Sejak aku mengenalmu,
ada rasa aneh yang muncul dalam hatiku
Awalnya ku tak mengerti,
dan awalnya ku tak peduli
Namun rasa ini semakin memberontak,
seolah ingin dicari tahu,
seolah ingin menyuruhku untuk mencari tahuMelihatmu, aku tersenyum
Mendengar namamu, aku menahan senyum
Berada di dekatmu, membuatku ingin menghentikan waktu saat itu jugaAku semakin bingung
Ada apa dengan diriku?Semakin lama, semakin ku biarkan, semakin ku abaikan
Namun rasa ini tak henti-hentinya menggangguku
Rasa ini semakin tumbuh,
rasa ini semakin merajalela
Hingga ia memasuki pikiranku,
aku semakin dirundung kebingunganKadang ku merasa ada kupu-kupu yang beterbangan dalam diriku,
kala dirimu melakukan hal yang membuatku senang
Ya, sekecil apa pun itu
Sesepele apa pun itu
Karena sekecil apa pun hal yang kau lakukan,
selalu berhasil membuatku tersenyum tanpa hentiNamun ada kalanya,
seolah-olah ada landak yang memasuki tubuhku,
tepatnya di hatiku
Landak itu terus bermain bersama teman-temannya,
menggoreskan tubuhnya yang penuh duri di dalam hatiku
Lama, aku mulai mengerti
Landak itu selalu datang di saat aku merasa kamu menyakitiku,
meski kamu tak menyadari ituDan kini, aku mengerti
Aku paham
Terimakasih, untuk apa pun itu yang membuatku sadar jika aku menyayanginyaUntuk itu, aku tak mau menyia-nyiakannya
Aku tak mau menyimpan rasa ini sendirian
Aku tak mau memendamnya sendiriJadi, biarkan aku mengatakan
Jika aku sungguh menyayangimu-bebubble-
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun Kala Senja
PoetryTidak seperti embun di pagi hari, kemungkinan yang sering atau bahkan selalu ada. Namun seperti embun di kala senja, ketidakmungkinan yang mungkin sulit menjadi mungkin. Iya, layaknya aku dan kamu. -Semua rasa tersembunyi yang tak bisa terucapkan...