Seulgi menatap punggung Kris yang sedang berjalan di depannya. Punggung lebar itu terlihat dingin. Kemarin Kris benar-benar memutuskan pertunangan mereka, bahkan pria tampan berambut pirang itu menghindari tatap muka dengannya. Harapan terakhir Seulgi adalah bertemu kembali dengan Jong In sebelum dia dan Kris berangkat untuk menemui orang tua Seulgi dan memutuskan semua hubungan yang mengikat mereka berdua secara resmi. Tapi harapan si wanita blonde ini untuk bertemu mantan pacarnya tidak terkabul, karena semenjak pagi Jong In tidak kembali kerumah orang tuanya. Seulgi tahu pasti bahwa sekarang Jong In sedang bersama Kyungsoo.
'Kyungsoo, Kyungsoo, dan Kyungsoo... disinu semua orang seperti hanya peduli pada Kyungsoo. Untuk apa kemari kalau hanya akan merasakan sakit hati? Apa bagusnya dia? Hanya seorang laki-laki aneh yang bisa hamil. Seharusnya dia malu, atau mungkin dia memang banci huh.' Dalam hati Seulgi sudah mengeluarkan unek-uneknya. Termasuk doa-doa buruk rupa.
Kris selesai mengecek semua yang ia dan Seulgi butuhkan. Pria tampan itu mendekati si blonde yang dari tadi cemberut sok imut-menurut Kris. Sebenarnya dia sudah tidak mau lagi dekat-dekat dengan Seulgi. Dia paling benci wanita yandere dan sejenisnya. Tapi sebagai orang baik dan bertatakrama, ehem... Kris ingin mantan tunangannya itu tidak akan mengganggu adiknya lagi. Dengan cara baik-baik dia akan membuat Seulgi segan walau hanya bertatap muka dengan Kyungsoo.
"Seulgi." Kris memanggil dengan nada sekalem mungkin. Dia menekan kekesalannya untuk sementara.
Seulgi mendongak. "Ya?"
"Mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu lagi. Kuharap kau mengerti bahwa ini yang terbaik. Demi rumah tangga adikku dan kehormatanmu sebagai wanita."
Seulgi tersinggung. Dia merasa masih terhormat kemana-mana. Cantik juga, 'kan?
"Aku selalu mempercayai kalau cinta hanya satu kali, dan bukan aku atau Jong In yang ditakdirkan mencintaimu. Mungkin orang lain. Jadi jaga cintamu.... jangan sampai ternoda sesuatu seperti merusak cinta orang lain, karena adikku sudah memutuskan mencintai satu cinta yaitu Kyungsoo." Kata-kata Kris seakan menusuk Seulgi. Wanita itu diam tidak menjawab dan memandang ke bawah. Antar kesal dan malu.
Sebegitu rendahnya aku dimatamu Kris, hanya karena satu ciuman?
.
.
.
"Jong In!" Kyungsoo berteriak karena dari tadi suaminya seakan tidak mendengarnya dan malah asik dengan sekantung pir dalam troli belanjaan mereka. "Khamjong." Kali ini si mata bulat mendesis tapi dengan kaki menendang tulang kering Jong In.
"Aw! Appo..." Jong In menggeram penuh napsu. Ingin marah tapi ditahan. Mereka baru baikan dan dia tidak mau membangunkan sisi gadis PMS Kyungsoo.
"Aku menyuruhmu untuk menemaniku belanja bukan untuk mengabaikanku." Bibir merah itu mencebik kesal.
Jong In akhirnya tersenyum dan mencubit pipi pasangannya. "Iya, iya. Maaf.... aku sudah janji mau membuatmu senang dan bahagia, jadi aku akan menurutimu nyonya Kim." Katanya yang sekarang suda mengusap pipi yang baru saja dicubitnya.
"Makanya dengarkan kalau aku sedang bicara. Ayo kita ke sana!" Kyungsoo menunjuk deretan rak berisi makanan ringan.
"Aku sudah bilang kau tidak boleh makan makanan itu." Si tan memegang pergelangan tangan pasangannya yang sedang mengandung itu. Mencegahnya menemui sederet makan bermicin.
"Itu bukan untukku tuan Kim. Aku juga sudah bilang 'kan kalau pamanku mau ke sini... dan anaknya itu suka makanan itu, kalau kau mau tahu kenapa aku membeli banyak makanan ringan. Agar dia betah di sini." Jelas Kyungsoo. Tangan Jong In malah diseretnya ke arah deretan keripik singkong dengan rasa micin yang lezat. Uh.... siapa yang mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE
FanfictionRemake Story Karena suatu masalah, Kyungsoo harus menikah dan melepaskan status lajangnya. Minjoon yang telalu senang malah membuat pesta besar-besaran untuk anak bungsunya. Kyungsoo yang sudah tidak bisa apa-apa terpaksa berdamai dengan takdi...