3.Start

4.8K 470 33
                                    

Flashback

"Ada apa?" Sun Hee memandang wajah bocah bermata bulat di depannya yang terlihat pucat.

Kyungsoo yang sedang mengalami masalah pada perutnya hanya bisa meringis dan berkata pelan. "Perutku sakit Halmeoni. Rasanya seperti sembelit, tapi entah kenapa kepalaku juga terasa pusing. Ini sudah lebih dari seminggu jadi aku kemari," jelas Kyungsoo.

"Coba kuperiksa," Sun Hee menuntun Kyungsoo tiduran di ranjang pasien untuk diperiksa. Wanita cantik itu mengernyitkan alisnya saat merasa ada keganjilan pada perut Kyungsoo. "Kyungsoo, setahuku kau bukan gay. Apa kau pernah melakukan sex dengan pria?" tanya Sun Hee to the point.

Kyungsoo bingung kenapa Sun Hee menanyakan hal aneh seperti itu. "Kenapa Halmoeni menanyakan itu?"

"Kau mau jawab atau tidak? Cepat!!" tuntut Sun Hee.

Kyungsoo menjawab takut-takut. "Pe-pernah."

"Dasar bodoh, apa kau sadar apa yang kau lakukan apalagi tidak pakai pengaman? Apa kau tidak mengerti apa yang akan terjadi jika laki-laki itu menanam benih padamu Kyungsoo? Terlebih pada masa suburmu. Haah kau benar-benar bodoh bocah." Sun Hee memijit pelipisnya, kepalanya terasa berdenyut-denyut nyeri. Dia tidak habis pikir kenapa Kyungsoo bisa sebodoh ini. Menyerahkan mahkotanya pada seorang pria uhm sesama pria.

Kyungsoo menatap Sun Hee bingung. "Apa maksudnya? Aku tidak mengerti," kata Kyungsoo dengan wajah innocent-nya. Sepertinya Sun Hee harus ekstra bersabar menghadapi kelemotan Kyungsoo. Sun Hee mengambil napas dalam-dalam, berusaha menekan emosinya yang seakan mau meledak.

"Begini, sebenarnya kau memiliki rahim seperti seorang wanita, tapi karena kemungkinan rahimmu akan dibuahi oleh sperma sangat kecil, aku dan orangtuamu tidak memberitahukan ini padamu. Kami tidak tahu kalau kau akan dibuahi bukan membuahi. Kau mengerti? Jadi apa yang kau alami sekarang seperti wanita hamil 2 bulan yang mengalami sembelit akibat meningkatnya hormon progesteron dalam sistem tubuhnya, dan yang membuatku yakin bahwa kau benar-benar hamil, saat aku memeriksa perutmu tadi ada sebuah gerakan kecil dalam perutmu yang merespon sentuhan tanganku pada bagian perutmu, maksudku.....bukan bergerak seperti kandungan usia 7 bulan, tapi perutmu agak terasa keras dibagian tertentu," jelas Sun Hee panjang lebar agar bocah bermata bulat yang jadi pasiennya saat ini mengerti.

"Jadi aku...."

"Aku sangat yakin kau menjadi seorang ibu bocah. Astaga, fisikmu laki-laki. Untuk memastikan keadaanmu lebih lanjut aku akan meminta Yura sebagai dokter kandungan untuk memeriksamu."

****

Kabar kehamilan Kyungsoo membuat keluarga Do geger. Semua menanyakan siapa ayah dari janin dalam perut Kyungsoo. Namun Kyungsoo tidak mau memberitahukan siapa orangnya. Satu minggu kemudian baru dia mau buka mulut karena ketakutan dengan ancaman Tao. 'Jong In' satu nama tanpa marga membuat Minjoon sang ayahanda mengobrak-abrik seisi Seoul. Bedasarkan ciri-ciri yang Kyungsoo sebutkan, Minjoon akhirnya mengetahui siapa Jong In dan dia menyeringai. Entah apa yang Minjoon rencanakan dan lakukan, yang pasti seminggu kemudian Kyungsoo sudah dapat undangan pernikahannya dari Tao.

Flashback end

.

Terlihat dua orang pemuda tampan sedang berjalan beriringan di antara banyaknya orang yang berlalu lalu lalang di Kim Mansion. Dua orang pemuda itu adalah Jong In dan Kris.

"Tersenyumlah adikku, jangan memasang wajah menyeramkan saat kau sebentar lagi akan menikah." Kris sebagai kakak yang baik berusaha membuat mood adiknya membaik, walau yang terjadi malah sebaiknya. Jong In semakin mengeluarkan aura hitamnya saat mendengar kata menikah, membuat orang-orang menjaga jarak darinya.

Kris hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat mood adiknya yang memburuk.

"Ya ampun Kyungsoo-ya. Kau kemari hanya untuk memberikan ini untuk Jong In." Terdengar pekikan dari arah depan Jong In dan Kris, membuat keduanya memandang lurus ke depan dan melihat Ji Won yang sedang berbinar membawa sekeranjang buah pir berjalan berlawanan arah dengan Kris dan Jong In.

"A-ano sebenarnya...." Pandangan Jong In langsung beralih pada pemuda manis di sebelah Ji Won yang sekarang sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Kyungsoo," reflek Kyungsoo menghentikan langkahnya, matanya mencari orang yang menyebut namanya.

"Jong In," mereka berdua saling pandang beberapa saat sebelum Kyungsoo lebih dulu mengalihkan pandangannya pada Kris.

"Selamat pagi Kris hyung," sapanya sopan pada Kris sambil membungkukan badannya.

"Pagi juga Kyungsoo-ya. Jangan terlalu formal padaku," Kris membalas dengan senyuman manisnya.

Kyungsoo hanya tersenyum lembut dan mengangguk. Takut mau senyum lebih lebar dari ini.

"Tch," Jong In mendecih pelan, membuat Ji Won yang sedari tadi melihat ekspresi anak bungsunya jadi kesal dengan sikap jual mahal Jong In. Padahal Kris bisa bersikap baik pada Kyungsoo, masa Jong In tidak bisa merubah sedikit sifat sedingin balok es itu. Ha~ah rasanya Ji Won ingin sekali menjitak kepala Jong In, dan itu pasti akan dia lakukan, tunggu saja.

Jong In yang menyadari tatapan aneh ibunya hanya bisa menelan ludahnya, karena merasakan firasat buruk.

Kyungsoo melihat para anggota keluarga Kim yang sekarang sedang mengeluarkan ekspresi yang berbeda-beda. Dia tidak tahu harus melakukan apa di situasi yang seperti ini. Kalau saja ibunya tidak menyuruhnya datang kesini dengan ancaman 'boneka pororomu akan eomma buang' dia tidak mungkin datang ke tempat ini, tempat terakhir yang ingin dia datangi di dunia-- tempat di mana Jong In berada.

Kyungsoo benar-benar tidak ingin bertatap muka dengan pemuda berkulit tan itu. Tapi entah mengapa dia sedikit senang melihat wajah datar Jong In hari ini. Dia tidak benci pada Jong In, tapi apakah akan baik hubungan mereka jika dimulai dengan suatu ketidak sengajaan?

Takdir masih terus berjalan. Jarak yang menjauh semakin mendekat. Seiring berjalannya waktu, semua perasaan terpendam akan muncul ke permukaan. Ini baru saja dimulai.

TBC

Gimana? 😂😂😂😂

JANGAN LUPA VOTE + COMMENTNYA YA😘😉

WONDERFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang