part 16.) About Vanessa Trainor

138K 11.6K 804
                                    

Harusnya malam ini, aku nggak repost, soalnya lagi-lagi ada readers yang melanggar rules....
Tapi gimana dong, terlalu sayang aku tuh sama kalian... 😭

Apalagi baca koment kalian yang super bar-bar itu. 😂



✨🌟💫


"SCARLET GREGORY!"


Bentakkan kasar Althan memekakkan telinga.

Bukan hanya telinga, namun hati Scarlet juga berdenyut perih merasakannya.

"TERSERAH!" balas Scarlet tak kalah lantangnya.

Ia sudah cukup berdiam diri dengan segala tuduhan Vanessa, dan juga sekuat hati menahan airmata yang  menumpuk di ujung matanya.

Namun ia masih punya cukup harga diri untuk tidak menumpahkannya di hadapan serigala betina itu.

Sambil menghembuskan nafasnya kasar, Scarlet lalu memutuskan untuk meninggalkan kamar.

Althan yang dirundung panik berniat menyusul kepergian mate -nya---namun tertahan oleh cekalan Vanessa di lengannya dengan tatapan memohon.

"Jangan tinggalkan aku."

Sesaat Althan menatap iba pada sahabatnya itu, hingga akhirnya ia tetap melepaskan tautan tangan Vanessa. "Istirahatlah."

Althan meninggalkan kamar Vanessa sebelum terlebih dulu meminta gamma Payton untuk menjaga gadis itu.

Payton hanya bisa menatapnya segan sampai kemudian pandangannya beralih pada Vanessa yang masih duduk terpaku sambil meremas kain sprei di sisinya.

Terpancar kemarahan disana.

Dan Payton tahu betul bahwa gadis itu tidak akan berhenti sampai disini.

***

***

***

Dalam keadaan yang begitu marah, Scarlet menghentakkan kakinya dengan cepat. Ia terus berjalan tanpa tahu arah kemana akan melangkah pergi. Yang ia tahu, ia tidak ingin melihat dua insan sumber kesedihannya.

Sampai kemudian indera penciumannya menangkap aroma khas memabukkan yang ia hafal betul siapa pemiliknya.

Insting gadis itu bergerak cepat saat ia merubah langkahnya menjadi berlari.

Berlari sekuat mungkin untuk menghindari aura dominasi yang begitu menguar pekat di belakangnya.
Ia bahkan sudah tak sadar seberapa jauh ia berlari meninggalkan Mansion, sampai seseorang mencekal tangannya dengan kuat.

Secara refleks Scarlet menghentakkan cekalannya, berusaha lepas dari cengkeraman itu.

Kemarahan yang sudah berada di puncak emosinya--- memancing naluri petarung Scarlet dengan melakukan perlawanan pada pria yang berdiri di hadapannya.

Tanpa aba-aba Scarlet mengeluarkan kemampuan beladiri nya yang cukup membuat Althan terkejut dengan aksi penyerangannya itu.

Wizard Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang