5

3.4K 151 3
                                    

"Key, jangan nakal di rumah orang tua baru kamu, ya." Bibi Mai memberi pesan yang tidak Key ketahui maksudnya. Key menatap bibi Mai dengan penuh tanda tanya.

"Orang tua baru?" Dahi Key mengerut tak mengerti.

"Kamu akan diadopsi, Key." Bibi Mai mengelus surai halus Key.

"Adopsi?"

"Iya, kamu tidak akan lagi tinggal disini, kamu akan hidup bersama orang tua yang mengadopsimu. Hiduplah dengan damai di dilingkungan mereka. Jangan berbuat onar." Bibi Mai kembali menegaskan pesan yang harus Key patuhi.

"Tidak mau! Aku hanya ingin tinggal disini! Key ingin bertemu dengan Victor!"

Kalimat penolakan Key membuat bibi Mai sedikit emosi. Tapi sebisa mungkin ia menutupi amarahnya. Ia tidak ingin ada keributan di aula yayasan ini.

"Tidak, Key. Kamu akan lebih bahagia jika hidup bersama orang tua barumu, kamu akan hidup dalam kemewahan. Dan lupakanlah temanmu yang bernama Victor itu. Kelihatannya dia bukan anak yang baik." Senyuman bibi Mai terlihat dipaksakan.

"Victor anak yang baik!" Key tidak terima jika temannya dihina. Emosinya yang tidak stabil membuatnya berkata dengan nada yang tinggi.

"Kamu tidak tahu apa-apa tentang dia, Key!" Bibi Mai berhenti mengelus surai Key. Sesekali ia menghela napas, mengontrol emosi.

"Aku selalu bertemu dengannya, tentu saja aku tahu!"

"Setiap malam kamu menyelinap keluar dari yayasan ini hanya untuk bertemu dengan dia, kan?" Senyuman palsu bibi Mai membuat Key tertegun.

"Jangan menuduhku!" Key sama sekali tidak berniat menurunkan nada bicaranya.

"Aku sudah tahu, Key! Percuma saja kamu menutupinya!"

"Pokoknya aku tidak mau pindah ke rumah orang tua baru!" Key kembali menolak untuk pindah ke rumah calon orang tua barunya.

Nampaknya bibi Mai sudah tak tahan melihat tingkah Key yang terlalu kekanak-kanakan. Senyuman bibi Mai tampak mengerikan di mata Key. Tapi hal itu tidak membuatnya merasa takut sedikit pun. Ia sekarang tahu bagaimana sifat bibi Mai yang sesungguhnya.

"Jangan membantah!" Jeritan itu dilontarkan bersamaan dengan gerakan tangan bibi Mai yang hampir menyentuh pipi mulus Key.

Key sama sekali tidak merasa takut.

"Kau memperjualbelikanku, kan?"

Pertanyaan yang dilontarkan Key sukses membuat bibi Mai terdiam membisu. Ia mendongakkan kepala menatap ke atas dengan jemari yang gemetar. Bibirnya terkatup dengan tidak sempurna.

"Kau dibayar oleh orang itu untuk menyerahkanku kepadanya, kan? kau sangat haus di uang!"

Key merasakan sakit di pipi bagian kanannya, tangan itu mendarat dipipinya dengan sangat kuat. Ia menatap pelakunya dengan raut datar.

Tidak lama kemudian, terdengarlah bunyi klakson sebuah mobil dari pekarangan yayasan. Dapat dipastikan bahwa mobil itu adalah milik orang tua baru yang akan menjemput Key.

"Kamu harus tinggal bersama mereka."

Ucap bibi Mai final.

Ini demi kebaikanmu dan teman-temanmu disini, Key.

















oO*- Lil' Monster -*Oo



















"Sudah kuduga, dia pasti tidak masuk sekolah hari ini." Key memperhatikan sekeliling kelasnya, ia tidak menemukan sosok Leon yang biasa mengganggunya.

Lil' MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang