Yang Tersembunyi

772 120 11
                                    

Setelah raja peri menjelaskan pada ke6 putrinya merekapun diminta untuk kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing, sedangkan tzuyu dan penyihir putih diminta menghadap raja penyihir. Suga dan jihyo memilih kembali kekamar mereka, suga menuntun istrinya kembali kekamar. Ia merasa sedikit bersalah, karenanya istrinya menjadi lemah karenanya.

Jihyo yg menyadari suaminya yg murung pun mengenggam tangan suga, ia menyandarkan kepalanya di dada suaminya.

"Oppa, mengapa kau terlihat sedih?" Tanyanya masih diposisi yg sama.

"Anae, mianhe" balas suga, jihyo mengangkat kepalanya dan menatap suaminya itu.

"Ada apa oppa, kenapa minta maaf" tanyanya masih menatap wajah suaminya.

"Karena kau harus berbagi kekuatan denganku" katanya membelai wajah istrinya.

"Oppa itu adalah takdir kita, aku tak bisa menolaknya begitupun dirimu oppa" kata jihyo tersenyum.

"Lagipun oppa, ini hanya untuk sementara. Setelah beberapa hari kekuatanku akan pulih" lanjutnya lagi.

Suga mendekap tubuh istrinya, mereka baru menikah tapi suga merasa tak bisa hidup tanpa istrinya ini. Ia mencium puncak kepala istrinya sedang jihyo mengeratkan pelukanya, setelah ini akan banyak masalah yg menghampiri lala land bahkan mereka yg akan menjalani yg lebih berat, namun jihyo yakin bisa melewatinya jika mereka tetap bersama. Mereka tetap berpelukan untuk beberapa waktu sampai sebuah ketukan dipintu membuat mereka harus melepas pelukan itu.

"Tokk.... tok.... tok...." suara ketukan itu kembali terdengar, suga menghampiri pintu.

"Maafkan saya pangeran, tapi yg mulia raja meminta anda dan peri putih ke ruanganya" kata seorang pelayan saat pintu ruangan itu terbuka.

"Baiklah, kami akan segera kesana" kata suga, setelah itu pelayan itupun pergi.

"Anae, yang mulia raja meminta kita ke ruanganya" kata suga saat sudah disamping istrinya.

"Benarkah, kalau begitu kita harus bergegas oppa" kata jihyo bangkit berdiri.

Merekapun berjalan menuju ruangan sang raja, sesampainya disana selain raja dan ratu juga ada raja suho dan penyihir putih serta tzuyu.

"Kalian sudah datang, ayo kemari dan duduk disamping ayah" katanya mempersilahkan putri dan menantunya itu duduk disampingnya.

"Ne. Ayahanda ada apa memanggil kami?" Tanya jihyo setelah duduk.

"Anakku, kekuatanmu belum pulih sepenuhnya. Tapi kau harus bergegas ke everland, kita tak ingin peri merah mengambil kesempatan menghancurkan pulau itu saat kalian tak ada" kata raja peri.

"Tapi ayah, bagaimana dengan lala land jika aku pergi?" Tanya jihyo.

"Tenanglah nak, pernikahanmu mengubah semuanya. Bahkan danau bunga es takkan menghilang lagi setelah kepergianmu, penyatuan yg kalian lakukan menjadi penyebabnya" kata raja tersenyum kearah putrinya.

Jihyo dan suga malu sendiri mendengar perkataan raja peri, bahkan wajah jihyo memerah.

"Bersiaplah kalian akan berangkat malam ini juga" lanjut raja peri.

"Apakah hanya kami berdua dan ayahandaku yg ke everland yg mulia?" Tanya suga.

"Untuk sementara hanya tzuyu yg akan ikut dengan kalian. Besok penyihir putih dan ke6 peri akan menyusul kalian" kata raja peri.

"Jadi semua saudaraku akan ke everland? Siapa yg akan membantu ayahanda melindungi lala land kalau begitu?" Tanya jihyo, ia tahu setelah kepergian mereka hanya ayahnya yg akan melindungi lala land, dan itu mustahil.

"Jihyo anakku, jauh sebelum kalian lahir. Ayah lah yg melindungi pulau ini, jangan menganggap ayah selemah itu. Lagipun ibumu ada bersamaku" katanya lalu mengenggam tangan ratu.

"Maafkan aku ayah, aku tak bermaksud begitu. Tapi haruskah kami semua pergi" jihyo tak tega jika kedua orangtuanya hanya tinggal berdua.

"Benar nak, itu adalah yg tertulis diramalan itu. Kalian harus melindungi everland mulai sekarang dan ke6 saudaramu akan menemukan takdirnya disana" ada nada sedih dari kata-kata raja peri.

Selanjutnya raja peri mempersilahkan jihyo bersama suaminya, dan tzuyu untuk kembali keruangan mereka.

"Sahabatku, mengapa tidak mengatakan yg sebenarnya?" Tanya raja suho setelah putranya dan kedua peri meninggalkan ruangan itu.

"Tidak bisa suho-ya, aku harus bisa memastikan jihyo meninggalkan pulau ini. Kau tahukan kengerian apa yg akan melanda pulau ini" kata raja peri murung.

"Sehun, apakah tak ada cara lain untuk kita melindungi pulau ini?" Tanya penyihir putih.

"Kau jauh lebih tahu dariku chanyeol hyungnim, kau adalah salah satu penyihir yg menjadi saksi akan ramalan itu" raja peri menatap sendu penyihir putih.

"Suho-ya, jagalah ke 7 putriku. Aku menyerahkan mereka padamu, hyungnim kau harus bisa melindungi putriku tzuyu. Ia akan menjadi kunci untuk kehidupan ke3 kaum." Kata raja peri menatap kedua sahabatnya itu bergantian.

"Kami berjanji" kata mereka serempak.

"Bagaimana rencanamu untuk melindungi kaummu, kemana mereka akan pergi?" Tanya penyihir putih.

"Aku sudah meminta bantuan pada kerabat istriku klan peri hutan, mereka siap menyiapkan tempat untuk kaumku di dasar gunung tempat mereka tinggal, ada gua bawah tanah yg akan cocok untuk tempat bermukim bagi kaum peri gua" katanya panjang lebar.

"Kapan kau akan memindahkan mereka?" Tanya penyihir putih lagi.

"Setelah semua putriku pergi, malam ini hyung harus membantuku menjelaskan pada mereka. Sesaat setelah kepergian peri putih ke everland, aku akan mengumpulkan mereka di aula. Hyung harus ada disana" kata raja peri pada penyihir putih.

"Baiklah, sekarang kita harus bergegas menyiapkan keberangkatan peri putih. Suho kembalilah keruanganmu untuk beristrahat, dan istriku siapkanlah semua keperluan putrimu" katanya menatap ratu peri yg hanya diam sejak tadi disampingnya.

Raja peri dan kedua sahabatnya menyembunyikan rahasia yg sangat besar dari para peri dan pangeran suga, ini adalah bagian penting dari ramalan yg tetap mereka rahasiakan.







Anyyeong.... ternyata ide liburanya gak lama nih guys 😂😂😂😂... semoga part ini ngak ngebosenin ya yeorobun....

Gomawo buat kalian yg udah ngebaca dan vomment 😘😘😘

💖💖💖SARANGHAE💖💖💖

La La Land  (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang