-CHAP 13: MELTED CHEESE-

23 11 10
                                        

Setelah asyik berfoto dengan sunrise dan mengupload nya seperti biasa mereka kembali ke villa untuk mandi dan bersiap siap melanjutkan bermainnya. Seperti biasa apalagi yang mereka lakukan di pantai selain berenang, berjemur, dan bermain.

"Nying panas bisa bisa gua makin item!" Keluh daehwi pada teman temannya yang sedang bermain bola di pantai itu.

"Napa lu item doang ribet." Ucap Jihoon nyinyir.

"Cape gua laper makan cari makan yok!" Ajak Guanlin pada teman temannya

"Yuk lah guys gua juga mau makan nih sekalian balik ke villa." Sambung Baejin.

Akhirnya mereka pergi dari pantai dan memilih mencari makanan di sekitarnya dan menuju villa.

Setelah selesai makan dan membereskan barang barangnya mereka pulang dari villa tersebut. Baejin, Daehwi dan Jihoon tidur lelap di kursi belakang sedangkan Inha hanya menatap kaca sambil bernyanyi mengikuti musik yang Guanlin nyalakan diradio mobilnya.

Guanlin menatapnya sambil tertawa kecil. Inha yang menyadarinya pun berhenti bernyanyi dan menatap Guanlin sinis.

"Aaah gausa liatin gitu malu gua!" Ucapnya pada Guanlin

"Kkkk abis nyanyi nya lucu kayak orang pidato." Ledeknya sembari tertawa

"Apa lu bilang?!" Inha sambil melototi Guanlin.

"Lu nyanyi kayak orang pidato ga ada nada nya perlu gua ulang?" Ucap Guanlin sambil menyubit hidung Inha gemas.

"Jahat ya lu pedahal suara gua udah sekeren mbak IU juga."

"Kayak mbak IU di mimpi lu!" Guanlin sambil menoyor kepala Inha.

Inha pun menatap sinis Guanlin dan kembali terdiam.

Setelah perjalanan yang panjang akhirnya mereka sampai di kota tercinta. Guanlin mengantarkan temannya satu persatu mulai dari Jihoon, Daehwi dan Jinyoung. Hingga tersisa hanya mereka berdua dalam mobil.

Ditengah perjalanan menuju apartemen tempat Inha tinggal Guanlin tiba tiba memutar arah.

"Lah Lin rumah gua lurus kok lu belok kiri sih?" Tanya Inha keheranan.

"Emmm gua cuman mau ngajak lu main kok ga boleh emang? Hmm." Tanya Guanlin sambil manatap mata Inha.
Membuat siapapun yang ada di posisi Inha pasti akan meleleh dengan tatapan itu.

Inha hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum pertanda dia setuju dengan ajakan main dari teman barunya itu.

"Inha ibu lu ga akan marah kan?" Tanya Guanlin sambil fokus menyetir.

"Gua pergi ke pantai kemarin aja pasti dia marah jadi yauda nanggung." Jawab Inha dengan entengnya.

"Waduuu Inha gua savage nih hahaha." Ucapnya sambil tertawa.

"Lagian gua juga muak kali kali lah gua nikmatin masa muda gua ga selalu di kekang." Tambahnya

"Emang lu selalu di kekang?" Tanya Guanlin.

"Ya kayak yang lu tau lah. Ibu gua tuh gimana ya lu bisa tau sendiri lah dia kayak over protective sama kayak yang ga percaya aja sama gua sebenernya jujur aja gua juga ga nyaman." Jelasnya dengan wajah sedikit memelas.

"Lu masih untung ada yang merhatiin coba gua." Ujar Guanlin sambil mengelus rambut Inha.

"Tapi ini beda Lin. Gua malah ga ngerasa dia perhatian sama gua dia tuh cuma kayak jadiin gua robotnya tanpa peduli gua mau sehat sakit jatoh apapun itu." Ujar Inha

"Hmm iya sih gua ngerti kok. Kalo emang suruhan dia bebanin elu lu tolak aja." Guanlin sambil menyetir.

"Dah ah sampe nih kita." Ucap Guanlin

Ia memarkirkan mobilnya di parkiran salah satu caffe. Caffe ini memang tidak terlalu terkenal namun saat mereka masuk ke caffe tersebut suasana nya begitu menenangkan. Apalagi jika naik ke lantai dua kau bisa melihat marahari terbenam disana dan kerlap kerlip lampu kota. Inha pasti menyukai caffe itu.

"Wey lin udah aga lama lu ga kesini! Apakabar bro." Ucap seorang pelayan laki laki sambil memukul pundak Guanlin.

"Baik baik iya karena udah lama ga kesini gua kangen tempat ini bro." Jawab Guanlin sambil bersalaman dengan pria itu.

"Dateng kesini tiba tiba bawa cewek aja lu hahaha. Pacar lu nih? Kenalin ke gua dong." Ucapnya setelah melihat Inha.

"Kenalin ini Seo Inha soon jadi cewek gua. Inha kenalin ini Yongguk hyung temen gua"

"Halo gua Seo Inha." Ucapnya sambil menjulurkan tangan nya.

"Gua Yongguk." Sambil meraih tangan Inha dan bersalaman.

"Tumben lu lin manggil gua hyung biasanya lu manggil gua beler." Ucapnya sambil menatap Guanlin sinis.

"Lu jan buka kartu napa." Guanlin sambil memutar bola matanya. Inha pun tertawa kecil melihat kelakuannya itu.

"Yauda deh mau pesen apa kalian?" Tanya nya sambil memberikan menu dan menyiapkan catatannya.

"Gua mau redvelvet nya 1 sama-"

"Cheesecake nya enak gua mau. Lu mau ga? Mau lah pasti suka. Minuman gua kayak biasa ya hyung" Tanya guanlin memotong pembicaraan Inha.

"Maen motong aja lu. Bikin gua pusing nih nulis nya." Protes Yongguk.

"1 Redvelvet 1 Ice americano 2 cheesecake. Lu mau makan apa?" Tanya pelayan tsb

"Gua mau nasigoreng mozarella dong yang banyak ya awas kalo dikit lu gua sleding tar." Ucap Guanlin bawel.

"Gua juga mau dong." Kata Inha sambil tertawa kecil melihat Guanlin.

"Ok princess tunggu yaa." Ucapnya sambil pergi.

Guanlin melihat Yongguk bersikap so manis ia pun menggelengkan kepalanya dengan tatapan datar. Inha pun tertawa melihatnya.

"Lin gua ga nyangka masa lu bisa sebawel ini haha." Ucapnya sambil tertawa menatap Guanlin.

"Emang gua biasanya gimana?" Tanya Guanlin.

"Emmm lu lebih keliatan dingin gitu." Jelas Inha

"Lu lebih suka yang mana? Yang dingin atau yang bawel?" Tanya guanlin sambil menggoda Inha dengan tatapannya.

"Aahhh diem lu jangan natap gua kek gitu ah." Ucap inha menoyor kepala Guanlin.

"Baper yaa luuu??" Tanya Guanlin semakin membuat pipi Inha merah.

"Gapapa sih gua seneng malah kalo ly baper jadi gua ga baper sendirian." Jawabnya dengan nada datar namun, Jantung Inha berdetak kencang saat mendengarnya.

Tiba tiba Yongguk datang mengantarkan pesanan mereka.

"Nih makan ya bucin bucin baru di caffe gua sering sering apel disini."

"Sial lu beler ganggu aja lagi so sweet so sweet nih pergi lu." Ucap Guanlin

"Iya emang gua mau pergi siapa juga yang mau jadi nyamuk." Yongguk pun pergi setelah mengantarkan makanannya.

Mereka pun memakan makananya dan asyik mengobrol saling mencari tau info info pribadi masing masing agar mereka lebih dekat satusama lain hingga waktu tak terasa sudah jam 10 malam mereka pun pulang setelah makanannya habis dan puas mengobrol.

Tak di sadari tepat di meja belakang Guanlin seseorang memotret mereka dengan senyum jahat yang menyeringai.

"Hmm Lai Guanlin lama ga ketemu apa lu masih songong kayak dulu? Dan siapa cewek ini? Orang yang lu sayang ya?" Ucap seorang pria bicara sendiri

"Kali ini kayaknya gua bakal menang. Liat aja Lin lu mau kehilangan orang yang lu sayang atau mau bersujud di hadapan gua dan nyesel atas apa yang pernah lu lakuin ke gua hahhaa."
.
.
.
.
.
.

TBC
vote and comment ya!! Untuk membangkitkan semangat menulis ku.

Apakabar kalian pengikut cerita ini dari jaman Guanlin murid baru
*krik krik*

Maaf guys baru update saya kehilangan mood beberapa waktu lalu tapi mood saya sedikit demi sedikit kembali nih.

Jadi ikutin terus ya cerita pertama ku ini!
Sampai jumpa di chap selanjutnya

*kiss&hug author*

C8H11NO2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang