Fine [21+]

6.3K 157 1
                                    

Hari ini, Chanyeol akan datang dari China. aku merasa bahwa penyambutan Chanyeol akan terasa garing, tertahan oleh sesuatu. tidak, ini hari pertama setelah seminggu lebih berpisah darinya. aku tidak ingin menyiakan ini, yg mungkin saja akan menjadi yang terakhir.

"gomawo, kau sangat banyak membantuku di sini. " aku memeluk Hanseu erat.

" ah, kau sudah seperti anakku yang paling tua, jauh sebelum Jun."

"sekali lagi, aku berterima kasih."

******

sebelum aku menuju ke rumah,aku membelikan bucket bunga sebagai hadiah penyambutan. aku ingin benar benar merasakan sayang dari chanyeol, mungkin menjadi yang terakhir. meskipun begitu, aku akan merasa bahagia.

aku membuka pintu rumah. para staf dan lainnya mungkin sedang menjemput di bandara. aku melirik jam tanganku, masih ada 3 jam sebelum kepulangan Chanyeol. Aku memesan makanan, selagi menunggu, aku merias meja makan seolah olah sedang merasakan makan malam.

3 jam setelah itu...

1 jam selanjutnya...

dan sekarang ini sudah hampir larut malam..

Chanyeol tidak pulang? atau aku salah jadwal? ah tidak, ini benar benar tanggal 8 november, hari kepulangan Chanyeol. apa pesawatnya di tunda? tidak! setahuku pesawat kepergian kepulangan Chanyeol tidak pernah di tunda.

brakk....

Pintu rumah terbuka. Dan di sana, Chanyeol bersama wanita lain. ia dalam keadaan mabuk. maksudku, perempuan itu. 

" Yeunji?"

"......"

" ya tuhan! itu benar benar kau?"

  Aku tertegun. Kaku. Menatap chanyeol dengan hampa. Seorang putri yang menantikan pangerannya harus menanggung beban yang di bawa olehnya.

"Ehm.. Channie?" Jawabku.

"Dengerin dulu, ini gak seperti yg kamu lihat."

"Haha, aku paham. Aku percaya padamu." Aku tersenyum. Benar benar tulus.

"Enggak! Kamu pasti marah.

Chanyeol merebahkan wanita itu di atas sofa.

"Tampar aku! Luapkan kemarahan mu. Enggak ada satu wanita pun di dunia ini yg bakalan gak marah liat aku....."

Aku mencium Chanyeol. Sebelum ia meneruskan kata katanya.

Aku mengecup bibir nya dengan lembut. Merangkulkan tanganku di lehernya.

Chanyeol hanya terpaku heran melihatku, lalu membalas ciumanku.

Aku tau diri. Aku tidak pantas bersamamu.

Dan ini ciuman terakhir kita

Chanyeol melepas ciuman ku karena ia merasa aneh.

"Ada apa dengan mu, sayang?" Tanya nya

"Aku hanya merindukanmu. Aku merasa kesepian." Aku menangis.

Ini benar benar murni tangisan ku atas kerinduan pada Chanyeol. Bukan karena menyadari bahwa aku sudah di"mainkan" oleh laki laki lain.

Chanyeol memanggil staff nya. Ia meminta wanita itu di antar kerumahnya.

Dan aku mengerti, bahwa wanita tadi adalah make up artis profesional. Dia bernama Haneul.

Chanyeol meneruskan aksinya. Ia menggendongku ke kamar lalu mengunci nya.

Satu persatu, secara cepat ia membuka bajuku. Aku hanya terdiam. Mengikuti arahan permainannya.

"Kau tau berapa lama aku menunggu ini? Aku ingin di kamar ini, di rumah ini, akan ada suara bayi. Suara yang mengganggu tidur nyenyak kita dan meluangkan waktu sepenuhnya buat bayi kita."

Chanyeol, kau menggugah hatiku.

"Siap siap saja nanti kau cemburu." Ledekku.

"Cemburu? Pada anakku sendiri? Kenapa kau tidak sekalian mengurus bayi besar mu ini."

"Arraseo! So, lets make ahhh...."

Tanpa aba aba, Chanyeol langsung memasukkan penis nya kedalam kewanitaanku.

"Ahhhh.... nghh..., pelan aja sayang" ucapku.

"Mianhe, sakit yahh?"

"Shhh, malah di tanya..."

"Coba tebakk, ahhh, nghhh.... aku buat anak cewek atau cowok?" Tanya Chanyeol.

(Fokus dulu napa, malah nanya begituan:"v -Author)

"Shhh.... nghhh... ah m...maunya cewek ahhh"

"Kalau jackpot gimana? Shhh.."

"Jackpot?"

"Dapat kembar..."

"Fokus dulu ah chann..... ahhhh andwaee.... shhh... channie, aku mau keluar...."

Chanyeol menggerakkan penisnya dengan cepat.

"Ahhh, kita keluar sama sama....shhh..."

Chanyeol mengeluarkan sperma nya di dalam rahimku. Rahimku terasa penuh.

Chanyeol bertanggung jawab.

Ia memasang pakaian ku kembali. Rapi seperti semula.

Ia merapatkan tubuh ku kedinding. Ia mendekatkan wajahnya ke arah ku.

Ia mengecup leherku. Memberikan beberapa cupang di sana. Lalu ia melumat bibirku.

"Kemana saja kamu? Selama seminggu kamu gak ada kabar." Tanya Chanyeol.

"Ahh, ponsel ku berenang dalam kolam."

"Ngapain juga bawa ponsel sambil berenang?" Heran Chanyeol.

"Aku mau pap, waktu itu aku beli bikini baru. Jdi supaya kamu cepet pulang, aku kirim aja foto nya ke kamu." Dusta ku.

"Hmm nakal kamu yah. Tapi, bukannya ponsel kamu anti air?"

Sial! Kecyduk.

"Ponsel kan punya celah buat masuk air yang."

Aaaaa... haaaa
Kena tipuuuu.....
Barang.... palsuuuuuuu~
-Iklan Jaman Now

(Author random)

"Ah, sayang. Aku menyiapkan sesuatu buat kamu."

"Apa sayang?"

"Eitss, tutup mata dulu."

Chanyeol menolak, ia tetap membuka matanya. Ia mencium ku sampai di depan pintu.





  

My Babe 'CHANYEOL' [PCY][NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang