Warning ! Typo everywhere 😙
Revisi sedikit !Son Wendy.
Kini wanita itu tengah duduk melamun di butiknya. Menatap kosong meja kerjanya yang sedikit berantakan .
Kalian pasti bertanya, bukannya wendy dan sehun akan mengunjungi ibunya wendy ?
Ya.
Memang seperti itulah rencana awalnya.
Namun ekspetasi dan realita tidak pernah sejalan.
Mereka sama sama sudah bersiap ingin berangkat, tapi tiba tiba sehun membatalkannya begitu saja dengan alasan kliennya mengubah jadwal pertemuan mereka menjadi pagi ini. Lalu ia langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun lagi.
Menyebalkan bukan ?!
Tapi lagi lagi wendy tidak mengeluarkan protesnya. Ia lebih memilih memendam rasa kesalnya. Dan dari pada berganti baju lagi, wendy memutuskan menuju butiknya untuk menenangkan diri sejenak di ruangannya.
Tapi bukan nya tenang. Otak wendy tidak bisa berhenti berpikir keras. Ia sebenarnya tidak ingin memikirkan hal ini, tapi otaknya memaksanya untuk memikirkannya..
Pikiran wendy masih melayang pada kejadian semalam. Dimana ia dan sehun melalukan kegiatan sepasang suami-istri pada umumnya.
Tapi sebenarnya bukan hal itu yg mengganggu pikirannya, melainkan suatu kejanggalan yang dirasakan olehnya.
Pikiran wendy terus melayang pada kejadian semalam.
'Ini terasa seperti sesuatu yang tidak benar..'
'Jika perasaan ku memang benar, sehun terlihat melakukannya bukan karena perasaan..'
'Tapi dia melakukan itu hanya karena nafsu...'
'apa dia sebenarnya tidak pernah ingin melakukan itu ?'
'Mungkinkah dia melakukannya hanya karena nafsunya yang sudah tidak tertahan ?'
BRAK !!
Suara pukulan meja mengembalikan wendy ke alam sadarnya.
Kini ia menatap tajam orang yang berani beraninya memukul meja kerjanya.
"Eonni.. mian. aku tadi tersulut emosi karena aku memanggilmu berkali kali tapi kau tetap diam saja tidak merespon. Eonni di luar ada pelanggan, tapi dia menolak dilayani oleh ku dia mau kau yang melayaninya. Padahal aku sudah bilang kalau kau sedang sibuk tidak bisa di ganggu tapi dia tetap memaksa. Jadi aku tidak punya pilihan lain selain menemui mu eonni" ucap si penggebrak meja itu yang tidak lain adalah yeri asistenya sendiri.
"Eonnie kenapa kau diam saja ?!" Yeri mulai jengah dengan wendy yang sedari tadi hanya diam dan tidak merespond ucapannya.
"Lalu aku harus bagaimana ? " tanya wendy dengan polosnya
"Harus nya aku yg bertanya eonni !" Geram yeri.
Wendy menghela nafasnya.
Dengan langkah yang berat, ia berjalan keluar ruangan nya guna menemui pelanggan yang kata yeri cerewet itu.
Baru saja ingin menyapa pelanggan tersebut, ia kembali mengurung niatnya untuk menyapa ketika tau siapa pelanggan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Fool [WenHun]
FanfictionPernikahan yang mulai retak dan kepercayaan yang mulai runtuh. Namun disaat pernikahan itu mulai retak, cinta masa lalu datang untuk mengajak kembali bersama nya , dan hal itu membuat wendy semakin goyah. Sehingga menimbulkan dilema antara mempertah...