Pada akhirnya,
Hari itu pun tibaHari dimana kamu,
Menyatakan segumpal perasaanmu hanya kepadaku
Mengabaikan banyak perempuan demi memilihku
Mengucapkan janji suci itu bersamakuDi situ aku menangis
Meneteskan air mata bahagia
Di situ juga aku tersenyum
Senyuman tulus tanda bahagia
Tangis dan senyum pun melebur
Menjadi satu dalam tawa yang lebar
Tanpa ingin berhenti walau hanya sebentarSedetik kemudian,
Kamu lenyap dari pandanganku
Kamu hilang tanpa sekedar pamit
Kamu pergi meninggalkanku sendiriAku di sini,
Hanya bersama detak jantungku yang semakin cepat
Hanya bersama pikiranku yang semakin melayang
Dan hanya bersama kenyataan yang semakin pahitLama terdiam membuatku sadar
Ini hanya mimpi
Cerita itu hanya mimpi
Dan kamu, tetap menjadi mimpiNamun sialnya,
Mimpi itu seakan nyata
Menembus alam bawah sadarku
Memenuhi seluruh isi pikiranku
Dan meracuni semua bayangankuNyatanya, kamu hanyalah ilusi
–bebubble–
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun Kala Senja
PoetryTidak seperti embun di pagi hari, kemungkinan yang sering atau bahkan selalu ada. Namun seperti embun di kala senja, ketidakmungkinan yang mungkin sulit menjadi mungkin. Iya, layaknya aku dan kamu. -Semua rasa tersembunyi yang tak bisa terucapkan...