5

4.1K 223 0
                                    

                           Hangat

Saat pulang sekolah Alvaro dan ketiga sahabtnya sudah berjalan menuju ke parkiran, tapi tiba tiba Alvaro inget kalau Renata tadi pengen bareng sama dia.

"Kalian duluan"

"Lo mau kemana" tanya Deno

"Ada urusan"

"Okelah" jawab Deno, Abi ,dan Putra serempak

Alvaro duduk di taman dekat parkiran untuk menunggu Renata,
Tapi Renata nggak dateng dateng dan akhirnya Alvaro menemui Renata di kelasnya.

Sampai di kelas Renata, Alvaro melihat ada keributan disana akhirnya dia masuk dan melihat.
Ternyata Denisse dan teman temannya sedang membully Renata.

"Rasain nih telur busuk" ucap Denisse hampir melemparkan telur busuk ke tubuh Renata yang sudah basah kuyup terkena air.

Tetapi sebelum telur itu jatuh ke tubuh Renata, Alvaro dengan sigap memegang tangan Denisse agar telurnya tidak jadi di lempar.

Semua orang kaget melihat kedatangan Alvaro secara tiba tiba.

"Pergi" sentak Alvaro mengusir Denisse

"Alvaro kok kamu ngusir aku sih"

"PERGI LO, LO ITU PEREMPUAN TAPI NGGAK PUNYA HATI" ucap Alvaro dengan nada tinggi namun tetep dengan wajah datar.

Denisse merasa takut dan pergi bersama yang lainya.

Alvaro melihat Renata menangis. Lalu Alvaro mengusap pundak Renata dengan halus.

"Lo nggakpapa?" tanya Alvaro dengan nada lembut tidak seperti biasanya.

Deg

Hati Renata merasa sangat tenang dan nyaman saat Alvaro mengusap pundaknya dan bertanya dengan halus.

"Nggak papa kok" jawab Renata menahan tangisnya

"Lo gue anterin pulang"

"Nggak usah gue kan mau jenguk adek lo"

"Hmm"

Alvaro langsung menarik tangan Renata untuk keluar kelas dan menuju keparkiran.

Tanpa sadar ternyata mereka berdua bergandengan tangan.

Setalah sampai di samping mobil, Alvaro melepaskan gandengan tangannya dan mebukakan pintu untuk Renata.

Di dalam mobil Alvaro mengambil sapu tangan di dalam kantong seragam sekolahnya. Alvaro memberikan sapu tangan itu kepada Renata.

"Bersihin" ucap Alvaro sambil memberikan sapu tangannya

Renata mengambil sapu tangannya dan dia  sadar pipinya sekarang sudah sangat merah seperti kepiting rebus.

Astaga ini beneran Alvaro nggak ya dia beda banget ya allah mana tadi nolongin gue sekarang ngasih sapu tangan batin Reanata.

"Makasih" ucap Renata sambil  membersihkan bajunya

Tidak ada jawaban dari Alvaro.

Lah ni bocah gue bilang makasih knp nggak di jawab hadeh batin Renata.

"Makasih juga lo tadi udah nolongin gue coba kalo nggak ada udah nggak tau lagi deh gue habis sama si nenek lampir"

"Hm"jawab Alvaro

Renata masih mencoba untuk berbicara kepada Alvaro, dan di  jawab tetapi jawabannya jelas, singkat, dan padat.

"astagfirullah lo tuh ya gue ngomong panjang lebar cuma di jawab gitu"

Renata memalingkan wajahnya ke jendela karena merasa sangat sebel dengan Alvaro

Bener bener ngerasa ngomong sama patung batin Renata.

Tanpa diketahui Renata, Alvaro tersenyum karena Renata terlihat sangat lucu saat marah seperti ini walaupun senyumannya sangat tipis bahkan nggak keliatan senyum saking tipisnya.

"Jangan marah"

Damn

Pipi Renata saat ini sedang memarah dan Alvaro merasa sangat gemas ingin mencubitnya.

"Makanya lo tuh kalo diajak ngomong orang ya dijawab jangan di kacangin, nggak kasian apa sama orang yang ngomong sama lo"

"Sampe"

Kasian ya Renata di kacangin muluk sama Alvaro.

"Lah udah sampe"

Meraka berdua turun dari mobil dan masuk kedalam rumah, di sambut oleh Andini, Abi, Deno, Putra, dan bunda.

"Varo kamu udah pulang nak"

"Ya bun"

"Ini siapa?" tanya bunda

"Ini Renata bun, mau jenguk Andini"jawab Alvaro

"Hai tente" Renata bersalaman dengan Bunda

"Nggak usah panggil Tante, panggil aja bunda"

"Iya tan eh Bun"

"Oh jadi urusan lo tadi njemput Renata"ucap Abi dengan senyum mengejek

"So sweet deh kalian berdua" ejek Deno

"Udah udah jangan ribut"relai Bunda

"Andini lo sakit apa??"tanya Reanta

"Gakpapa kok kak cuma kecapekkan aja"

Sebenarnya Andini tidak hanya kecapekan tetapi ada hal lain yang membuatnya drob.

                                ⬜⬜⬜

Hai gais gimana critanya bagus nggak?
Hayo sebenarnya Andini sakit apa
Kalau kepo nantikan part selanjutnya ya
See you next part 💙
Thank You yang udah mbaca
Jan lupa voment









Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang