Aduh... Tuh kan, aku jadi gak enak hati. 😩
💫🌟✨
Flashback
Scarlet memutuskan keluar dari kamarnya setelah terjaga semalaman. Ia tidak mau tidur, ia tidak ingin bermimpi lagi. Mimpi yang hanya menambah kebenciannya pada Althan.
Namun betapa terkejutnya gadis itu, saat mendapati beberapa warrior berdiri bersisihan tepat di ambang pintu.
"Apa yang kalian lakukan disini?"
Mereka langsung menunduk, memberi hormat pada Luna mereka sebelum salah satunya menjawab, "Kami disini untuk berjaga, Luna."
"Berjaga? berjaga untuk siapa?" kembali Scarlet bertanya namun tak ada jawaban. Para warrior hanya saling menatap, masih dengan wajah tertunduk.
"Minggir."
Scarlet maju selangkah hendak keluar kamar. Namun para warrior langsung berposisi siaga, menghalangi jalannya."Kalian sedang apa? aku mau lewat!" Scarlet menatap heran pada mereka, tapi tak membuat mereka bergeser dari tempatnya.
Hingga seseorang muncul dari belakang para warrior.
"Ah Candice, bagus kau ada disini." Seulas senyuman terbit dari wajah Scarlet, namun tak dibalas sama oleh lawan bicaranya. "Bisa kau jelaskan, apa yang mereka lakukan disini?"
Candice menatap iba pada Luna-nya. Gurat kesedihan terpancar dari iris hitamnya yang sendu. "Mereka hanya menjalankan tugas, Luna."
"Apa maksudmu?"
"Alpha memerintahkan mereka untuk berjaga disini---" Candice menunduk segan, menghindari tatapan langsung Scarlet.
"---Alpha melarang anda untuk keluar dari kamar.""Oh, jadi sekarang aku sudah menjadi tawanan di kamarku sendiri?" Scarlet tertawa miris.
"Mohon jangan salah mengerti, Luna. Ini semua demi kebaikan anda. Setidaknya tunggulah sampai persiapan pernikahan anda selesai."
"Pernikahan? hm, aku bahkan tidak berpikir untuk melanjutkan pernikahan itu."
"Luna!" suara Candice meninggi, namun ia langsung menyadari kelancangannya. Cepat ia menggenggam tangan Scarlet, mencoba menyalurkan kekhawatirannya lewat sentuhan itu.
"Jangan bicara begitu. Anda bisa mendapat masalah besar, kalau Alpha sampai mendengarnya.""Masalah besarku adalah memiliki ikatan mate dengannya."
Candice prihatin. Sang Luna yang ia kenal lembut dan berkepribadian hangat...kini berubah sarkas, dikarenakan terungkapnya tragedi masa lalu.
Bagaimana bisa ia mengimbangi seorang Althan yang arogan, kalau dirinya sendiri begitu emosional.
"Luna, anda sedang dikuasai emosi. Saya mohon, tenangkan diri anda dan bersabarlah. Kalian sudah ditakdirkan bersama dan anda tidak bisa mengingkari itu!" mata Candice berkaca-kaca, ia sudah kehabisan kata-kata untuk meyakinkan Scarlet yang menulikan pendengarannya akan nasehat.
"Takdir...jadi sekarang aku harus menyalahkan takdir atas semua yang menimpaku---" guratan kekecewaan tercetak jelas di wajah cantik Scarlet saat berucap lirih, "---kurasa takdir mempermainkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard Mate ✔
Werewolf[ SUDAH TERBIT ] PART TIDAK LENGKAP Scarlet Gregory Seorang penyihir cantik yang tinggal dan dibesarkan di Diamond Pack--Teritori yang cukup disegani para kaum werewolf Althan Bennedict Alpha terkuat dari Braverly Pack yang terkenal dengan ke-arog...