#7 TUJUH

38 3 0
                                    

Semester satu di Kelas 10 kini usai, liburan panjang selama 2 minggu juga telah usai.
Kini semester ke 2 dimulai,  Aku berangkat pagi pagi sekali untuk mencari tempat duduk baru, itu telah menjadi perjanjian di kelasku, aku mengambil tempat duduk dekat jendela karena kelasku dekat dengan kantin agar pada saat istirahat tinggal memesan menu lalu diantar lewat jendela dan yup dimakan di kelas,  sebenarnya membawa makanan didalam kelas itu tidak boleh,  tetapi banyak teman sekelasku yang melakukan sama sepertiku heheh jangan dicontoh ya,  2 hari berjalan aku belum melihat Zia sama sekali setelah liburan semester 1 berakhir maupun saat liburan semster,  karena pada saat liburan semseter aku pulang ke Boyolali asalku tempat dimana aku lahir.
"zia kamu dimana?"  aku mengatakannya didalam hatiku,  saat aku melamun karena pelajaran Sejarah Indonesia. Keesokannya saat aku datang Zia sudah berada ditempat duduknya,  aku menghampirinya.
"Dari mana aja? Setelah liburan aku tidak melihatmu"
"aku baru pulang dari Pacitan kemarin" jawabnya,  Pacitan tempat dimana Tantenya tinggal,  kadang karena liburan bosen dirumah dia dijemput oleh Tantenya buat liburan ke Pacitan.
"aku habis dari pantai"
"wiii,  gak ngajak ngajak ah gak seru"
"heheh habisnya kamu juga liburan sendiri ke Boyolali"
"hehe iya,  mana oleh olehnya? "
"oleh oleh apa?"
"dari pantai,  Pasir gitu hehe"
Zia langsung meletakkan kepalaku diketiak nya,  lalu kami tertawa.  Setelah tertawa tiba tiba Zia mengatakan sesuatu yang tidak aku inginkan saat itu,  dia bilang
"Rara"
"iya? "
"mm..  Aku mau pindah"
"hah?  pindah kok cepet? Pindah kemana? Disini aja sama aku,  maaf kalau aku ngecewain Kamu zia,  maaf kalau aku kadang menyebalkan"
"aku tidak pindah sekolah"
"lalu? "
"aku mau pindah kelas"
"pindah kelas?  Memang masih bisa? "
"bisa,  nanti temani aku keruang BP"
"iya,  Pindah ke kelas apa memang? "
"IPA"
"kenapa harus IPA?"
"karena ibuku Rara, ibuku menyuruhku untuk masuk Ipa bukan ips"
Sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan ke Zia banyak sekali,  tapi karena menyangkut soal ibunya aku hanya bisa menjawab Iya.
Istirahat pertama Zia dan aku sudah berjanji akan ke Ruang BP untuk bilang kepada Bunda (guru BP waktu kelas 10) bahwa Zia akan pindah kelas karena alasan Ibunya yang menginginkannya pindah ke IPA. Aku hanya menunggu diluar, saat aku melihat dari jendela Zia masih diintrogasi oleh Bunda,  Bunda memiliki gaya bicara yang kasar dan keras,  bukan karena marah memang sudah begitu gaya bicaranya dan bahasa Indonesia dengan logat Jawa Barat. 10 menit kemudian Zia keluar dari ruang BP ada rasa kesal dan rasa suka diwajahnya,  aku bisa membacanya Rasa kesal karena mungkin sudah tidak satu kelas denganku dan rasa senangnya dia tidak kena marah ibunya, Zia resmi pindah di kelas 10 IPA 4, yup Zia sekelas dengan Aby. Istirahat tinggal 5 menit dan Zia mulai membereskan peralatan sekolahnya lalu berpamitan dengan teman sekelas dan yang terakhir dia berpamitan denganku, Bu Sofy guru Sosiologi yang mengajar setelah Istirahat saat itu sekaligus akan menjadi Wali Kelas Zia di 10 IPA 4. Bu Sofy berkata "tak apa pindah kelas yang penting tidak pindah sekolah, kan kalian juga masih bisa bertemu" sambil menepuk punggungku
Aku hanya menganggukan kepala mendengar yang diucapkan bu Sofy.

4 Free SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang