangis begitu." Lanjutnya.
"Udah gue bilang, enggak." Balas Wonwoo dengan lemah.
"Yaudah." Ujar Ten. "Hape lo getar terus nih daritadi. Cek sapa tau ada chat penting, gue mau tidur." Lanjut Ten sambil menyerahkan hape Wonwoo pada pemiliknya.
Kak Seulgi
Woy lo dua hari gak pulang kemana aja?
Dicariin nyokap.Mama
Dek, ada dimana?
Pulang sekarang!Joy
Jennie udah pulang ke apartemen Woo.Doyoung
Lo masih di Ten?Mina
Kak, hari ini aku udah boleh pulang dari rumah sakit :)🐻🐻🐻
Jangan lupa vote dan komentar ya.
Sebentar lagi ini tamat hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't wanna cry [wonwoo x jennie] [complete]
Fanfic"Gue ngga akan nangis." -Wonwoo