Part 2

262 61 18
                                    

Mengagumimu adalah sebuah anugrah. Bertahan dengan tidak kepastian itu pilihan. Dan berjuang sendirian itu kebodohan

***

Dan tiba tiba ada tangan yang memegang pundaknya. "Lo ngapain?? Terlambat juga?"

Kasih menoleh dan mendapati kekasih pujaannya ada di dihadapannya sekarang. Sungguh ini hari buruk atau hari baik, bagi kasih? Jarang sekali Damian mengajaknya bicara duluan, apalagi menyentuhnya hampir tidak pernah sama sekali. Maklum Damian kan orangnya gitu, dingin dingin ngangeni gimana gitu.

"Hello.. Kog bengong sih?" ucap damian sambil melambaikan tangan di depan muka Kashi untuk menyadarkan lamunannya.

" Ah nggak kog, tadi kamu ngomong apa?"

"Makanya jangan bengong mulu."

" hehehe.. Ya sory"

" gak papa kog. Oh ya lo masih mau bengong disini terus apa mau masuk. "

" Masuk lewat mana?"

" Adadeh ntar juga tahu sendiri."

Damian langsung menggandeng tangan kasih dengan lembut. Jantung kasih serasa mau copot. Di setiap perjalanan jatung kashi berdetak tak karuan.

Aduh ini detak jantungnya kenapa kenceng banget, ntar kalau Damian denger gimana. Tengsin kan gue.

Ucap Kashi dalam hati sambil mengikuti kemana Damian akan membawanya pergi.

***

Di tempat lain lebih tepatnya dikelas seorang laki laki berambut agak keriting berkulit putih, bertubuh tinggi, mata tajam seperti elang sedang mengumpat dengan sendirinya. Sambil mondar mandir seperti setrika. Tercetak jelas di raut wajahnya ada rasa cemas akan suatu hal.

" Benerkan apa kata gue. Kasih itu memang pembawa sial. Kalau dulu kalian pilih gue, pasti tidak akan terjadi seperti ini."

Segini dulu ya ceritanya jangan lupa votmen dan follow aku. Mau tahu cerita selanjutnya? Kenapa kasih dibilang pembawa sial? Atau mau kenal lebih jauh sosok Damian? jangan kemana mana tunggu part selanjutnya. Sorry for typo😂😂

Te détesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang