Tujuh

548 77 8
                                    

Tiati ff gaje '-'

Pagi ini cuacanya mendung bikin Jihoon ga semangat sekolah namun apa daya kalau hujanpun Jihoon harus tetep ke sekolah jugak.

Jihoon bangun dari tidurnya dan segera ke kamar mandi, habis mandi Jihoon siap siap berangkat. Dia lagi masukin buku buat belajar hari ini di sekolah terus Jihoon keinget buku diary nya, udah lama Jihoon ga nuangin perasaan nya ke buku itu, Jihoon pun ngambil buku diary nya yang lagi ada di meja terus di taruh di dalam tas. Jihoon berniat mau nulis pas ada jam kosong atau pas pelajaran yang menurutnya membosankan tiba.

Setelah menyiapkan alat sekolahnya Jihoon pergi ke kamar Seonho. Niatnya sih mau bangunin Seonho tapi pas Jihoon buka kamar nya Seonho, Seonho nya ga ada malahan kasur nya udah rapi, menandakan kalo Seonho udah bangun dari tadi.

"Lahh?? Mana tu anak??" gumam Jihoon.

"Seonho!!." teriak Jihoon sambil berjalan ke arah lain buat nyari Seonho.

"APAANSIH TERIAK TERIAK SEGALA, HOHO LAGI DI DAPUR NIH." teriak Seonho.

'Lu juga lagi teriak bego'  batin Jihoon.

Jihoon pun pergi ke dapur datengin Seonho yang entah lagi masak apa. Jihoon duduk di kursi yang ada di ruang makan terus ngeliatin Seonho yang lagi ngulek sambel.

"Njirrr.. Pagi pagi gini udah ngulek sambel ntar sakit perut loh."

"Ngaco!! Sejarah mana yang bilang kalo ngulek sambel bisa sakit perut?"

"Itu sambel kalo di makan apa ga sakit perut? Ato mau lu sumbangin ke cabe cabean?? Iya??"

"Sorry yah hoho ga punya bisnis cabe cabean."

"Whatever."

Setelah percakapan yang nonfaedah berikut, mereka berdua pun makan nasi goreng pedes yang udah di buat Seonho tapi Jihoon gamau makan karena takut sakit perut, "masa pagi pagi udah makan yang pedes pedes."kata Jihoon. Untung aja Seonho nyisain nasi goreng yang ga dikasih sambel, jadi Jihoon bisa sarapan.

"Ho.." panggil Jihoon.

"Hmm?"

"Buatin gue susu anget dong."

"Hoho bukan pembantu, pliss dah."

"Terus ngapa masakin gue nasgor?"

"Siapa bilang hoho masakin buat kakak, itu Seonho masakin buat Seonho sendiri. Cuman tadi ada sisanya, dari pada hoho kekenyangan jadi buat kakak aja."

"Anjir.. Gue dikasih sisa-an."

"Masih untung diberi makan." jawab Seonho enteng.

"I'm fine, tq."

"Hoho ga nanya."

'Untung lu adek sepupu kalo adek kandung udah gue gorok lu sama peliharaan lu sekalian, jadi ga ada keturunan kayak elu lagi'  batin Jihoon.

"Hoo~~" panggil Jihoon manja.

"Paansih kak? Pake nada manja lagi. Ihhh NAJIESS." ledek Seonho.

"Buatin gue susu anget, pliss." pinta Jihoon sambil masang puppy eyes nya. "Ya? Ya? Mau ya?, pliss." ucap Jihoon lagi.

"Mau kakak nangis darah juga ga hoho buatin, yang buat cape yang minum ena, gamao hoho yaa pliees." ledek Seonho lagi.

"ihh hoho.. Klo lo mau buatin gue susu anget, gue beri hadiah nih. Mau g?"

"Tergantung."

"Kok tergantung sih?"

"Iya tergantung, klo hadiahnya hoho suka, hoho mau kok buatin susunya." jelas Seonho. "Btw apa hadiahnya? mahal ya? Dari eropa?" tanya Seonho antusias.

Diary ; Winkdeep[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang