chapter 6

551 84 22
                                    

..
..
..
..
..
..
Typo is art
🐜 lectura feliz 🐜

Pagi yang begitu cerah, mentari pun mulai beranjak dari peraduannya. Eunji pun sudah siap pergi ke sekolah dengan memakai almamater sekolahnya.

Nampak jung il woo tengah menunggunya untuk sarapan bersama, dia sungguh menantikan moment pagi ini. Namun kenyataan sepertinya berbanding terbalik dengan angannya, lihatlah apa yang Eunji lakukan sekarang. Ia langsung berjalan ke arah pintu.


Il woo pun tak pantang menyerah ia langsung menyusul putrinya dan bertanya,"Maukah kamu berangkat dengan appa?"

Sedikit canggung memang, tapi tak ada salahnya untuk mencoba memperbaiki keadaan dengan putri semata wayangnya kan? Eunji pun hanya mengangguk pelan, lalu dia berjalan memasuki mobil range rover milik appanya.

Sedikit canggung memang, tapi tak ada salahnya untuk mencoba memperbaiki keadaan dengan putri semata wayangnya kan? Eunji pun hanya mengangguk pelan, lalu dia berjalan memasuki mobil range rover milik appanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di dalam mobil pun masih sama saja, mereka sama-sama diam. Tak ada yang membuka percakapan, hanya ada keheningan.

" Aku hanya ingin sendiri, bisakah anda tidak berbuat seperti itu padaku?" tanya Eunji membuka percakapan. Jujur saja il woo masih ragu dengan jawaban yang akan ia ucapkan. Ia berfikir kalau Eunji akan membuka hatinya untuk memberi kesempatan padanya memperbaiki kesalahannya. Nyatanya tidaklah segampang itu.

Jung Ill woo pun hanya bisa menghela nafasnya. " Lalu apa yang harus appa lakukan untukmu nak," tanya Ill woo dengan sabar. Jujur saja ia begitu menyayangi Eunji, ia sangatlah takut kehilangan harta yang paling berharga untuknya saat ini.

"Biarkan saja aku seperti ini, itu sudah lebih dari cukup buatku," masih dengan memasang wajah dinginnya. " Aku hanya ingin sendiri," lanjutnya.

Jung Ill woo menatap Eunji dengan nanar, ia tak menyangka Eunji masih belum bisa menerimanya. Belum bisa memaafkannya. Hanya hembusan nafas kasar yang keluar dari mulutnya.

"Baiklah jika itu keinginanmu, tapi kau tetap tinggal dirumah appa, benar begitu?" tanya Il woo masih dengan nada yang begitu lembut. Jujur saja, Il woo tak pernah berbicara dengan nada seperti ini, walaupun dengan klien yang besar, apalagi dengan karyawan-karyawannya yang sebagian berisi preman-preman yang wajah dan tingkahnya yang menakutkan.

Tak ada suara yang keluar dari bibir mungil Eunji, hanya ada anggukan kepala pertanda ia menyetujui ucapan sang appa. Jung ill woo pun menghembuskan nafas lega sesaaat setelah melihat jawaban dari putrinya.

Suasana pun kembali hening, tak ada percakapan lain lagi.

🐾🐾 skip time 🐾🐾

Eunji pov

Akhirnya sampai juga, kenapa perjalanan menuju ke sekolah pagi ini lebih panjang dari biasanya. Padahal jika hari biasa aku malah akan direpotkan untuk mengurus kurcaci-kurcaci suruhan dari orang-orang yang membenci appa-ku.

Ah ya appa-ku, entahlah kenapa rasanya sungguh aneh memanggilnya seperti itu. Entahlah, rasa kecewa itu masih saja memenuhi hatiku. Atau ini semua hanya karena rasa egoisku saja? Rasa bersalah yang masih menghantui hidupku.

Suasana lorong sekolah kali ini nampak sedikit berbeda. Oh astaga, tepat di depan sana ada segerombol anak-anak pembuat onar. Siapa lagi kalau bukan geng yeoja-yeoja centil yang membuat aku sedikit mual melihatnya. Ya Queen sedang berada disana, sepertinya mereka sedang menindas siswi lain.

Aku pun mencoba mengabaikannya dengan terus berjalan lurus ke depan. Seolah mereka adalah makhluk tak kasat mata yang tak perlu mendapatkan perhatian. Namun tiba-tiba ada yang menarik tanganku dengan kasar. Oh aku ingin sekali memakinya.

Eunji pov end

Eunji pun berhenti berjalan, ia masih menampakan wajah datarnya saat salah satu anggota geng Queen menarik tangannya.

"Lepaskan," ucap Eunji sambil menatap si empunya tangan yang saat ini menariknya.

" Hya,,, kau anak baru itu kan? Berani sekali kau bertingkah seperti itu pada Sunbae-mu? Apa kau tak takut pada kami?" ucap Suzy mengintimidasi.

Eunji pun hanya menoleh ke arahnya sambil menghempaskan tangan milik Suzy hingga tangannya terlepas dari tarikan itu.

"Menyingkirlah," ucap Eunji tegas. Jujur saja dia merasa sedikit lelah menghadapi mereka. Yang ia inginkan sekarang adalah istirahat di kelasnya, karena harus diakui ia merasa kurang tidur semalam.

"ouhhh.... Aku takut...." kata Suzy sedikit dibuat-buat. " Memangnya kau siapa berani memerintah kami? Kau tidak mengenal kami? Oh astaga, kau benar-benar minta dihabisi yak? Atau kau mau masuk ke rumah sakit terlebih dahulu?" lanjutnya kemudian.

Eunji pun hanya menampilkan smirknya, entah apa yang difikirkannya saat ini yang jelas ia merasa ini sungguh moment terlucu yang pernah ia alami. Di hadang oleh kawanan yeoja-yeoja centil, biasanya ia akan dihadang oleh beberapa preman yang memiliki tatto yang mengerikan dengan wajah sangar terpatri jelas disana. Namun ini, oh astaga betapa menggelikan.

Belum sempat Eunji menjawab omongan dari Suzy, salah satu anggota geng Queen membisikan sesuatu pada Suzy. Dan lihatlah, wajah Suzy langsung berubah merah, pertanda ia sedang menahan amarahnya.

"Oh, jadi kamu adalah yeoja yang dipilih oleh Park Chanyeol?" tanya Suzy dengan diselipkan nada yang sedikit mengejek.

"Bukan urusanmu," jawab Eunji dengan sedikit ketus. Oh ayolah Eunji sendiri juga tidak ingin melakukan hal itu. Bila ia diminta untuk memilih. Ia pasti akan memilih untuk merebahkan tubuhnya di ruang kesehatan sehingga ia bisa mengistirahatkan tubuhnya yang sedikit remuk setelah perkelahian beberapa waktu yang lalu.

"Kau...." Suzy pun nampak sudah merah padam, ia merasa Eunji melukai harga dirinya dengan berkata seperti itu. Tangan Suzy pun terlihat sudah terangkat dan menganyun hendak menampar wajah cantik Eunji. Saat hendak mendarat di pipi chubby Eunji, tangan itu ditahan oleh seseorang.

"tap"

"Apa yang akan kau lakukan?" ucap orang itu dengan ekspresi yang sulit diartikan.

-TBC-

Astaga aku ini nulis apaan sih sebenernya, gak jelas banget. Aku sendiri juga bingung. Maafkeun🙇🙇🙇
Terlalu pendek yakk?? Maaf

Maaf juga baru bisa melanjutkannya. #plak padahal gak ada yang nungguin yakk 😅😅😅

Maaf yakk hasil nya sedikit mengecewakan maklum ilhamnya belum muncul.😅😅 Cepet sembuh buat kamu dan jangan lupa selalu semangat.

Tak lupa pesan dari babang Jungshin, " Pertama, percayalah pada kemampuanmu, bila kamu tak mempercayainya maka jangan salahkan orang lain yang mungkin juga tak akan mempercayai itu. Kamu saja tak percaya dengan kemampuanmu, bagaimana mungkin orang lain bisa percaya?"

 Kamu saja tak percaya dengan kemampuanmu, bagaimana mungkin orang lain bisa percaya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kedua, musuh terbesar adalah egomu sendiri. Bila kamu bisa mengendalikannya maka kamu akan bisa mengalahkannya."

Terima kasih🙇🙇

🙋🙋

Jung EunjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang