Cast:
Kim Doyoung, Kim Jungwoo
and others;
...
...
...
Butuh sepuluh hari bagi Doyoung untuk membiasakan diri pada jantung barunya. Ia layak bersyukur karena tubuhnya tidak menolak jantung baru yang diberikan padanya, sehingga ia dapat melanjutkan hidup hingga hari ini. Benar, seharusnya Doyoung bersyukur, tapi ia tidak.
Sudah satu tahun berlalu sejak operasi pencangkokkan jantung itu terjadi, dan Doyoung masih tidak bisa menerima hidup yang diberikan dengan ketulusan untuknya, oleh si pemberi jantung. Ia tidak bisa karena itu adalah jantung milik Jung Jaehyun. Jantung dari orang yang paling dicintainya. Orang yang rela pergi dan memberikan hidupnya untuk Doyoung.
"Jaehyun mengalami kecelakaan." Orang tua Doyoung terkejut ketika menerima kabar itu dari Winwin, sahabat Jaehyun sekaligus Doyoung.
Ini adalah hari ketujuh sejak keccelakaan itu terjadi, dan Winwin baru dapat memberitahukannya sekarang. Karena Winwin sendiri memerlukan kekuatan dan keteguhan pada dirinya sendiri untuk menyampaikan berita itu pada orang tua Doyoung. Ia begitu takut, meski ia tidak harus mengatakannnya pada Doyoung. Bagaimanapun, ia tidak mungkin memberitahukan langsung pada Doyoung, mengingat kondisi jantung sahabatnya itu.
"Tolong jangan beritahu Doyoung." kata Winwin, meski ia tahu pasti bahwa orang tua Doyoung tidak akan mungkin melakukan hal bodoh itu.
"Kami mengerti." balas Ayah Doyoung.
"Lalu, bagaimana keadaan Jaehyun sekarang?" kali ini dari Ibu Doyoung.
"Pendarahan parah pada otak." suara Winwin bergetar ketika mengatakannya.
Kedua orang tua Doyoung menahan nafas, seolah merasakan kesulitan yang tengah dirasa Jaehyun. Pasangan suami-istri itu juga hampir putus asa saat melihat kondisi Doyoung yang begitu tersiksa karena tidak dapat bertemu Jaehyun selama seminggu ini, dan sekarang mereka mengetahui alasannya. Bahwa salah satu kekuatan dan alasan Doyoung mau bertahan dengan obat-obatannya, sekarang juga tengah sekarat melawan rasa sakit.
"Sebenarnya, saya juga memiliki hal lain untuk disampaikan kepada paman dan bibi." sinar dimata Winwin kian meredup.
Kedua orang tua Doyoung dapat menangkap kegusaran pada Winwin, dan mereka menunggu apakah gerangan hal lain yang ingin disampaikan oleh Winwin pada mereka.
"Sebelum pergi dengan mobilnya dan mengalami kecelakaan itu, saya bertemu dan berbicara banyak hal dengan Jaehyun." Winwin menarik nafas dalam-dalam. Hal berikutnya yang akan ia sampaikan adalah sesuatu yang paling penting untuk diketahui oleh orang tua Doyoung.
"Jaehyun juga tersiksa, sangat tersiksa melihat kondisi Doyoung. Mungkin kalian tidak tahu, tapi selama ini, Jaehyun telah berusaha sangat keras untuk mencari donor jantung untuk Doyoung. Tapi dia tetap belum bisa menemukannya." Winwin berhenti lagi untuk menarik nafas.
"Lalu pada hari kecelakaan itu terjadi, ketika kami bertemu dan berbicara, Jaehyun mengatakan bahwa ia akan memberikan jantungnya untuk Doyoung, jika itu memungkinkan."
Ayah dan ibu Doyoung terkesiap ketika mendengar fakta itu. Bagaimana mungkin Jaehyun yang saat itu masih sehat, dapat mengatakan hal paling putus asa seperti itu.
"Saya tahu ini sulit dan terdengar sangat kejam, tapi saya percaya bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk memenuhi keinginan Jaehyun. Dia sedang sekarat, dan Dokter juga terlihat akan menyerah untuk membantunya tetap bernafas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung's Journey
Fanfiction[WARNING! 18+] [Oneshoot Collection] Dedicated to all Doyoung stan. Uke!Doyoungx(found on story) ^^ ... ... BoyxBoy!