Part 13.) Duncan and Candice

128K 12.4K 472
                                    

Candice memejamkan mata sambil menggertakkan giginya--mencoba menahan sakit akibat cambukan yang mengoyakkan kulitnya, meninggalkan bekas sayatan dimana-mana.

Tapi tidak ada satupun penolakan dan permohonan pengampunan yang terucap dari bibir gadis itu. Yang terdengar hanya desisan dan isakan airmata tanpa suara.
Ia terus menunduk, ungkapan rasa bersalah yang diakuinya.

Alrick mengangkat tangannya, pertanda untuk si penjaga agar menghentikan cambukannya. Ia mendekat ke arah Candice yang sedang berlutut dan masih menundukkan kepala.

"Kau tahu kesalahanmu, Candice?!"
Suara berintonasi datar yang mampu membuat Candice bergetar ketakutan.

"Sa--saya tahu, Alpha," jawab Candice terbata.

"Katakan." Lanjut Alrick.

"Saya lalai. Tidak menjaga Mansion dengan baik, mengakibatkan Luna Scarlet dalam bahaya."
Kini segaris krystal bening nampak menggenang di pelupuk mata Candice. Bukan karena hukuman menyakitkan yang harus diterimanya, melainkan rasa bersalahnya yang besar karena menyebabkan Scarlet hampir kehilangan nyawa. Candice benar-benar merasa bertanggung jawab.

"Bagus kalau kau menyadari kesalahanmu." Aura mengancam menaungi tubuh Alrick saat pria itu mencengkeram pangkal leher Candice, membuat airmata kesakitannya lolos menjadi deraian.
Para guard yang berada disitu bahkan tak berani menatap kesadisan sang Alpha

Suara tercekat gadis itu terdengar memilukan ketika cengkeraman Alrick makin menguat---membuat urat-urat lehernya menegang dan nampak bertonjolan karena tekanan. Kini wajah Candice berubah pucat dan mulai memejamkan mata...hampir kehilangan kesadarannya.

Namun kegaduhan terdengar di sepanjang lorong penjara bawah tanah, membuat Alrick menghentikan kegiatannya.

Candice yang terlepas dari cekikan Alrick, langsung jatuh tersungkur sambil terbatuk-batuk---berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Dalam pandangannya yang setengah sadar, ia melihat mate nya--Duncan, berusaha menerobos sekumpulan guard yang berjaga di sisi kiri dan kanan sel.

Duncan yang sesaat melihat keadaan menyedihkan Candice dari balik ruang tahanan itu, mendadak gelap mata dan langsung menyerang Alrick tanpa memandang kedudukan Alpha-nya lagi.

Alrick yang awalnya cukup kuwalahan meladeni serangan Duncan, kini berbalik menguasai keadaan.

Ia menarik kerah baju Duncan dan menghempaskannya kuat ke tembok, sampai tembok itu retak karena hantaman keras dari tubuh besar Duncan.

"Berani sekali kau! Apa kau lupa akan posisimu, hah?!" mata Alrick berkilatan penuh amarah.

"Jangan sakiti mate-ku!" Duncan balas meneriakinya.

Tidak ada yang bisa mengendalikan seorang werewolf bila itu menyangkut mate-nya. Begitu pula yang terjadi terhadap Alrick dan Duncan yang mulai kehilangan akal sehat dikarenakan belahan jiwanya. Keduanya bahkan tak memperdulikan lagi hubungan persahabatan, maupun ikatan kawanan mereka.

"Dia hampir mencelakai mate-ku--Luna kalian!"

Alrick kembali menghentakkan tubuh Duncan, mungkin sampai mengakibatkan tulang punggung hewolf itu retak.

Duncan menggeram marah, dan Alrick membalas geramannya lebih kencang. Membuat para guard beranjak mundur---mengambil jarak dari dua petarung terhebat Braverly pack itu.

"Alpha!"

Suara panggilan menginterupsi perkelahian keduanya. Gamma Payton hadir sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Wizard Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang