Happy Reading
____________________"Pelajaran hari ini sulit sekali nee" Ujar Tenten, menguap pelan lalu memandang Hinata kalem. "Kau bisa Hinata-chan?"
"Bisa" Hinata mengangguk, merespon singkat pertanyaan dari Tenten.
"Hahaha tentu saja bisa, kau kan pintar sedangkan aku tidak"
"Itu tidak benar Tenten" Gadis bermata Amethyst memandang teman nya sendu, Ia tidak suka jika ada seseorang yang merendahkan diri seperti itu seakan tidak bersyukur dengan apa yang mereka miliki. "Kau juga hebat" Hinata berucap tanpa menyadari Tenten merona tipis akibat perkataan nya.
"I-i-it-itu tidak benaar" Tenten menggeleng kuat "Aku sama sekali tidak pintar Hin-"
"Aauuuuuuuu!" Suara lolongan Serigala terdengar samar, Hinata berhenti melangkah bertepatan sudah tiba didepan rumah Tenten
"Hinata-chan"
"Kau masuklah Tenten"
"Ta-tapi" Tenten terdiam saat Hinata mengusap bahu Kanan nya.
"Aku baik-baik saja, Tenanglah"
"Ummm ba-baiklah" Tenten menatap Hinata dengan pancaran tidak yakin dan khawatir "Hinata-chan aku masuk dulu yah" Hinata mengangguk.
Saat melihat Tenten sudah benar-benar masuk, dengan gerakan cepat Hinata berlari ke asal suara tadi, melewati gelapnya lorong-lorong rumah seraya memakai jubah dan topeng. Melempar tas kesembarang arah, dan melompati pagar rumah warga lalu ke atas atap, mencari jalan tercepat agar Ia bisa tiba kesana dalam waktu singkat.
Lolongan tadi adalah sinyal permintaan bantuan.
Tatapan Hinata menajam, Jika Ia berubah disini, bisa-bisa Hinata ketahuan dan hal itu membuat dirinya terhalangi menuju tempat para Serigala.
Jadi Ia memutuskan untuk tidak mengubah wujudnya, karena dengan seperti ini, Ia tidak menimbulkan bunyi dengan badan ringan Hinata.Pandangan Hinata semakin dingin dan tajam melihat para kawanan nya telah tumbang, Ia melompat tinggi dan berhenti tepat disamping sang sniper.
Langkah mulus dan lembut tak menimbulkan suara, sehingga lelaki berkacamata tersebut lambat menyadari kehadiran Hinata yang memang memikiki Aura keberadaan tipis.Buaghhh.
Hinata menarik Jaket belakang Shino lalu menendang nya Kuat, Saat lelaki itu melayang keatas Ia kembali menendang Shino hingga terhempas dan menabrak pagar.
"Shino!" Mendengar seruan suara lain, Hinata segera menghampiri orang itu dengan kecepatan hebat miliknya.
Sai tak pandai dalam pertarungan jarak dekat hingga Ia berakhir seperti Shino.
Naruto berlari kencang, berusaha mendekati Sosok misterius itu tetapi Hinata bisa menghindar saat lelaki itu melemparinya dengan tombak.
Brakhh
Hinata mendarat diatas lapangan, tepat didepan para kaum Serigala biasa.
"Kalian pergilah dari sini, serahkan mereka padaku!" Hinata berbisik pelan dan langsung dituruti oleh beberapa yang masih hidup, Gadis itu baru mau menyentuh kotak jika bukan karena serangan dadakan yang dilakukan oleh Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aconitum
Fanfiction"Biarkan aku mengajarimu apa itu arti kasih sayang"~. "Menurutku kau seperti bunga Milkweeds, dari pada Lily Of The Valley" Sasuke.- "Kehidupan bebas hanyalah omong kosong dalam kamus kehidupanku" Hinata.- [Novel ini berhenti di chapter 14, jika ing...