CHAP 11 -SEBUAH RAHASIA-

35 17 3
                                        

Namun, perlu kalian tahu bahwa Jinyoung tidak selemah itu. ia berbalik badan menendang dada ayahnya hingga jatuh dan kepalanya membentur meja di belakangnya. Jinyoung mengambil pot bunga di meja tersebut. Ia langsung membantingkan pot bunga itu ke kepala ayahnya dengan penuh amarah. Darahnya bercucuran melumuri wajah ayah Jinyoung.

Jinyoung mengambil serpihan pecahan kaca tersebut ia menggenggamnya erat sampai sampai tak terasa tangannya ikut tergores kaca tersebut. Ia bersiap siap menusuk perut ayah kandungnya itu. ssnyum kemenangan terukir di wajahnya sambil menatap ayahnya yang sudah pingsan dan bercucuran darah.

"Bae Jinyoung jangan !!!" ibunya berteriak dari belakang.

Jinyoung mentap ibunya yang sedang berlutut memohon padanya. seketika ia menjatuhkan serpihan kaca yang semula ia genggam erat bahkan tangannya ikut terluka saat itu. ia mengatur nafasnya yang terengah engah.

Guanlin merangkulnya sambil menepuk nepuk punggungnya untuk menenangkannya. ia membawanya ke mobil mendudukannya di samping ibunya.

"Ke rumah sakit lin!" titah Jihoon pada Guanlin yang sedang menyetir.

Guanlin hanya menjawabnya dengan anggukan kelapa. ia menjalankan mobilnya kencang dan menuju rumah sakit.

"Hoon, Lin makasih yaa gua gatau kalo gaada kalian" ucap Jinyoung pelan.

"Gausah khawatir. yg penting lu gapapa kan ?" tanya Guanlin sambil fokus menyetir.

"Gaa gua gapapa" jawabnya.

berkat kelihaian Guanlin dalam mengemudi mereka bisa sampai cepat di rumah sakit. mereka langsung pergi ke IGD untuk diberikan pertolongan pertama.

Jinyoung dan Ibunya telah menerima pengobatan dari luka memar dan sobeknya itu. Jinyoung yang mengalami cedera di kepala terpaksa harus menggunakan perban. untungnya cedera nya itu tidak terlalu serius.

akhirnya setelah selesai mereka kembali ke mobil. Guanlin menjalankan mobilnya dan pergi dari rumah sakit.

"kita mau kemana ?" tanya Guanlin

"ke hotel gua aja lin" jawab Jihoon

akhirnya mereka sampai di hotel milik Jihoon ini. para pegawai menyambut ramah pada mereka. Jihoon langsung berjalan menuju reseptionis

"ada apa tuan muda ?" tanya pelayan wanitanya

"saya mau satu kamar hotel disini yang view nya bagus ya teman saya akan menginap sekita 2-3 bulan di sini jadi saya mau pelayanan yang maksimal pada teman saya" titah Jihoon pada reseptionis layaknya boss di film film itu.

reseptionis itu langsung menuntun mereka menuju kamar hotel. mereka masuk lift menuju lantai 3 kamar hotel yang akan ibu Jinyoung tinggali.

"silahkan sebelah sini" ucap pelayan itu ramah

mereka masuk ke kamar hotel lengkap dengan kasur kingsize kamar mandi mewah tv dan sofa empuk. begitu gordennya di buka menampilkan pemandangan yang sangat indah.

"kalian tinggal saja dulu di sini anggap saja rumah sendiri nanti tiap jam makan tinggal turun ke lantai 2 disitu tempat makannya ya" jelas Jihoon

Jinyoung hanya mengangguk ngangguk saja. kemudian ia membawa ibunya masuk kedalam kamar hotel tersebut. ia membawa ibunya ke ranjang untuk menidurkannya. lalu menyelimutinya hangat.

"bu Jinyoung pergi dulu bsk Jinyoung kesini" ucapnya sambil mengusap rambut ibunya.

lalu mereka pergi meninggalkan ibu Jinyoung yang sudah tertidur lelap di kamarnya. mereka memutuskan kembali ke Villa walau jam sudah menunjukan jam 01.00.

C8H11NO2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang