Part 9.) Possessive Alpha

156K 12.9K 496
                                    

please give me a vote .🌟and comment 💬

💫🌟✨

Scarlet pov

Aku merutukki diriku saat harus sarapan sendirian, ya semua akibat ulahku sendiri karena bangun kesiangan. Padahal aku sudah ada janji dengan Candice untuk ikut mengunjungi camp pelatihan hari ini.

Ini semua karena serigala abu-abu itu---yang mengkungkung ku dengan bulu lebat nya yang hangat, membuatku terbuai dalam kelelapan.

Dan disinilah aku sekarang---camp pelatihan panahan.
Mataku menelusuri pelataran camp, mencari sosok mungil Candice diantara para warrior.

Tapi pandanganku tertuju pada satu orang yang keberadaannya cukup menyita perhatian---

--- Alrick disana
sedang memegang busur, bersiap membidik titik target... kemudian melesatkan anak panah.

Tepat sasaran!

Sial!

Dia terlihat tampan!
kenapa semua kaum werewolf selalu memiliki gen dan pembawaan fisik yang diatas rata-rata?!

Terutama para Alpha. Mereka cenderung tampak lebih unggul dibanding werewolf biasa, baik dari segi fisik maupun ability.

Aku menepuk pipiku yang tiba-tiba memanas, berusaha menghilangkan rona merah disana--- menepis kekagumanku dari pesona seorang Alrick.

"Luna.. "

Aku terkejut saat melihat Candice sudah berada disampingku sambil tersenyum lebar.

"Mencariku atau mencari yang lain?"  Goda Candice

"Tentu saja mencarimu!" Aku mendengus yang dibalas gadis itu dengan tawa renyah.

"Mengagumi Alpha? dia terlihat menawan kan?!"

Sial... aku tertangkap basah sedang memperhatikan Alrick tadi.
"Biasa saja."

Seraya tidak menggubris jawaban dariku, Candice kembali berkata, "Hati-hati luna... alpha Althan itu sadis tapi Alpha Alrick lebih ganas." Ia lalu mengerling jahil kearahku.

"Ganas?"

"Ehm maksudku, dia lebih sulit dikendalikan daripada sosok he nya."
Kali ini Candice seperti sedang menahan tawanya.
Membuatku bertanya-tanya apa arti ucapannya itu.

Sampai kemudian ia mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, luna mau latihan apa hari ini?"

"Terserah kau saja."

"Senjata apa yang sering anda gunakan?" Candice tampak serius

"Di Diamond pack aku dilatih untuk menggunakan semua senjata. Tapi beberapa minggu terakhir ini aku lebih fokus pada tehnik bela diri."

"Baiklah kalau begitu mari kita mengasah kembali kemampuan memanah anda."

Aku mengangguk menyetujuinya.

Ia kemudian membawaku ke arah pelataran memanah lengkap dengan peralatan yang tersedia.

"Kurasa anda sudah paham dasar-dasar tehnik panahan, silahkan pilih busurnya luna."

Aku memilih-milih busur, memeriksa pegangannya dan mengambil satu yang kurasa cocok untukku.

"Apakah jarak sasaran targetnya perlu dirubah?" tanya Candice memastikan.

"Tidak, kurasa sudah cukup."

"Silahkan luna."
Candice memberi ruang dari posisiku berdiri saat aku melakukan sedikit peregangan.
Beberapa saat setelah aku menetapkan target sasaranku, anak panah pun melesat dari busurnya.

Wizard Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang