Part 7

121 38 13
                                    

Siapa sih sebenarnya kamu. Jangan buat aku terjebak dalam teka tekimu. Karena aku sudah disibukkan dengan imajinasiku.

***

Dalam senja ku berlabuh, mengikis sakit yang hampir tak tersentuh, memondasi diri yang hampir rapuh. Dalam senja ku berdoa, berharap keajaiban itu ada, dan mengubah segalanya.

Kashi terlalu larut menatap senja dari balkon rumahnya hingga suara adzan yang menggema tidak terdengar olehnya. Menurut Kashi senja adalah teman setia. Saat melihat Senja seolah ia berada pada taman imajinasinya. Taman imajinasi yang selalu membuat pikiran Kashi berfantasi kemana mana. Mungkin dengan berimajinasi ia bisa merasakan jika dunia berpihak padanya.  (ya elah sok melankolis lu thor :-))

"astaghfirullah, udah azan toh rupanya. "

Buru buru Kashi masuk ke rumah dan bergegas mandi. Jangan sampai Mamanya pulang ia belum mandi dan belum sholat. Sudah dipastikan nanti mamanya mengomel. Karena menurut mamanya kebersihan diri dan beribadah adalah prioritasnya. (sama dong sama author😅)

***

Di sebuah kamar bernuansa biru langit, seorang cewek berbaju biru navy dan celana jeans warna putih yang sangat pas melekat di kaki jenjangnya sedang berusaha membangunkan sosok makhluk yang ada di depannya. Seperti tak terusik sama sekali ia malah tetap tidur tidak bergeming walaupun badannya sudah diguncang guncang beberapa kali. Hingga si cewek mulai jengkel, ia memikirkan ide lain untuk memebangunkannya jika cara halus tidak bisa maka dengan amat terpaksa cara kejam pun terlaksana. Si cewek pergi menuju kamar mandi dan mengambil gayung yang berisikan air. Disiramnya wajah si cowok hingga si cowok itu bangun dengan gelagapan.

"Banjir.... Tolong Bi inemm... "

"Wuahahahahhaha mana ada banjir, yang ada gue habis guyur lo hahah. " Si cewek tadi malah tertawa terpingkal pingkal melihat wajah Aras yang sangat bete atas perbuatannya.

"Apa apaan sih lo kak. Kurang kerjaan banget. Lo bisa bangunin gue gak pake acara diguyur segala kan bisa. " seolah dia tak terima perbuatan kakaknya itu.

"Pake cara apa, lo aja udah gue bangunin dari tadi gak bangun bangun ya jadi gue guyur deh. "

"Mau apaan lo bangunin gue. Ini belum pagi. "

"Ya tahu ini belum pagi. Inituh magrib tahu gak. Gak baik tidur waktu magrib katanya tuh pamali, mandi sana habis itu sholat. Dan habis sholat anterin gue pergi beli martabak. Gak ada penolakan. Lo nolak, Tambahan uang jajan lo gue Talak"

"Iye iye. Bawel lo. Dasar cewek banyak maunya. Talak Talak dikira gue suami lo apa. "

"udah jangan bawel sana lo mandi"

" ya lo pergi sana. Ngapain masih di kamar gue. "

Setelah kepergian kakanya Aras menuju Kamar mandi, untuk melaksanakan apa kata kakak terbawelnya.

***

Martabak Istimewa Kang Jan begitu tulisannya. Kini kakak beradik itu sudah ada disana siap menunggu pesanan mereka.

Banyak muda mudi berpasangan berlalu lalang didepannya karena lokasi martabak tersebut ada di pinggir jalan pusat kota. Daritadi Aras memerhatikan mereka. Jessy yang tahu arah pandangan Aras pun juga ikut melihat objek apakah yang dari tadi diamati oleh sang adik.

Te détesteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang