"Besok hingga lusa kita ada briefing dengan management dan sutradara MV terbaru kalian. Kalian harus ikut reading skenario videonya. Besoknya lagi kita ada off air di Universitas Kyunghee. Setelah itu, kita ada schedule tapping di KBS dan terakhir, Sabtu kita rehearsal untuk mengisi acara anniversary MBC."
Manager Youngjun meletakkan kembali buku agendanya dan menatap anak asuhnya satu per satu. Suho, Xiumin, Lay, Kyungsoo dan semuanya terlihat lelah setelah menjalani schedule padat hari itu.
Bukannya Youngjun tidak peduli dengan psikis dan kesehatan mereka, tapi sebagai artis dengan pamor besar, mereka juga harus profesional demi membuat segala biaya promosi dan operasional perusahan kembali modal.
Tidak hanya artisnya, semua staf juga lelah. Semua orang bekerja, semua orang jenuh dan semua orang ingin mengeluh.
Tapi, di mana mereka berada saat ini, bukankah mereka yang memutuskan untuk terjun di sana?
"Aku tau kalian lelah. Kita semua lelah. Jadi tolong, bersemangat sedikit, ne? Kita akan bekerja sebaik mungkin untuk mendukung EXO. Aku, agensi, manager-manager yang lain, juga crew kita, ingin karir kalian bagus dan berumur panjang."
Suho, sebagai leader menganggukkan kepala. Menyetujui statement dari Youngjun. Benar, mereka memperjuangkan posisi yang saat ini diraih selama bertahun-tahun. Mereka berjuang sangat lama. Mengorbankan banyak hal. Waktu, tenaga, perasaan, dan segalanya.
Tidak mungkin mereka luruh hanya karena lelah.
"Aku berjanji akan mengusahakan kalian mendapatkan waktu untuk liburan. Tapi untuk hal itu, aku mohon kerjasamanya. Aku harus menyusun schedule dengan rapi. Aku dan manager yang lain juga akan mem-filter tawaran untuk EXO. Kita akan membuat kalian mendapatkan kehidupan kalian kembali tanpa harus merugikan EXO dan agensi."
Sehun merengut. Ia membanting botor air mineral yang sedari tadi sedang ia pegang sambil menyandarkan punggung lelahnya di sofa. "Tapi kapan itu akan terjadi, Hyung? Aku sudah lelah! Aku ingin istirahat!"
Chanyeol mendesah, dia yang duduk paling dekat dengan Sehun langsung menggerakkan tangan, mengelus pundak adiknya. "Sabar, Sehun. Sabar."
Youngjun dan Hyunkyun, manager yang malam itu ikut mengantar EXO pulang ke dorm hanya saling pandang sambil berusaha tenang.
Idol, mempunyai psikis yang tidak bisa ditebak. Mereka hidup dengan banyak tekanan. Sisi emosi yang dikeluarkan Sehun barusan masih belum ada apa-apanya dibanding perangai artis lain yang pamornya setara atau lebih tinggi.
"Bersabarlah sebentar, Sehun. Aku sebagai manager kalian pun lelah. Mungkin, orang bilang kami dan agensi menggunakan kalian sebagai alat penghasil uang. Tapi, aku, Youngjun, dan staf EXO yang lain juga bekerja sama kerasnya seperti kalian." Hyunkyun berdiri dari sofanya, lalu menggeser tubuh Baekhyun dan duduk di samping Sehun. Dia mengapit si bungsu bersama Chanyeol.
"Benar kata Manager Im." Youngjun menghembuskan napas, dan berusaha berkata selembut mungkin agar para pemuda itu tidak merasa tersinggung atau tersakiti. Karena dibanding Hyunkyun yang lebih sering berada di dekat EXO, Youngjun masih merasa kesulitan untuk berbaik-baik dengan para members.
Youngjun dituntut untuk tegas. Tapi sebagaimana manusia pada umumnya, Youngjun sama sekali tidak berniat menghilangkan nuraninya selama mengabdikan diri untuk mengasuh idol group itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEAR IT TO THE SKY! ✔
Fanfiction***Sehun Exo Fanfiction - InaHun Book 1*** Jika karena tertawa, membuat fans dan pendukung yang tidak setuju menjadi berduka, maka dari itulah Sehun dilarang bahagia, dilarang jatuh cinta. Jika karena berduka, membuat orang lain memberi tanggapan ba...