Tak terasa bulan telah berganti kini para umat islam tengah melaksanakan rutinitas mereka pada bulan yang penuh berkah ini yaitu bulan puasa para agent pive divisi 1 kini sedang membikin makanan untuk buka puasa yang bertempatan di rumah dwi.
Dwi,putri,natasha,andin,mak odah,dan siti yang merupakan anak satu satunya mak odah dari kampung ia baru sajah tiba sehari sebelum puasa yang menjadi primadona di kantor siti ini anaknya sangat cantik dan sopan pinter masak pula.
"mba dwi"panggil siti
"ada apa siti?"sahut dwi
"kita kekurangan sayuran sama bumbu untuk ikan dan daging sama dagingnya juga nih....bisa engga tolong beliin engga apa yang tadi siti sebutin nih....takutnya mba lupa saya udah catetin yang kurang"ucap siti sambil memberi secarik kertas yang ada tulisan bahan bahan yang kurang
"oke...dwi beli dulu yak"
Dwi melangkah kearah ruang tengah dimana romi,briel,indra,dan marsel tengah bermain Ps sedangkan braien dan nathan tengah duduk di atas sofa sambil memainkan hpnya.
Dwi menghampiri nathan yang tengah memainkan ponselnya sepertinya dia sedang chattan.
"chattan sama siapa lo?"tanya dwi
"anda kepo..."jawab nathan
"ck....ih bikin kesel ajah udah ah.....mendingan anterin gua me supermarket yuk"ajak dwi
"mau belanja lagi tah?"
"engga mau nyolong"
"yah mau belanja lah...than mau apa lagi ke supermarket kalau bukan mau belanja ngarang dah lo"cibir braien yang tiba tiba nyambung nyambung kayak tiang listrik
"le....nyambung nyambung ajah kayak tiang listrik ya udah ayo"ucap nathan sambil bangun lalu beranjak keluar ruangan
***
Dwi asik memilih milih sayuran yang diperlukan setelah itu dia beralih ke daging setelah semua bahan telah ada ia langsung membayar semuanya.
"nathan udah belum?"dwi sedikit berteriak ke nathan yang sedang melihat lihat majalah
"udah,bayar ajah"
"udah kok udah yuk balik"ajak dwi sambil menjinjing beberapa kantong plastik putih
"kok gua ngerasa ada yang ke tinggalan yak"pikir nathan
"huh....elo mah kebiasaan kalau ke supermarket bilangnya mah udah tau taunya mah belum"cibir dwi
"oh...udah kok engga ada yang ketinggalan sory yak"
Dwi hanya menganguk setelah itu mereka melangkah keluar menuju rumah karna hari semakin sore.
.
.
.
Selama perjalanan mereka termakan kata sunyi mereka sama sama memilih diam karna tidak tau topik apa yang harus dilontarkan agar menjadi pembicaraan yang seru,akhirnya dwi menemukan sebuah topik yang bagus dan ini menyangkut bulan ramadan."di kantor nanti ada penyuluran engga buat panti asuhan sama panti jompo?"tanya dwi
"hm....kayaknya ada deh.....tunggu ajah kali"ujar nathan sambil menyenggol tangan dwi dengan sikunya
"soal adik lo"ucap dwi yang reflek bikin nathan rada serius
"kenapa sama adik gua?"
"nyekar kita kapan?"dwi melempar balik pertanyaan ke nathan yang dijawab 'oh' terlebih dahulu
"maunya sih minggu minggu ini tapi jadwal gua padat banget jadinya nyekarnya antara minggu ke 4 atau ke 3"
"oh.....soal indra gua pingin lo kasih tau dia sekarang kalau seila udah engga ada"tutur dwi tiba tiba yang bikin nathan kaget
"sekarang juga nih?"
"engga harus sekarang sih tapi pokoknya bulan ini lo harus sadarin dia"
"iyah iyah gua janji nanti lebaran gua kasih tau dia"
"thanks yak"
***
Mereka akhirnya sampai diapartement dwi nathan langsung memberikan semua belanjaan ke mak odah setelah itu ia mengambil posisi duduk dekat indra yang sedang nonton tv.
"briel kan gua suruh lo potong bawangnya!!"
"ih...lo kira engga susah apa motong ginian!!"
"putri sama briel lagi ngapain?"tanya dwi penasaran karna dari arah dapur terdengar suara putri dan briel yang sepertinya berantem
"yuk kita liat ajah"ajak mak odah sambil melangkah ke dapur diikuti dwi dan siti
Saat sampai dapur betapa terkejutnya dwi karna sekarang kondisi dapurnya berantakkan ia pun menatap tajam kearah briel dan putri yang masih berantem itu karna tidak tahan dengan sikap mereka dwi langsung menghampiri mereka dan melihat kerjaan yang mereka buat.
"putri lo mau bikin sayur asem masa pake kunyit sih ini lagi briel masa bawang dipotong sampe kecil kecil gini sih!!"omel dwi
"oh...jadi salah yak"jawab mereka ber 2 serentak
"bukan salah lagi ini mah udah ajur!!!"kesal dwi sambil mengeluarkan pisau kesayangannya namun sayang briel dan putri keburu kabur duluan dwi pun mengejarnya.
.
.
.
.
.
Setelah buka puasa bersama dan melaksanakan shalat tarawih bersama mereka semua pamit untuk pulang setelah itu keadaan rumah dwi jadi sepi lagi dwi memutuskan untuk duduk disofa sambil meminum secangkir teh hangat."keadaan sepi banget"batin dwi
Tiba tiba dwi memiliki sebuah ide ia langsung beranjak kekamar dan mengambil jaketnya lalu memakainya dwi bermaksud untuk pergi barkon atas untuk melihat pemandangan kota jakarta yang akan terhiasa oleh lampu lampu gedung yang menurutnya adalah bintang bintang kecil.
.
.
.
.
.
Dwi pun sampai dibarkon ia membuka pintu barkon lalu menutupnya kembali seketika angin malam menerpan rambut hitamnya tersebut yang membuatnya berterbangan kecil,dwi pun melangkah kesisi ujung barkon.Seketika ia takjub dengan pemandangan yang ada didepan matanya ia bisa melihat gedung gedung yang dipenuhi lampu lampu yang indah baginya itu adalah sebuah bintang bintang kecil.
Dari dulu dwi mengimpikan bisa melihat bintang bintang kecil bertaburan dilangit namun ia tidak bisa melihatnya di indonesia ia harus pergi ke antartika untuk bisa melihatnya maka dari itu dwi selalu berdoa agar dirinya bisa pergi ke antartika dan melihat beberapa bintang.
************
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kami Seorang Agent
AksiIni tentang Dwi Haliman, cucu dari garis Etina Haliman. Sebelum adanya kasus Mutan, terlebih dahulu Haliman memiliki kasus yang menyebabkan lahirnya organisasi jahat bernama Wored. Untuk menekan kejahatan organisasi itu Haliman dengan penanggung jaw...