Chapter 9 : ours

739 108 27
                                    

"Pak kim !" Panggil suga pada salah satu kepala divisi kantornya.

"Anda memanggil saya pak ?"

"Ah ya.. apa bapak tau karyawan kantor kita yang bernama bae joo hyun ?" Tanya suga.

"Bae joo hyun ? Kebetulan dia adalah salah satu karyawan di divisi saya pak. Tapi kalau boleh tau ada apa ya bapak mencari dia ?" Tanya pak kim.

"Ahh.. ituu-"

"Bae Joo Hyun !" panggil pak kim pada salah satu karyawati yang lewat.

"Anda memanggil saya pak ?" Tanya karyawati yang dipanggil itu.

"Ah yaa.. direktur Min mencari mu. direktur min ini yang namanya bae joo hyun "

"Ada apa mencari saya direktur min ?" Tanya wanita itu lembut pada suga.

"Apa ini cincin mu ?" Suga menunjukan cincin yang ia temukan.

"Ah yaa ! Ini cincin ku! Tapi, bagaimana bisa ada di anda ?"

"Tadi pagi aku menemukan nya didekat pintu masuk kantor"

"Ahh.. terimakasih direktur min, ini adalah cincin pertunangan saya, maaf telah merepotkan anda "

"Ahh tak apa, kalian bisa kembali bekerja. Permisi" ucap suga lalu segera berjalan menuju ruangannya.

"Jika yang diucapkan jungkook berlaku untuk cincin pertunangan wanita itu, apa ini juga berlaku untuk cincin nya wendy ? Coba ku lihat" ucap suga lalu segera bergegas keruangannya dan memeriksa cincin tersebut.

🍃

Ini sudah 3 hari sejak wendy memberikan cincin itu pada suga, tapi sampai sekarang belum ada kabar apapun dari suga.

'Jika benar cincin itu benar milik wanita lain, apa yang akan aku lakukan selanjutnya ?'

wendy merenung menatap pantulan dirinya dikaca, dan pikiran nya melayang memikirkan cincin itu.

'Jika itu cincin wanita lain, apa aku harus bertanya pada sehun ?'

'Atau aku temui saja wanita itu dan minta dia jelaskan semuanya'

'Tapi apa akan ada yang berubah jika sehun atau pun wanita itu menjelaskannya pada ku ?

'Atau mungkin ku pendam saja ? Dan biar kan ini mengalir apa adanya, toh sisi positif nya jika benar sehun memiliki wanita lain aku tak perlu memikirkan bagaimana dia nanti jika aku benar benar pergi..'

'Apa aku akan rela melihat sehun bersama wanita lain saat aku sudah pergi ?'

'Tapi.. apa aku akan benar benar pergi ?'

'Apa penyakit ini akan benar benar membawaku pergi dari dunia ini ?'

tanpa sadar air mata wendy mengalir dengan sendirinya. Badannya bergetar pikirannya kalut. Memikirkan itu membuat tubuh wendy lemas seketika. Wendy terus termenung, sampai sebuah tangan menyentuh bahunya, menyadarkan wendy dari lamunannya. Ia pun menoleh, dan mendapati suaminya yang baru pulang kerja berdiri disampingnya masih lengkap dengan pakaian kantornya.

"Kau menangis ?" Tanya sehun

wendy tidak menjawab, dia masih diam menatap sehun.
sehun pun menarik wendy untuk berdiri dihadapannya, lalu memegang kedua bahu wendy.

"Jika kau punya masalah cerita lah padaku, kau akan merasa lebih baik. Aku disini mendengarkan mu wen"

Tanpa aba aba wendy langsung memeluk sehun erat sambil terisak, seolah sehun akan pergi.

Like A Fool [WenHun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang