PART 4 -LAMPU MERAH -

60 28 8
                                    

Seo Inha sampai di apartemen nya. Tak lupa ia berterimakasih pada Guanlin dan berjalan menuju apartemennya. Guanlin menatapnya dari kejauhan hingga ia tak terlihat saat itulah Guanlin pergi.

Saat sampai di rumahnya bukan nya disambut dengan baik atau diobati luka bekas pukulan kakak kelasnya itu. sang ibu malah marah melihat kondisi Seo Inha.

"Seo Inha kenapa kamu babak belur ? kamu ngapain di sekolah? kamu pasti nakal kan? ayo ngaku!"

Pertanyaan yang menurut Seo Inha terdengar seperti bentakan menyakiti hatinya. Inha menatap ibunya dan pergi ke kamarnya.

Namun, sebelum dirinya sampai ke kamarnya ibunya mencengkram pergelangan tangan nya kuat. Membuatnya meringis kesakitan dan meninggalkan bekas merah di pergelangan tangan nya.

"Isshh eomma sakit." katanya sambil melepaskan cengkraman ibunya.

'PLAAK'

"Beraninya kamu nakal di sekolah. Ibu ga ngeluarin uang banyak banyak buat kamu bikin malu ibu di sekolah!" kata ibunya sambil menampar pipi Inha. Jujur perkataan ibunya itu membuat dia sakit hati.

'apakah tidak ada keprihatinan ibunya tentang kondisinya' pikirnya

"Terseerah ibu!" kata Inha sambil memegangi pipi yang ibunya tampar dan menggigit bibir bawahnya menahan tangisannya.

Inha berlari pergi ke kamar nya. Mengunci pintu kamarnya dan menangis.

'Harus banget emang nyokap nampar gua kan gua ga salah gua cuma jadi korban.' pikir Inha sambil menangis di kamarnya.

pukul 22.00 KST

Ibunya Seo Inha sudah tertidur lelap sedangkan anaknya tengah bersiap siap untuk pergi dipakainya celana Jeans dengat atasan tanktop berwarna hitam ditambah jaket jeans tak lupa jam tangan putih yang selalu ia kenakan kemana pun.

Line :
Guanlin : Gua diluar cepet napa.
(justread)

Lalu Inha bergegas turun dari lift dan menghampiri Guanlin yang sudah siap dengan celana jeans menempel di kaki panjangnya dan jacket kulitnya. 'WOW' Dalam hati InHa terpesona oleh penampilan Guanlin yang terlihat sangat tampan saat itu.

"Ayo naik lama banget lu." ucap Guanlin menatap Inha.

'Cantik juga' pikirnya ketika melihat penampilan Inha.

"Yaa sabar!" ucap Inha sambil cemberut.

"Bentar bentar lu pake helm dulu nih
." ucap Guanlin sambil memakaikan helm pada kelapa Inha. Inha menatap Guanlin sudut bibirnya membentuk senyuman kecil namun pipinya pun sedikit memerah.

"Buru naik." ucap Guanlin setelah selelasai memakaikan Inha helm. Inha langsung naik ketasa motor Guanlin setelah Inha naik Guanlin menjalankan motornya.


"Inha pegangan!" kata Guanlin lalu dia menambah kecepatannya.

"Gamau...." tolak Inha pada Guanlin.

"Pegangan aja udah  gua mau ngebut." paksa Guanlin.
Tetapi, Inha tetap menolak perintah nya itu.

"Yauda lu yang minta ya ?" ucap Guanlin.

Tak lama kemudian Guanlin menambah kecepatannya sangat cepat Inha takut terjatuh saat itu. Namun, masih menahan diri untuk berpegangan pada Guanlin.

Saat motornya melaju kencang tiba tiba Guanlin mengerem nya mendadak. Membuat Inha kaget badan nya terdorong ke depan dan tidak sengaja kedua tanganya memeluk Guanlin erat dari belakang. Pipi Guanlin memerah dan tersenyum senang mendapat pelukan dari Seo Inha.

"Ini kenapa?" tanya Inha

"Kan gua bilang apa pegangan kayak gini, itu lampu merah hehe" katanya sambil tertawa kecil merasa puas mendapat pelukan hangat dari Inha dimalam yang dingin ini.

Inha mencoba melepaskan pelukan nya dari Guanlin. Namun, tangan Guanlin lebih cepat memegang tangannya seolah olah tak mau Inha melepaskan pelukanya.

Inha hanya diam dengan perlakuan Guanlin padanya dan menurut apa yang Guanlin suruhkan.

"Udah gini aja lebih enak kan?" tanya Guanlin. Inha hanya terdiam dan diam diam bibir tipisnya membentuk senyuman.

Guanlin benar benar menikmati pelukan dari Seo Inha di lampu merah tersebut. Sesekali dia usap usap tangan lembut Seo Inha yang tengah memeluknya dari belakang.

Di sisi lain

Pancaran sinar kamera terpancar oleh kamera seseorang. Orang itu tengah diam dalam mobilnya dan tak sengaja melihat pemandangan Inha memeluk Guanlin dengan cepat dia memotretnya.

"Wow, Seo Inha dan Lai Guanlin?!"
"Aku harus menyerahkanya pada Daniel kurasa haha." ucapnya sambil tertawa jahat.

.
.
.
.
.
-TBC
vote and comment 🙏
sorry for late update
mohon bantuannya ya 🙆‍♀️

C8H11NO2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang