Istana Peri

860 119 13
                                    

Everland♡

"Sahabatku suho bagaimana perasaanmu?" Tanya raja peri setelah memberi cairan penyembuh.

"Sehun, kau disini?" Raja suho kaget melihat sahabatnya yg telah lama tidak ia temui.

"Ne" raja peri hanya tersenyum.

"Apa itu berarti salah satu putraku takdir peri putih" tanya raja suho lagi.

"Kau benar sahabatku" jawab raja peri.

"Seokjin atau suga?"

"Suga"

"Sudah kuduga" raja suho hanya tersenyum.

"Bagaimana perasaanmu sekarang suho?" Tanya raja peri lagi.

"Sangat baik"

"Kalau begitu ikutlah ke lala land denganku. Pangeran suga masih berada disana, bantu aku menjelaskan semua ini" kata raja peri kembali.

"Baiklah. Aku akan bertemu soekjin dulu" raja suho pun bangkit

"Silahkan"

♡♡♡

Lala land♡

"Pangeran apa kau sudah bangun?" Tanya jihyo mengetuk pintu kamar yg ditempati suga.

"Ne. Tunggu sebentar." Kata suga.

"Maaf menganggumu" kata jihyo saat suga sudah membuka pintu.

"Tidak papa aku sudah bangun dari tadi. Ada apa jihyo-ssi?" Kata suga tersenyum.

"Makanan sudah siap, silahkan makan dulu." Kata jihyo melihat kearah pelanyanya yg sedang membawa makanan dibelakangnya.

"Bisakah kau menemaniku jihyo-ssi?" Kata suga setelah melihat deretan pelayan yg membawa makanan di nampan.

"Ehh... a..pa?" Jihyo kaget mendengar tawaran itu.

"Temani aku makan maksudku." Jelas suga kembali.

"Ohh baiklah." Kata jihyo melihat ke pelayan yg lain memberi tanda.

"Jihyo-ssi kau tidak makan?" Kata suga saat mereka sudah duduk dihadapan makanan yg sudah tersusun rapi di atas meja.

"Aku. Nanti saja." Kata jihyo tersenyum.

"Bergabunglah denganku. Ayo tidak papa." Kata auga lagi.

"Hmmm baiklah." Jihyo pun mengambil piring ekstra yg sudah disiapkan pelayanya, "Suga-ssi apa kau kalau makan selalu diam saja?" Tanya jihyo lagi.

"Ya. Kenapa jihyo-ssi?" Kata suga.

"Tidak, biasanya aku dan saudaraku saat makan kami bercerita banyak. Terutama mereka selalu menceritakan tentang apa saja yg mereka lakukan di akademi" kata jihyo

"Akademi?" Suga mengerutkan keningnya.

"Iya. Disini peri-peri yg masih muda harus masuk akademi, biar mereka bisa menguasai kekuatan yg mereka miliki dengan baik dan tidak menyalah gunakan kekuatan mereka." Cerita jihyo semangat.

"Jadi kau juga masuk akademi?" Tanya suga lagi.

"Aniyo. Aku adalah peri putih, kata appa aku tak perlu masuk akademi karena aku sudah bisa melakukan semua itu sejak lahir." Kata jihyo sedikit sedih.

"Wah, asyik sekali kalau begitu." Suga tersenyum.

"Menurutku tidak. Aku bahkan berharap bisa masuk akademi." Kata jihyo lagi.

"Waeyo?" Suga tidak mengerti pikiran gadis didepanya.

"Kalau saudariku yg lain bisa memiliki teman, aku tidak." Kata jihyo.

"Memangnya kau jarang keluar dari istana ini." Tanya suga tak percaya.

"Iya. Aku hanya boleh keluar kalau ke8 saudaraku bersamaku. Sedangkan kakak-kakakku harus bekerja dan adik-adikku harus keakademi. Aku hanya bisa keluar 2 hari saja dalam seminggu." Jelas jihyo.

"Jadi kau hanya diistana? " tanya suga.

"Memangnya kakak-kakakmu bekerja apa?"

"Mereka ada yg bertanggung jawab mengurus keamanan lala land, ada juga yg mengurus sumber daya yg ada di lala land. Kecuali nayeon onnie yg harus belajar bagaimana cara memimpin lala land." Jelas jihyo panjang lebar.

"Huh?" Pangeran suga terlihat bingung.

"Nayeon onnie adalah calon pengganti ayah." Jelas jihyo yg mengerti kebingungan suga.

"Pengganti ayah kalian sudah ditentukan?" Tanya suga takjub.

"Ya. Di dunia peri pemimpin ditentukan saat mereka lahir." Kata jihyo santai.

"Aku kira kau yg akan jadi pemimpin, bukanya kelahiranmu sangat terkenal." Kata suga lagi.

"Itu tidak mungkin, yg kami tahu nayeon onnie yg paling berhak." Kata jihyo.

"Begitu ya." Suga hanya mangut-mangut saja.

"Ne. Suga-ssi kita keenakan cerita makananya sampai dingin." Kata jihyo menatap makanan didepanya yg sejak tadi mereka berdua diamkan.

"Ahh Kau benar. Hahahaha, tapi kita harus menghabiskanya." Suga tertawa saat menyadarinya juga.

"Baiklah. Tapi suga-ssi apa kau tak memiliki saudara?" Tanya jihyo kembali.

"Aku punya satu hyung, dan 5 saudara sepupu. Tapi mereka semua laki-laki. Aku tidak punya saudara perempuan." Kata suga. Jihyo hanya mengangguk saja, dan memulai makanya.

"Jihyo-ssi maukah kau menemaniku jalan-jalan setelah ini?" Tanya suga di sela makanya.

"Ehh.. aku harus ijin dulu sama eomma." Kata jihyo.

"Baiklah. Aku akan menemanimu minta ijin." Merekapun melanjutkan makan mereka.

♡♡♡

"Eomma bisakah aku ijin menemani pangeran suga berkeliling gua peri." Tanya jihyo pada eommanya yg sedang duduk diruangan peristirahatanya.

"Maafkan eomma sayang. Eomma tidak memiliki wewenang untuk memberimu ijin." Kata ratu peri melihat anaknya.

"Tapi eomma, jihyo tidak sendiri. Ada pangeran suga yg menemani." Kata jihyo mengerucutkan bibirnya.

"Maaf sayang. Eomma tidak bisa mengijinkan." Kata ratu peri ikut sedih.

"Eomma..." jihyo masih saja membujuk eommanya.

"Gwenchana. Tidak papa jihyo-ssi, ajak aku berkeliling istana saja kalau begitu." Suga yg berada disitu pun menenangkan jihyo.

"Maaf ya pangeran suga." Kata ratu peri merasa tak enak.

"Ne, gwenchana yg mulia. Saya mengerti." Kata suga lalu tersenyum.

"Ya sudah ayo kita keliling sekarang." Kata jihyo masih dengan wajah sedih. Merekapun berkeliling istana siang itu.




Baru bisa up lagi guys.... mianhe.... lagi sibuk kemarin... tyan usahain buan double update ya.....

Gomawo yg udah baca dan vomment.

SARANGHAE

La La Land  (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang