Author pov
Tak terasa seminggu telah berlalu sejak kejadian Jungkook dan Yoojung. Sejak saat itu pula Jimin terlihat lebih sering menghindar dari Yoojung. Pastinya kalian tahu bukan, kalau Jimin berhati malaikat. Dia ingin Jungkook bahagia, walaupun ia sendiri harus menahan pahit dan sakitnya mengalah. Mungkin bisa kita katakan itulah pengorbanan Jimin. Jimin paham betul bahwa cinta tak harus memiliki.
Sekarang Yoojung juga Jungkook melakukan aktivitas rutin mereka seperti biasa, sekolah.
"Jungieee~," siapa lagi yang pintar merengek kalau bukan Jeon Jungkook.
"berhenti mengikutiku! aku marah padamu," rajuk Yoojung.
ya, Yoojung marah tentu saja bukan tanpa alasan. Ia marah semenjak kejadian Jungkook yang mengecupnya secara tiba-tiba dan membuatnya semakin jantungan. Jungkook terus merengek agar di maafkan oleh Yoojung selama seminggu ini.
"miannn Jungiee~,"
jujur saja, Yoojung sebenarnya merasa ada kupu-kupu menari-nari diperutnya saat mendengar Jungkook memanggilnya Jungie. Tapi ia tentunya harus menjunjung tinggi gengsinya bukan? kkk
manis. batin Jungkook saat melihat wajah memerah Yoojung saat tersipu mendengar panggilannya.
"jangan dekat-dekat denganku! kau hanya membuatku jantungan!" ucapnya dengan menggoyang-goyangkan tangannya kekanan dan kekiri didepan wajah Jungkook.
Bolehkan sekarang Jungkook terkekeh mendengar ucapan polos Yoojung?
"ai--,"
"Yoojung!,"
baru saja Jungkook ingin mengatakan betapa gemasnya ia pada Yoojung, tapi terhambat oleh interupsi seseorang.
Dia Jessica. Jessica yang mampu membuat wajah sumringah Jungkook berubah menjadi dingin yang teramat dingin lengkap dengan tatapan tajam milik mata indah Jungkook.
Yoojung yang menyadari perubahan raut wajah Jungkook terlihat bingung. Melihat Jungkook yang segera duduk demi berjauhan dengan Jessica membuatnya heran. Ingin sekali Yoojung menanyakan 'kenapa?' 'apa yang membuat kau begitu membenci Jessica?' tapi Yoojung merasa takut saat Jungkook terlihat dingin.
"kau tidak membalas sapaanku, sahabat?"
perkataan Jessica membuyarkan lamunan Yoojung.
"cih!," sahutan Jungkook membuat Yoojung dan Jessica menoleh pada Jungkook. Jessica hanya tersenyum sinis pada Jungkook. Yoojung yang menatap Jungkook tak melihat senyuman sinis Jessica.
Setelah beberapa saat, Yoojung kembali memusatkan pandangannya kepada Jessica.
"ah ne, mian ya jess Jungkook memang begitu,"
"tidak apa-apa, aku mengerti,"
.
.
.Bel istirahat berbunyi, siswa dan siswi dikelas pun berhamburan menuju tempat yang sama, kantin.
"ayo Yoojung kita kekantin!," ajak Jessica
"mian Jess, kau bisa duluan saja," Yoojung yang tidak bisa meninggalkan jungkook pun menolak ajakan Jessica. Yang tentu saja membuat Jessica kesal.
"ah baiklah, aku kekantin ya" ucap Jessica sambil mengangguk dan tersenyum.
Jessica berjalan keluar kelas. Tetapi saat diluar kelas dia kembali berbalik dan menengok kedua orang yang berada didalam kelas sedang bertatapan.
Jungkook hanya milikku. Siapapun yang berada diantara kami, maka akan kuberi pelajaran. Tersenyumlah selagi kau bisa, tapi kita lihat nanti. Aku hanya akan hadirkan tangis diwajahmu Yoojung. Batin Jessica sambil mengepalkan tangannya.
.
.
..Jungkook and Yoojung side.
Setelah kepergian Jessica, hanya tersisa Yoojung dan Jungkook saja dikelas. Yoojung membalikan tubuhnya menghadap Jungkook,
"kook-ah, kau kenapa? baiklah aku sudah memaafkanmu, tapi jangan memasang wajah seperti itu. Itu membuatku takut," ucap Yoojung sambil menatap Jungkook.
"kau memaafkanku? benarkahh? ahh gomawoo~," secepat itu perubahan raut wajah Jungkook. Mungkin karena Jungkook terlalu senang akhirnya Yoojung memaafkannya. Akhirnya, cita-citanya menjadi Jung-Jung couple akan segera terwujud.
Yoojung yang melihat perubahan raut wajah Jungkook, yang Jungkook banget. Jungkook yang menggemaskan, tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat keatas.
"hmm.. kau tadi kenapa?" tanya Yoojung takut-takut.
"aku? tidak apa apa. memang aku kenapa?," jawab Jungkook dengan santainya.
"yakk! #pletak# tadi wajahmu menjadi menyeramkan semenjak ada Jessica,"
"aww!"
Yoojung yang kesal karena jawaban tak berdosa Jungkook tak tahan jika tak menyentil dahi Jungkook. Jungkook pun hanya mengaduh sakit sambil mengusap-usap dahinya.
"jawab aku kookiee,"
"hmm baiklah. aku hanya tidak suka saja melihat Jessica. Aku muak melihat iblis itu,"
"pasti ada alasannya kan?,"
"tentu! jauhi dia Jungiee, jebal"
"kenapa? Jessica terlihat baik. Jangaan berprasangka buruk kook kalau kau tak mengenalnya,"
"kau yang tak mengenalnya! dan bahkan aku sangat mengenalnya! jauhi dia, jebal.. Dia hanya akan menyakitimu seperti dia menyakitinya.. jebal."
aku membelalak kaget saat Jungkook meninggikan suaranya,
kenapa terasa sesak? Jungkook selalu lembut kepadaku? kenapa ia sangat marah? batin Yoojung.
"nya? siapa yang disakitinya sebelum aku hah?! jelaskan!" Yoojung pun meninggikan suaranya, rasa keingintahuannya memaksanya untuk seperti ini. Terlalu banyak yang ia tidak ketahui. Tidak ada pula yang menjelaskan.
"..." Jungkook hanya diam, tak menjawab.
"kau bahkan tak menjawab, apa dia menyakitimu?"
"tanyakan pada Oppa mu," ucap Jungkook kemudian berlalu dan menghilang dibalik pintu kelas yang ia tutup.
⚡⚡⚡
Gimana? Bosen ga?
MDs💮

KAMU SEDANG MEMBACA
Wow! My Oppa Is an Idol
FanfictionKim Yoo Jung gadis blasteran Indonesia-Korea yang memiliki sahabat yang fangirl abis dan ternyata sahabatnya mengidolakan boyband oppanya. Bagaimana reaksi Kim Yoo Jung saat mengetahui bahwa oppanya adalah seorang idol? Bahkan idola sahabatnya? . ...