Part 20.) Hate 2

126K 10.9K 526
                                    

Buat yang kecewa karena sikap Scarlet yang emosional...itu namanya alur sis, bro! Tanpa itu, tidak akan pernah ada part-part berikutnya.

Yuk kita duduk di kursi Scarlet dan ikut merasakan keterpukulan seorang gadis yatim-piatu. BE WISE. 😉







✨🌟💫





Scarlet kembali memasuki hutan Blackstone. Tidak mempedulikan kaki telanjangnya yang terluka oleh tajamnya ranting dan basahnya rerumputan.

Tatapannya terkunci pada satu pemandangan mengerikan yang tersaji dihadapannya.

Kilasan perang besar duapuluh tahun yang lalu. Dimana terdapat Alpha Samuel De Angelo---Ayah angkatnya dan Alpha Jonathan Bennedict---penguasa Braverly pack terdahulu yang masih tampak begitu muda, sedang bertarung melawan para rogue disana.

Scarlet tahu ini mimpi. Ia berniat pergi namun sulit, seakan ada satu aura yang memaksanya untuk tetap tinggal di lokasi tersebut.

Sampai akhirnya satu pemandangan yang paling dihindarinya pun kembali terpampang di hadapannya.

Bagaimana sosok Ibunya meregang nyawa dengan seorang anak laki-laki dalam dekapannya.

Dan kini Scarlet tahu bahwa anak kecil itu adalah Althan.

Terulang lagi.

Mimpi itu berhenti saat dimana seekor serigala hitam mencoba menerkam Althan yang sedang dalam gendongan Ayahnya.

Scarlet tersentak dengan keterkejutan yang luar biasa. Nafasnya memburu. Keringat dingin membasahi pelipis dan ia menyekanya dengan kasar. Rasanya seperti habis berlari ratusan kilometer.

Scarlet menaruh telapak tangan di dadanya,mencoba menetralkan derap jantungnya yang berpacu cepat.

Mimpi ini terasa begitu nyata, bahkan lebih jelas dari sebelumnya. Scarlet seakan sedang tersedot ke dalam masa lalu dan berada di tempat kejadian berdarah itu.

Setelah nafasnya cukup teratur, Scarlet mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Lampu kamar yang temaram, tetap membuatnya mengenali dimana ia berada.

Pandangannya beralih kesampingnya---sisi yang biasa ditempati Althan. Namun ia tidak mendapatinya disana. Sejenak Scarlet meraba permukaan sprei yang masih rapi itu....dingin. Belum ditiduri.

Scarlet mendesah pelan. Ingatannya kembali pada pertengkaran mereka semalam.

Semuanya seperti mimpi. Baru saja ia mereguk kebahagiaan, menghayalkan keluarga kecil yang akan dibangunnya bersama Althan.

Namun impian itu musnah seketika, saat mendapati kenyataan bahwa ia kehilangan keluarga kecilnya dulu dikarenakan orang yang sama.

Krystal bening sudah menumpuk di pelupuk matanya sesaat setelah kesesakan bernama amarah kembali merayapi hatinya.

Dan rasanya tak tertahankan. Gadis itu bahkan memukul-mukul dadanya sendiri, berusaha meredam kebencian yang menggerogotinya dari dalam.

Ia tidak sanggup.

***

***

Wizard Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang