Hanya kamilah yang berhak menilai baik buruknya kami. Bukan peraturan sekolah apalagi omongan kalian. Karena hanya kami lah yang tau bagaimana diri kami sendiri. Jadi tutup mulut omong kosong kalian -Lai Guanlin 17 tahun
"Gua harusnya ga sayang sama...
Lai Guanlin yang melihat Daniel so care saat itu menjadi sangat kesal emosinya terpancing begitu saja. Tanpa basa basi dengan tindakan yang berani dia mendorong meja kantin agar mempermudah ia keluar dari kursinya. Dia juga meremas tangannya beranjak dari mejanya berjalan dengan cepat menghampiri Kang Daniel.
Tanpa seorang pun duga Guanlin mencengkram kuat kerah seragam Kang Daniel hingga wajah Kang Daniel memerah kehabisan nafas dan dia berikan satu pukan keras hingga kang daniel terjatuh di lantai, tak berhenti di situ dia duduk diatas tubuh Kang Daniel yang tak berdaya dan terus menghabisinya bertubi tubi pukulan dia berikan di wajah Kang Daniel.
Kang Daniel benar benar tidak bisa melawan kali ini. Seketika teman temannya ribut dan memisahkan mereka Guanlin sangat bernafsu menghabisi Daniel di tempat itu.
"Ini dia Jinyoung cowok brengsek yang ga tanggung jawab bohongin cewek." ucap Guanlin sambil tetap mencengkram kerah baju Daniel tak berhenti memukul wajah Daniel walau hidungnya sudah berdarah.
"Maksud lu apa ?" Jinyoung tak mengerti ucapan Guanlin
"Lu ga mau bantuin gua ngabisin cowok yang bikin temen kita kek gitu?" ucap Guanlin berhenti sejenak memukul Daniel.
Dia melanjutkan memukul Daniel dari sisi kanan Daniel dan pukulannya mengenai telinga Daniel seketika telinga Daniel mendengung akibatnya. Tak hanya itu Guanlin memukul dagu Daniel hingga Daniel mengeluarkan cairan dari mulutnya
Mengerti ucapan Guanlin. Jinyoung mengangkat lengan bajunya. hampir saja Jinyoung ikut memukuli Daniel kalo saja Jisung tidak menahannya.
Bahkan Jisung yang tidak bersalah malah ikut terkena tinjuan maut yang dimiliki Jinyoung. Siapa yang mau ngelawan Jinyoung. Si jago tawuran yang pernah mengalahkan gengster sekolahnya hanya seorang diri.
Akhirnya setelah berkali kali Daehwi dan Jihoon memisahkan mereka mereka mencoba menahan Guanlin menarik Guanlin untuk berdiri dan melepaskan Daniel. Tak lupa mereka mencoba menenangkan Jinyoung yang emosinya sedang meluap luap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beginilah kondisi Daniel setelah dihajar Guanlin. Seluruh badannya lemas sulit di gerakan. Mungkin orang orang sekitar mengira Daniel sekarat.
Pukulan Guanlin sangat keras dan bertubi tubi seolah tidak ada ampun darinya. Membuat Daniel bahkan tak bisa berdiri sendiri kalau Jisung dengan kondisi wajah naasnya dan Jaehwan tidak membantunya. Mereka pergi sambil membawa Daniel yang lemah.
"DASAR COWOK GOBLOK BISANYA CUMA BOHONGIN CEWEK EMANG DASAR LO BANCI PERGI POTONG ANU LO SEKARANG JUGA !" teriak Guanlin.
Teman teman nya berusaha menenangkan nya menarik tubuh tingginya untuk duduk dan memberinya segelas minum.
Guanlin meminum airnya sekali teguk. Setelah itu Guanlin langsung menyalakan vapenya. Dengan nafas terengah engah ia menikmati asap dari benda itu untuk menenangkan dirinya.
"Lai Guanlin.... makasih banget." ucap Inha sambil menatap Guanlin yang sedang mengatur napas dengan vape di tangannya dan asap masih mengelilingi wajahnya.
"hmm." Guanlin mengangguk dan mengangkat alisnya. Sejenak Inha merasa lega karena bajingan itu telah mendapatkan hal yang setimbang Inha sedikit tersenyum.
"Apa cuma gua yang gatau apa apa." ujar Daehwi.
"gua lagi gamau cerita Hwi. nanti juga lu tau sendiri lu kan lambe turah." jawab Inha dengan malas. Guanlin hanya menikmati rokok elektrik nya itu dan terdiam.
"Hey, biar Inha ga sedih terus mending clubbing malam ini?" tanya Ji Hoon pada mereka.
"yxg kuuy." Jinyoung dan Daehwi menjawab dengan kompak mereka paling semangat dalam urusan clubbing.
"Jam 10 malam di MNight club." ucap Jinyoung.
"Ajak Saeron sama Jin Sol mereka bakal semangat tuh." tambahnya.
Setelah suasana membaik mereka membereskan bawaannya dan siap siap pulang. Mereka pulang membawa kendaraan masing masing kecuali In Ha yang pergi ke halte untuk mendapatkan bis.
Inha berjalan seperti biasa walau lebam di wajahnya ia tak peduli orang lain melihat kondisinya yg mengenaskan tapi teman teman nya sudah meringankan beban nya dan membuatnya terhibur sejenak ia bisa melupakan apa yang tadi terjadi di wc.
Guanlin dengan motor sport sedang melaju tiba tiba memelankan lajunya dan berhenti di depan Inha.
"Seo In Ha naik lu! masa iya lu babak belur gitu mau naik bis." kata Lai Guanlin sambil membuka kaca helm full face nya yang hanya menampilkan mata Guanlin yang indah itu.
Sedikit terpesona dengan matanya In Ha terdiam. lalu Guanlin memberikan nya helm padanya. Dia tersadar dan membawa helm tersebut lalu naik keatas motornya.
Guanlin menyalakan motornya dan mulai berjalan.
"Rumah lu dimana?" tanya Guanlin.
"di Galleria Foret lt 3.a."
"Hua kira lu gaakan mau temenan sama model rongsokan kayak Jinyoung, Daehwi, Jihoon, sama gua. gua kira lu cewek so pinter doang." ucap Guanlin membuka obrolan.
"Lah gua temanan sama Jinyoung dari masih ingusan kali wkwkwk. jahat banget lu kata katanya rongsokan." ucap Inha
"Yakali mereka kan badung semua model model rongsokan." ucap Guanlin sambil fokus menyetir.
"Lu juga rongsokan dong ?" Inha tertawa kecil.
"Yaaa kek gunukan sampah hahaha." tawanya pelan.
"tar mau gua jemput ga?" tanya Guanlin.
"Ga usah ntar ngerepotin hehe." ucap Inha malu.
"Halah dusta terus lu mau naik apa? bis?" tanya Guanlin.
"Kaga tau juga." jawab Inha singkat.
"Bilang aja lo mau yaaa gua jemput pokoknya titik." Guanlin sambil tertawa kecil diikuti dengan tawa Inha kemudian.