Lima

597 94 5
                                    

Tiati ff gaje '-'

Kring.. Kring.. Kring..

Bel sekolah sudah berbunyi tiga kali menandakan kalo udah saatnya pulang. Jihoon dan Euiwoong pergi meninggalkan kelas , mereka segera ke depan pagar sekolah untuk menunggu mobil papa Euiwoong yang akan menjemput mereka berdua.

"Lama ga nih?" tanya Jihoon.

"Ga sabaran bat si elu , bentar lagi dateng kok" kata Euiwoong sambil membaca buku yang tadi dia pinjam di perpus.

Setelah percakapan singkat itu , Jinyoung muncul dengan motor ninja nya , dan berniat untuk mengantarkan Jihoon pulang.

"Jihoon.." panggil Jinyoung.

"Ehh ada Jinyoung , kenapa?" tanya Jihoon dengan senyum manisnya.

"Mau pulang bareng gue ga? , rumah kita kan satu arah" ajak Jinyoung.

"Dia udah nebeng sama gue" sahut Euiwoong.

"Ooh , ydh gue duluan ya" Jinyoung menampakan senyum tampannya lalu pergi.

Tak lama papa Euiwoong pun datang , seperti yang di bilang Euiwoong papa nya datang dengan mobil barunya kali ini. Jihoon benar benar tidak sabar lagi untuk pulang namun...

"Pah boleh ga temen ku nebeng? Dia satu arah dengan rumah kita" tanya Euiwoong ke papa nya.

"Duh maaf banget , bukannya ga boleh tapi kita ada acara keluarga mendadak tadi , jadi habis jemput kamu kita langsung nyusul mama kamu di bandara" jelas papa Euiwoong.

Jihoon kecewa , Jihoon kesal , dan seketika awan menjadi murung. Tadinya Jihoon benar benar senang bisa ikut nebeng di mobil Euiwoong tapi sekarang apa? Tidak jadi?.

"Ooh , ydh gpp om , aku naik bis aja" ucap Jihoon dengan senyuman nya.

"Maap banget ya nak" kata papa Euiwoong.

"Iya om gpp kok" Jihoon masih tersenyum manis.

"Jihoon , maaf ya gue kira tadi ga ada acara , sumpah" Euiwoong meyakinkan.

"Iya gpp kok , tapi habis ini gue ga mau terima ajakan nebeng lagi dari lu" kata Jihoon sambil merajuk.

"Jangan gitu dong Hoon , lain kali ga gini lagi deh" ucap Euiwoong dengan senyum nya.

"Euiwoong cepet naik , mama kamu udah nunggu"
Ucap papa Euiwoong.

"Udah ya Hoon , gue berangkat dulu" Euiwoong masuk dalam mobilnya dan melambaikan tangan nya ke Jihoon.

Jihoon melambaikan tangannya juga ke Euiwoong , "hati hati ya" ucap Jihoon.

'Harusnya tadi gue nebeng sama Jinyoung aja' batin Jihoon.

Cuaca semakin murung dan sebentar lagi pasti akan turun hujan , Jihoon masih menunggu bis di halte namun dari tadi tidak ada satu bis pun yang lewat. Sampai hujan turun dengan derasnya tidak ada satupun bis yang datang. Jihoon merasa kedinginan dia tidak membawa jaket atau apapun yang bisa membuat tubuhnya merasa hangat. Semakin deras semakin nyaring bunyi yang di hasilkan oleh petir , membuat Jihoon ketakutan , Jihoon memejamkan matanya dan menutup kedua telinganya.

Jihoon berharap ada seseorang siapa pun itu yang menemaninya karena dia sedang ketakutan sekarang ini. Lalu terdengar bunyi motor yang berhenti tepat di depan Jihoon , dia mendekati Jihoon dan menyelimuti Jihoon dengan jaket nya.

"Kemana Euiwoong? ngapa lu sendirian di sini?" tanya pria itu cemas.

Jihoon membuka matanya dan melihat siapa yang sedang berbicara dengannya.

"Ji..Ji..Jinyoung" ucap Jihoon terbata bata.

"iya ini gue , ngapa lu sendirian? Euiwoong mana?" tanya Jinyoung sekali lagi.

Jihoon tidak menjawab melainkan memeluk Jinyoung erat, Jihoon menangis dalam pelukan hangat Jinyoung.

"Jihoon , kenapa menangis? Lu baik baik aja kan? Lu sakit?" tanya Jinyoung khawatir karena semakin Jinyoung bertanya semakin erat pelukan Jihoon padanya.

Mereka saling memeluk di halte bis itu , Jinyoung berusaha menenangkan Jihoon yang sedari tadi terus menangis. Sampai akhirnya Jihoon berbicara kepada Jinyoung.

"Jinyoung , aku takut hiks.. Aku benar benar takut hiks.." ucap Jihoon sambil mengeratkan pelukannya seakan akan dia tidak mau Jinyoung melepaskan pelukannya.

"Lu di apain jadi takut? Bilang sama gue Hoon" tanya Jinyoung lagi.

"Gue ga di apa apain tapi bunyi petir nya nyaring banget , gue jadi takut hiks.."

"Gue anterin ya?" tanya Jinyoung.

Jihoon hanya mengangguk lalu pulang bersama Jinyoung.

Setelah perjalanan pulang mereka pun sampai di rumah Jihoon , Jihoon membuka pintunya yang tidak terkunci lalu masuk bersama Jinyoung.

"Seonho!" teriak Jihoon.

Tidak ada jawaban lalu datang pembantu rumah Jihoon.

"Seonho nya sedang keluar tadi , Tuan" ujar pembantu itu.

"Kemana?" tanya Jihoon.

"Katanya sih mau belajar kelompok di rumah temannya" jelas pembantu itu.

"oh , udah lama keluarnya bi?"

"Sebelum hujan , Tuan"

"Bi , tolong antar Jihoon ke kamarnya tadi habis kehujanan" pinta Jinyoung.

"Ohh iya, ayo tuan Jihoon" ajak nya

"Lu mau pulang sekarang? Kan masih hujan" kata Jihoon sambil menggigil.

"Gpp gue pulang sekarang aja, lu istirahat ya" kata Jinyoung lalu pergi dari rumah Jihoon dengan motornya.

Lalu Jihoon pergi ke kamarnya di antar oleh pembantunya, Jihoon mengganti pakaiannya yang basah karena kehujanan tadi setelah itu Jihoon membaringkan badannya di kasur sambil menonton kartun kesukaannya yaitu Frozen.

Lalu pembantunya masuk dan membawakan cemilan dan segelas susu hangat untuk Jihoon.

"Makasih , bi" Jihoon menunduk sopan lalu mulai menyantap makanannya.

Jihoon tersenyum dan kadang tertawa saat melihat kartun yang sedang di tonton nya ini terlebih lagi di saat Olaf menyanyikan lagu musim panas, Jihoon berfikir salju dapat bertahan di musim panas itu mustahil namun ada Elsa apakah tetap mustahil? Elsa dapat melakukan apa pun yang berhubungan dengan es. Seketika Jihoon menghayal menjadi Elsa dalam kartun Frozen tersebut.g

Maapkeun kalo typo :"

Gaje? Peringatan selalu ada di awal :)

CU...

Diary ; Winkdeep[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang