Chapter 11

1.8K 216 72
                                    

Happy Reading

_____________________

"Kau lamban"

"Urusai!" Gaara mendengus kesal, ia melirik sekilas sosok gadis yang berada didalam gendongan Sasori. "Kali ini siapa lagi yang ingin kau permainkan?"

"Ehhh, kau perhatian sekali denganku nee, Gaara-chan"

"Tsk"

"Otsutsuki Hinata, dia adalah kekasih dari Uchiha Sasuke"

"Sasuke" Gaara mulai menyalakan mobil "Dia, Ketua dari agen Blue sky kan?"

"Tepat sekali, kau memang hebat yah"

"Hm, kau melakukan rencana 'itu'?" Sasori mengangguk sambil bergumam.

"Terima kasih karena sudah membantuku Gaara-chann"

"Hentikan panggilanmu itu Bodoh!"

"Gomen gomen, aku hanya kebiasaan"

"Aku akan pergi, pastikan kau tidak terlibat masalah besar" Aura kental mulai menguar dari dalam tubuh si Sabaku "jika itu terjadi"

Kekehan kecil keluar dari mulut Sasori "Aku tau, jadi kau bisa pergi"

"Hn"

Sasori memandang mobil hitam milik Gaara, ketika sudah tak bisa dipandang mata, lelaki muda itu berjalan memasuki gedung Club malam.

"Aku cukup penasaran, Sasuke sudah sampai dimana?"

Ceklek.

Pintu kamar VIP terbuka, Sasori merebahkan tubuh Hinata diatas ranjang empuk. Ia juga ikut duduk disamping tubuh Hinata, pikiran nya sedikit melayang, menyusun rencana sebaik mungkin, mengulangi, mengelolah dan meneliti agar tak terjadi kesalahan. Seperti bermain catur, Sasori lebih suka menjadi Kuda dengan cara licik tentunya.

Ia terkekeh menyadari jantung nya kembali berdetak tidak normal, mengelus pipi lembut Hinata "Kupastikan sebentar lagi, Hime. Akasuna Hinata, itu lebih indah dan bagus dibanding Uchiha Hinata" menuangkan segelas minuman berakohol tingkat tinggi, lalu meminumnya secara perlahan seakan menikmati apa yang terjadi digenggaman tangan, rasa panas menjalar dikerongkongan Sasori. Ia tersenyum puas, merasa kepuasan dan memikirkan drama apa yang terjadi jika Sasuke datang.

Suara bentakan dan teriakan dari para Bodyguard membuat seringai tercetak jelas dibibirnya "Oh, dia lebih cepat dari perkiraanku" menyandarkan tubuhnya disandaran kursi, Sasori menopang dagu "Kalau tidak seperti itu, ini tidak akan menjadi semenarik yang kuinginkan"

Brakhhhh.

Pintu menjeblak terbuka, Sasori bertepuk tangan kecil, mengabaikan tatapan mematikan dari Sasuke untuknya.

"Brengsek, apa maumu Bocah!"

"Kau berisik sekali, bisakah kita menikmati meninuman sebentar? Oh tolong tutup pintunya!" Mata Hitam Sasuke menyipit, ia memutar tubuhnya hanya untuk menendang pintu sebelum berjalan ke kasur Hinata secara, tenang.

Yah, Sasuke dan segala keangkuhan yang dimiliki adalah nilai plus dan menjadi kemenangan besar untuk Sasori. Entah apa yang direncakan lelaki itu, intinya ia akan menjadikan Hinata miliknya -juga-.

Prankk.

Tubuh Sasori terangkat, Sasuke mencengkram kerah nya terlalu kuat hingga kedua kaki Sasori melayang diatas lantai. Gelas yang ia pegang jatuh menghantam lantai "Kalian berdua memang suka bermain kasar yah, aku jadi iri" Ujarnya tenang, seolah ia masih dalam situasi aman dan baik.

Aconitum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang