Cast:
Kim Doyoung, Jung Jaehyun
...
...
...
Jaehyun menunggu dan berteduh di halte bis tak jauh dari kawasan apartemen Doyoung. Rasanya bodoh sekali hanya memakai kaos tipis dan menunggu tanpa kepastian dibawah deras hujan. Tapi Jaehyun menjadikannya benar jika ini untuk seorang Kim Doyoung.
Hari ini dia telah melakukan kesalahan dengan terang-terangan membuang bekal makanan yang Doyoung buat dengan susah payah untuknya. Saat melihat raut kecewa Doyoung waktu itu, Jaehyun tidak memiliki cukup keyakinan bahwa ia akan termaafkan. Tapi kakak sepupunya bilang, ia tidak akan pernah tahu jika dia tidak mencobanya.
Jaehyun sebenarnya sudah ingin berhenti—mencintai Doyoung. Beberapa minggu ini, ia tahu bahwa perasaannya memudar. Ia tidak lagi sebahagia dulu saat melihat senyuman Doyoung. Jaehyun tidak lagi sebersemangat dulu saat ia bertemu dan bertukar kata dengan Doyoung. Pemuda berdimple itu tidak lagi menikmati makanan yang Doyoung buat untuknya setiap harinya. Rasanya—menjadi hambar.
Tapi ketika sekali lagi ia mengingat raut wajah Doyoung hari ini, Jaehyun tahu bahwa dia hanya perlu mencoba sekali lagi—untuk mencintai Kim Doyoung. Karena itulah Jaehyun datang malam ini, untuk menemui Doyoung di apartemennya. Tapi ketika Jaehyun menginjakan kaki di halte bis, hujan sudah mengguyur dengan derasnya. Dan Jaehyun hanya dapat duduk disini sambil menunggu.
Jaehyun sudah mengirimkan pesan berkali-kali ke ponsel Doyoung. Memberitahu pemuda yang masih kekasihnya itu bahwa ia terjebak di halte bis ini. Tapi belasan menit sudah berlalu, dan Doyoung tak pernah datang. Jaehyun juga mencoba untuk menelponnya, tapi pendengaran Jaehyun hanya bertemu dengan nada tunggu, tak pernah mendapatkan jawaban.
Jaehyun mengingat lagi waktu-waktu setengah tahun sebelumnya, ketika ia masih merasakan cinta yang begitu besar itu terhadap Doyoung. Tak ada hari tanpa Doyoung. Hanya ada Doyoung. Sampai Jaehyun menemukan dirinya merasa jengah, dan perasaan itu memudar.
"Jaehyun-ah." Jaehyun menoleh pada seseorang yang menyerukan namanya itu.
Doyoung pelakunya. Pemuda kesayangan Jaehyun itu berjalan mantap menujunya. Tersenyum cerah dengan memeluk kotak bekal biru muda. Jaehyun juga menyambutnya dengan senyuman cerah yang sama. Secerah cuaca hari ini.
Mereka berdua selalu berjanji untuk bertemu di taman belakang sekolah setiap waktu istirahat tiba. Dan menghabiskan waktunya untuk melahap makan siang buatan Doyoung bersama-sama.
"Rasanya selalu lezat seperti biasa." komentar Jaehyun. "Tapi pasti akan bertambah lezat lagi jika kau yang menyuapiku." tambahnya.
Jaehyun mendapatkan cubitan sayang dipinggangnya dari Doyoung, sebagai hadiah untuk kalimat terakhirnya. Tapi bukan merasa kesakitan, pemuda Jung itu justru tertawa karena reaksi kekasihnya.
"Sudah kubilang kalau kau harus berhenti merengek tentang hal semacam itu." Doyoung menatap Jaehyun tajam. "Kita bukan pasangan seperti itu." sungutnya.
Jaehyun hanya terkekeh, lalu mengusak rambut Doyoung dengan lembut. Meski tidak akan pernah mendapatkan hal manis seperti itu dari Doyoung, tapi kebahagiaannya sudah cukup hanya dengan memiliki Doyoung disisinya, bersamanya, berbagi waktunya, dan memperhatikannya dengan cara Doyoung sendiri.
"Jaehyun."
Jaehyun berdeham membalas seruan dari Doyoung.
"Kita sudah cukup lama bersama, tapi aku lupa menanyakan satu hal padamu."Doyoung memandang Jaehyun lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung's Journey
Fanfiction[WARNING! 18+] [Oneshoot Collection] Dedicated to all Doyoung stan. Uke!Doyoungx(found on story) ^^ ... ... BoyxBoy!