Swear It To The Sky - 03

623 85 37
                                    

"Sehun, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan, hm?" Hyunkyun berkacak pinggang di ambang pintu kamar Suho dan Sehun dengan kesal.

Members lain sudah bersiap-siap di ruang tengah, sudah sarapan dan beberapa ada yang sedang membaca ulang agenda mereka hari itu.

Sementara Sehun, pemuda itu baru saja keluar dari kamar mandi dan merapikan isi ranselnya dengan santai. Seperti mau pergi, tapi entah ke mana.

"Aku ingin tau sejauh mana aku bisa hidup sebagai manusia biasa."

Hyunkyun mendesah. Sehun pasti akan berulah. "Jangan bertindak kekanak-kanakkan, ok? Aku tidak akan melarangmu pergi, tapi kau, pastikan jangan membuat ulah dan menciptakan skandal. Ku bunuh kau kalau itu sampai terjadi."

Sehun terkekeh. Hyunkyun memang manager yang paling dekat dengannya. Dia diasuh Hyunkyun dari sejak pertama masuk sebagai trainee. Bahkan, saat pesta kelulusannya dari SOPA, Hyunkyun ikut mendampingi.

Saking perhatiannya Hyunkyun dengan para members, mungkin itulah yang membuat pria itu tak kunjung melepas masa lajang. Karena para bayi besar di EXO sudah menyita penuh perhatian Hyunkyun.

"Hyung, hari ini aku akan mencari alasan kenapa aku harus mencintai hidupku." Sehun menghentikan aktivitasnya dan menatap Hyunkyun dengan sorot mata yang begitu berisi pengharapan.

Seolah-olah, Sehun sudah terlalu jauh melangkah hingga lupa jalan pulang.

Seolah-olah, Sehun sudah terlalu lelah berlari hingga tak mengenali dirinya sendiri.

"Beritahu aku ke mana arah tujuanmu selama dua hari ini, aku akan meminta orang mengawalmu dari jauh."

Sehun merengut, lalu mengangkat ransel ke pundaknya. "Jangan lakukan itu atau aku akan membuat keonaran di luar sana!"

Bola mata Hyunkyun memutar jengah, pria yang usianya sudah menyentuh kepala itu lantas pergi ke ruang tengah di mana bayi besar lainnya berada. Sehun menguntit dari belakang.

Member termuda di EXO itu membuat kakak-kakaknya terperangah ketika ia datang.

Skinny jeans hitam, kaos putih polos, topi hitam, jaket, dan masker menjadi outfit Sehun hari itu. Tak lupa, sebuah tas ransel berwarna cokelat yang menyampir di punggung.

Kalau sudah begitu, Sehun terlihat seperti pemuda biasa pada umumnya. Bukan seorang idol yang sedang jadi bulan-bulanan kamera.

"Sehun, kau mau kemana?" Jongdae yang posisinya paling dekat dengan Sehun berdiri. Menyentuh pundak adiknya yang masih terbuai dalam wajah murungnya.

"Hyungdeul," Sehun menoleh, menghadap semua kakaknya. Lalu tersenyum dan membungkukkan tubuh sambil berkata, "aku akan pergi selama dua hari ke depan. Jangan menghubungiku, ya. Jangan mencariku. Aku berjanji akan menjaga diri baik-baik."

Suho menghela napas. Jika saja Sehun tau, posisi Suho sebagai leader bahkan lebih menegangkan dari yang member lain rasakan. Suho juga sadar sekali apa yang sedang Sehun rasakan, hanya saja Suho sedikit kecewa. Dengan bertingkah seperti itu, Sehun seperti sedang memberitahu bahwa dia lah yang paling menderita.

Padahal, tekanan yang diderita member lain pun sama besarnya.

Kalau tidak berpikir bahwa goyah sedikit saja bisa membahayakan keutuhan grup, ingin rasanya Suho marah kepada Sehun. Anak itu menghabiskan masa kecil dan remajanya sebagai trainee dari agensi ternama.

SWEAR IT TO THE SKY! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang