Dua Puluh Satu✔

536 45 4
                                    

Tiati ff gaje '-'

"Bae, kamu harus ikut aku."

"Kemana?"

"Nyari Hyungseob."

"Bukannya ama Woojin?"

"Kata Woojin, Hyungseob nya ga ada di depan."

"Ngilang maksudnya?"

"Iyaaa baeeeee."

"Yaudah ayo."

Jihoon ama Jinyoung pergi ke depan buat nemuin Woojin yang gelisah setengah mati. Di sana ada Woojin yang mondar mandir sambil misuh misuh ga jelas, ngacak rambutnya frustasi, dan kadang kadang jongkok.

"Ngapa lu jin?"

"Khawatir gue."

"Lu sih lama bener datangnya."

"Ya maap, gue bantuin nenek nenek nyebrang jalan tadi."

"Terus gimana dong?"

"Gue cobain telpon deh."

Jinyoung nelpon Hyungseob tapi ga di angkat, terus Jinyoung nelpon Sehun.

"Halo pah."

"Iya halo, kenapa nelpon nak?"

"Anu pah."

Jinyoung ngelirik Jihoon ama Woojin yang udah nyilangin tangan mereka, ngode Jinyoung buat ga ngeberi tau Sehun dulu tentang ilangnya Hyungseob.

"Anu apa? Ngomong yang jelas, jangan setengah setengah."

"Engga pah, gapapa."

"Jangan bohong Bae Jinyoung, ngomong aja."

"A-anu dom-dompet aku, dompet aku ketinggalan di rumah, pah."

"Yaudah, gausah jajan."

"Tapi aku pengen nraktir Jihoon makan bakso, pah."

"Suruh Jihoon nya dulu yang bayar."

"Ngutang gitu?"

"Iya"

"Yaudah."

"Hng."

Terus Jinyoung matiin telponnya. Sekarang Jinyoung bingung pengen nyari adek nya kemana, karna biasanya kalo kasus kasus kek gini, papah nya yang bertindak, dia cuma ngikutin apa kata papah nya.

Sekarang Jinyoung sama kek Woojin. Mondar mandir gajelas sambil misuh misuh. Jinyoung ngacak rambutnya frustasi. Jinyoung jadi pengen teriak, tapi kan lagi ada Jihoon, ntar Jihoon makin khawatir.

Tiba tiba ada yang nelpon Jinyoung. Hyungseob lah yang nelpon Jinyoung. Dengan tergesa gesa Jinyoung angkat telpon nya dan nanyain kabar Hyungseob dan dimana Hyungseob.

"Seobie, lo kemana seob?"

"Ohh tenang, Hyungseob nya ga kenapa napa kok."

"Ini siapa?"

"Saya manusia lah, gitu aja pake nanya."

"Gue lagi serius goblok, lo siapa hah?"

"Saya orang yang nyulik Hyungseob, kenapa hah?"

"Lepasin adek gue gak?!"

"Ga semudah itu."

"Mau lo apa sih pengecut?!"

"Ga banyak kok, uang 25 juta aja."

Jinyoung mulai memakai otak kanan ama otak kirinya dam ngerencanain sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary ; Winkdeep[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang