13. Lovey Dovey Time

3.5K 350 19
                                    

Original story ©HotaruBlue

Warning : DON'T LIKE DON'T READ

Selamat Membaca!!

.

.

.

.

"Khamjongggg!" Kyungsoo berteriak mengelilingi rumah mencari suaminya. Perutnya yang sudah sangat besar diusia tujuh bulan membuatnya gampang lelah berjalan. Berjalan dari kamar ke dapur saja kakinya sudah pegal. Apalagi harus mengelilingi rumahnya untuk mencari si hitam yang suka menghilang seenaknya.

Saat Kyungsoo bangun, Jong In sudah tidak ada dan sama sekali tidak meninggalkan pesan apapun untuk si mata bulat.

"Uh...kakiku sakit." Keluh Kyungsoo sembari mendudukan diri di gazebo taman belakang rumahnya. Udara pagi ini cukup segar walau agak dingin. Kyungsoo bisa melihat bunga matahari yang ia tanam sedang bergerak terkena angin musim gugur. Sweater tebal yang ia pakai cukup untuk melindunginya dari angin pagi ini. Kyungsoo mendekat ke bunga matahari itu. 'Sepertinya baru disiram' batinnya. Lama Kyungsoo memandangi deretan bunga yang berdiri tegak itu.

Sepasang tangan berkulit tan melingkar di pundak si mata bulat.

"Jangan jalan-jalan keluar sendirian Kyung. Aku jadi khawatir kalau tidak menemukanmu di dalam rumah." Jong In berkata khawatir. Bibirnya menciumi tengkuk Kyungsoo. "Kau sudah mandi?" tanyanya saat menciumi wangi sabun beraroma citrus.

Kyungsoo membalikkan badan dan cemberut. "Kau yang tidak ada saat aku bangun." Protesnya dengan raut hampir menangis. Dia memang sensitif dan masih trauma Jong In meninggalkannya seperti saat bersama mantannya itu, walau sebentar Kyungsoo tidak rela.

Melihat 'istri'nya seperti ingin menangis, si tan berusaha merengkuh tubuh berbalut sweater kebesaran itu hati-hati karena tidak ingin menyakiti buah hatinya yang masih ada di dalam sana. "Maaf sayang, aku hanya harus ke rumah Appa sebentar tadi. Maafkan aku." Setelah mengatakan itu Jong In membisikkan banyak kata maaf.

Kyungsoo akhirnya tersenyum dan mencium dalam aroma tubuh suaminya. Dia sekarang punya kebiasaan kalau setiap bangun tidur mencari aroma Jong In. "Jangan pergi tanpa bicara padaku lagi."

"Iya, aku minta maaf."

"Aku lapar."

"Mau makan apa hm?"

"Kau." Kyungsoo menjawab dengan tatapan lurus ke arah suaminya. Tatapan seduktif.

Kalau saja Jong In tidak punya wajah datar dan sifat keturunan keluarga Kim yang melekat, mungkin dia akan berteriak. Kyungsoo sangat jarang mengundangnya begini. "Apa tidak apa-apa?"

"Kata Halmeoni tidak masalah karena bayi kita juga sudah cukup kuat."

Jong In berpikir keras. Dia sih oke oke saja bercinta dengan pasangan hidupnya ini, lagi pula sudah lama dirinya menahan diri. Hanya saja dia takut hilang kendali nanti.

"Tidak boleh?" Kyungsoo bertanya dengan raut memohon. Dia sedang ingin sekali.

Kalau begini Jong In tidak akan bisa menolak. "Hn, morning sex tidak buruk."

"Bilang saja kau suka Khamjong."

"Karena dirimu yang meminta sayang."

"Hehe...Ayo olahraga ranjang."

***

Jong In merasa terganggu dari tidurnya. Dia merasakan wajahnya diciumin sejak lima menit yang lalu. Setelah sadar siapa yang melakukan itu dia tersenyum. "Sudah puas?" tanyanya dengan suara bassnya yang serak.

WONDERFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang