Cast:
Kim Doyoung, Oh Sehun
and others;
Warning:
Yaoi!
...
...
...
Doyoung berumur sembilan tahun ketika ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita Seoul. Lima tahun Doyoung habiskan tanpa kasih sayang seorang ibu. Dan ia sungguh bahagia karena dapat kembali merasakannya sejak sang ayah menikah lagi.
Kebahagiaan Doyoung bertambah sejak kehadiran ibu barunya. Doyoung mudah terbiasa dengan sang ibu, tapi tidak untuk—anak laki-laki yang di bawa oleh ibunya. Sehun—kakak tirinya. Anak dari sang ibu dari pernikahan sebelumnya. Doyoung terbiasa sendiri, sungguh, karena dia anak tunggal—sebelumnya. Jadi dengan kehadiran seorang saudara di dalam kehidupannya, rasanya benar-benar aneh.
Doyoung tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan anak laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu. Sehun selalu menatapnya datar. Pernah sekali Doyoung mengajaknya bermain, tapi kakak tirinya itu mengacuhkannya dan memilih untuk bermain seorang diri di kamarnya.
Mereka berangkat sekolah bersama, tapi Sehun selalu memintanya untuk berjalan sepuluh langkah lebih dulu dari laki-laki itu. Sehun selalu menolak makan siang bersamanya ketika di sekolah. Ketika pulang sekolahpun, Doyoung tetap harus berjarak sepuluh langkah didepannya.
Kedua orang tua mereka selalu sibuk dan jarang berada di rumah karena pekerjaan. Jadi Doyoung hanya memiliki Sehun bersamanya, begitupun sebaliknya. Tapi hubungan mereka tetap tidak menjadi dekat meski setahun berlalu sejak hari pertama mereka bertemu di pernikahan kedua orang tua mereka.
Saat ini Sehun sudah menjadi siswa menengah pertama, dan pemuda itu sepertinya sudah menemukan hobinya. Doyoung pernah beberapa kali mengintip pemuda itu menari di dalam kamarnya. Tariannya masih kaku, dan Doyoung sering menahan tawa ketika kakaknya itu terjatuh karena tersandung kakinya sendiri ketika menari.
Dua tahun kemudian, Doyoung juga resmi menjadi siswa menengah pertama. Ia begitu senang karena dapat satu sekolah lagi dengan Sehun. Tapi tak ada yang berubah. Sehun masih membiarkannya berjalan sepuluh langkah didepan pemuda itu.
Lalu suatu hari di hari kelulusan sekolah menengah pertama Sehun, Doyoung menemukan pemuda itu bersama seorang gadis di halaman belakang sekolah. Doyoung diam-diam menguping pembicaraan keduanya.
"Sehun, aku menyukaimu." Kata si gadis.
Doyoung tetap diam di tempatnya, menyimak.
"Ayo kita pacaran!" Ajak si gadis.
Doyoung memperhatikan raut wajah Sehun, pemuda itu tersenyum. Entah mengapa, Doyoung sakit melihatnya. Sehun tersenyum pada orang lain.
"Sepertinya tidak bisa." Kata Sehun, menepuk pundak gadis itu.
"Apa—alasannya?" tanya si gadis. Meski tampak terluka, tapi gadis itu tetap memperlihatkan senyuman tipis.
Sehun mendekatkan wajahnya ke samping kiri gadis itu. Doyoung terkesiap di tempatnya. Terlihat seperti Sehun ingin mengecup pipi si gadis.
Tapi yang terjadi adalah, Sehun membisikkan sesuatu di telinga kiri gadis itu. Setelah mendengar bisikan itu, si gadis membelalakan matanya.
"Aku harap kau dapat memahaminya." Kata Sehun pada gadis itu.
Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian terkekeh. "Aku mengerti." Ucapnya dengan senyuman, begitu lepas tanpa beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung's Journey
Fanfiction[WARNING! 18+] [Oneshoot Collection] Dedicated to all Doyoung stan. Uke!Doyoungx(found on story) ^^ ... ... BoyxBoy!