Di antara dinginnya malam,
Aku terdiam
Di bawah langit-langit kamar,
Pikiranku melebarBerbekal imajinasiku bersamamu
Aku mulai mengambil pena,
Menyobek selembar kertas,
Kugoreskan semua hal tentangmuHingga kertasku hancur penuh tinta,
Aku menggantinya
Hingga tinta habis di atas kertas,
Aku menukarnyaBegitu seterusnya,
Hingga aku lelah
Bukan lelah berimajinasi
Bukan karena lelah menulis
Tetapi aku sungguh lelah
Melihat realita tak seindah fantasiTernyata,
Hanya sekedar menerima kenyataan itu sungguh menyakitkan-bebubble-
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun Kala Senja
PoetryTidak seperti embun di pagi hari, kemungkinan yang sering atau bahkan selalu ada. Namun seperti embun di kala senja, ketidakmungkinan yang mungkin sulit menjadi mungkin. Iya, layaknya aku dan kamu. -Semua rasa tersembunyi yang tak bisa terucapkan...