Cast:
Kim Doyoung, Oh Sehun
and others;
...
...
...
Doyoung tahu dia sudah jatuh sangat dalam pada pusaran yang ia buat sendiri. Dirinya pun tahu dosa macam apa yang tengah ia perbuat kini. Mengkhianati sahabat baiknya sendiri, Sejeong. Padahal gadis itu adalah orang yang membantunya bangkit dari keterpurukan karena ditinggalkan oleh kedua orangtuanya dalam kecelakaan tunggal delapan bulan lalu.
Sejeong membantunya mengurus semua hutang yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya, sampai-sampai Doyoung harus merelakan rumah—harta satu-satu—nya yang ia miliki di sita oleh pihak bank. Sejeong pula yang memberinya tempat tinggal serta uang untuk bertahan hidup dan melanjutkan pendidikan. Sejeong juga yang memperkenalkannya pada lelaki yang tengah menggagahinya saat ini, Oh Sehun—kekasih Sejeong.
Tapi yang Doyoung lakukan, lebih dari sekedar tidak tahu diri. Bermain di belakang Sejeong. Membiarkan perasaan cintanya tumbuh terlalu dalam dengan lelaki kekasih sahabatnya sendiri. Meski begitu, Doyoung tidak bisa mengakhiri ini. Seluruh kebahagiaan telah di renggut darinya. Maka, Doyoung tidak ingin hal ini juga di ambil. Doyoung mencintai Sehun, dan lelaki itu bersedia memberikan kebahagiaan. Doyoung mana mungkin rela mengakhirinya.
Bermain dibelakang Sejeong sangat menyenangkan. Ketika mereka bertiga pergi menonton film di bioskop, Sehun menggenggam tangan Sejeong, juga menggenggam tangannya. Mereka sering pergi ke toilet di tengah-tengah film, lalu Doyoung membantu Sehun dengan mulutnya, memanja penis besar Sehun yang mengeras karena ulah tangan Doyoung yang diam-diam mengelusnya dalam keremangan lampu theater.
Mereka biasanya menghabiskan satu atau dua ronde bercinta di dalam apartemen Sejeong ketika wanita itu memasak makan malam di dapur.
Doyoung juga sering mengambil kesempatan datang ke kantor Sehun dengan alibi membantu Sejeong mengantar bekal makan siang untuk lelaki itu, di saat Sejeong tidak bisa melakukannya sendiri. Setiap kesempatan yang ada, selalu menjadi kebahagian milik Doyoung. Meskipun setelah semuanya terjadi, Doyoung akan termenung memikirkan perasaan Sejeong apabila gadis itu mengetahui semuanya. Sejeong pasti akan langsung membuangnya seperti sampah jika perempuan itu tahu apa yang telah Doyoung lakukan padanya.
Lamunan Doyoung buyar saat rasa hangat mengisi perutnya. Sehun sudah mencapai puncaknya untuk yang ketiga kali malam ini. Doyoung tersenyum, membalas ciuman Sehun pada bibirnya.
"Satu kali lagi," pinta Sehun padanya.
Doyoung menggeleng. Lubangnya terasa nyeri, dan ia tidak mau jalannya menjadi aneh sementara besok pagi dia harus menemui dosen pembimbingnya.
"Sudah ya, aku lelah," jawab Doyoung.
Sehun kali ini mendengarkannya, lelaki itu mengangguk acuh, kemudian beranjak dari atas tubuh Doyoung.
"Mau kemana?" Doyoung bertanya karena pemuda itu mulai memakai pakaiannya kembali.
"Pulang, tentu saja," jawab Sehun.
Wajah Doyoung langsung muram. "Aku pikir kau akan menginap," katanya.
Sehun mendengus. "Apa yang kau pikirkan? Aku tidak akan pernah melakukan itu," ketusnya.
Doyoung tertawa hambar. Menutupi perasaan sesak yang menyeruak dalam dada. Benar juga, mana mungkin Sehun melakukan hal konyol itu. Selama ini, Sehun hanya datang padanya untuk bercinta, lalu meninggalkan Doyoung begitu saja setelah ia menyelesaikan hasratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung's Journey
Fanfiction[WARNING! 18+] [Oneshoot Collection] Dedicated to all Doyoung stan. Uke!Doyoungx(found on story) ^^ ... ... BoyxBoy!