10

4K 191 11
                                    

Andini di bawa keluar oleh para suster untuk di pindahkan ke ruang icu.

Dokter yang biasa menangani Andini juga keluar dari ugd untuk menjelaskan kondisi Andini saat ini.

"Dok bagaimana kondisi adik saya?" Tanya Alvaro.

"Jadi begini kondisi Andini sangat lemah dan harus di rawat secara intensif, lain kali jangan biarkan Andini kecapekan karena itu dapat menbuat kondisinya semakin memburuk dan lemah. Untung saja tidak terlambat di bawa ke rumah sakit." Jawab dokternya.

Keluarga dan teman teman Andini langsung ke ruang icu. Mereka semua duduk di depan ruangan.

Alvaro memaksa untuk melihat kondisi Andini dan akhirnya dokter mengizinkan lalu Alvaro masuk ke ruang icu.

"Dek lo kenapa ga nurut sama kata kata gue, lo tuh jangan sampe kecapekan. Terus kalo lo ada di rumah sakit gini siapa yang bakalan bangunin gue pagi pagi. Dek gue ngomong sama lo. Bangun dek bangun. Maafin gue ga bisa jadi kakak yang baik buat lo. Gue janji ini terakhir kalinya kondisi lo memburuk. Maafin gue dek maafin gue emg bukan kakak yang baik buat lo." Alvaro meneteskan satu air matanya.

Alvaro memegang tangan adiknya itu dengan erat lalu Alvaro mencium tangannya dan keluar dari ruangan.

Dan setelah sekian lama Alvaro tidak berkata panjang lebar, tapi sayang Andini tidak bisa mendengar kata kata kakaknya, yang panjang lebar ini.

Padahal Andini sangat merindukan kakaknya berkata panjang seperti dulu lagi.

Tapi siapa yang bisa mengelak rencana Allah. Alvaro percaya Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan umatnya.

Setelah Alvaro keluar dari ruang icu Abi bergantian masuk.

Seharusnya Bunda yang masuk tapi bunda tidak tegam melihat kondisi putrinya saat ini. Jadi Abi yang menggantikan bunda untuk masuk ke ruang icu.

"Haii, kakak Abi yang tampan datang buat menemui Andini tersayang." Abi berbicara sambil meneteskan air matanya, dia benar benar tidak tega melihat Andini tertidur lemas dan pucat seperti ini.

Biasanya Abi melihat Andini yang ceria.

Sama hal nya dengan Alvaro, Abi merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Andinu orang yang sangat dia sayangi dan cintai sejak kecil.

Abi selalu berangan angan kalau dia akan menikah dengan Andini dan mereka berdua hidup bersama sampai maut memisahkan.

Padahal Abi selama ini tidak tau apakah Andini membalas cintanya atau hanya menganggap Abi sebagai kakaknya.

Karena Abi juga belum pernah menyatakan perasaannya kepada Andini, dia takut bahwa perasaab itu justru akan membawa beban bagi Andini.

Cinta Itu bukan paksaan melainkan kemauan dan keinginan dari hati.

Perasaan yang selalu di pendam itu memang menyakitkan. Tetapi cinta mengalahkan rasa sakit itu demi keadaan orang yang di sayangi.

Rasa cinta itu bukan hanya saling memiliki, tetapi juga saling melindungi dan melengkapi keadaan satu sama lain.

Dan jadilah penyejuk untuk orang yang kamu sayangi.




Haii gaes
Maafin part nya pendek😊
Jangan lupa voment 😻
Makasih yg udah baca cerita Author
Semoga suka 😍
Insyaallah updatenya setiap seminggu sekali :)
See you next part 💙






Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang