Cast:
Kim Doyoung, Jung Jaehyun
and others;
...
...
...
Doyoung memandang jengah pada seseorang dalam potret yang ditunjukkan oleh Kun padanya. Seorang pemuda yang sangat pasti dikenal oleh seluruh mahasiswa di kampus ini. Jung Jaehyun—player paling diinginkan oleh seluruh orang. Tapi tidak, tidak semuanya. Karena Doyoung tidak tertarik dengannya sama sekali. Juga pemuda manis yang berdiri disamping Doyoung sambil menangis ini, Qian Kun.
Kun masih tersedu, sementara Doyoung sudah muak bukan main. Pemuda itu masih menggenggam erat potret seorang Jung Jaehyun dengan sebelah tangannya, padahal beberapa menit lalu Kun mengumpatinya didepan Doyoung dengan kemarahan luar biasa.
"Jung Jaehyun brengsek!" tapi Kun tetap mendekap erat potretnya.
Doyoung merotasi kedua bola matanya, semakin jengah dengan kelakuan Kun. Satu bulan lalu, saat Kun bercerita bahwa Jaehyun mendekatinya, Doyoung sudah tahu kalau hari ini pasti akan datang. Dan mulut Doyoung sudah berbusa memperingati Kun, tapi sahabatnya itu tetap melangkah dengan mudah kedalam rengkuhan palsu si brengsek Jung. Padahal Doyoung lebih tahu kalau teman sekelas mereka di matakuliah filsafat sangat menyukai Kun sejak semester pertama—Dong Sicheng.
Tiba-tiba saja Doyoung jadi teringat pemuda dari negara yang sama dengan Kun itu. Dan dengan santai Doyoung meraih ponselnya untuk menghubungi Winwin—panggilan akrabnya.
"Ada apa?" Doyoung mengernyit mendengar sapaan pertama Winwin.
"Bisa kau ke taman hijau fakultas seni?" katanya tanpa basa-basi.
"Akan kulakukan kalau ini sesuatu yang penting."
Doyoung menghela nafas. "Kun."
"Aku segera datang."
Doyoung menyeringai setelah Winwin berucap cepat, dan segera mematikan sambungan telpon mereka.
Doyoung menatap Kun yang masih tersedu, kemudian memberikan usapan menenangkan di punggung pemuda itu. "Akan kubuat si Jung itu menyesal."
"Doyoung!" kemudian Winwin datang. Cepat sekali.
Doyoung mendengus. "Kurang dari lima menit." katanya, kemudian melirik Kun. "Kuserahkan dia padamu."
Setelah mendapat anggukan mantap dari Winwin, Doyoung berlalu dari sana. Melangkah pasti menuju ruangan dimana dia dapat menemukan sang player yang telah melukai hati sahabatnya. "Kau ingin bermain? Baiklah."
Langkah Doyoung berhenti didepan lapangan basket indoor. Disini dia harus memulainya.
...
...
...
"Kau mau menjadi manajer tim basket?" Johnny sudah dua kali mengulang pertanyaan yang sama.
"Aku tahu kau tidak tuli, hyung." Doyoung merotasi kedua matanya.
"Dan hari ini aku yakin kalau kau itu kurang waras." Johnny menilik Doyoung tajam. "Kami sudah punya Joy dan Lisa."
Doyoung mendengus. "Pecat saja mereka."
Rahang Johnny terbuka. "Kau, gila ya?"
"Anggap saja begitu." Doyoung mengedikkan bahu. Kemudian melirik ke bagian kanan lapangan, dimana semua anak basket duduk berkumpul disana. Dan tatapannya menajam saat berhasil menemukan pemuda itu, si brengsek Jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung's Journey
Fanfiction[WARNING! 18+] [Oneshoot Collection] Dedicated to all Doyoung stan. Uke!Doyoungx(found on story) ^^ ... ... BoyxBoy!