"Eh?"
"Kau tahu tidak?"
"kejadian ini mengarah ke suatu film?
"Apakah kalian menyadarinya?"
"Atau sudah?"
"Baiklah?"
"Kalian tau boneka vodoo?"
"Andai ku punya itu!"
"Aku sudah pergi dari tempat yang pengap ini!".
.
.
.
."Mel?"ucap galih "Kita jadi mau ke ruang TU?"lanjutnya.
"Ya iyalah!"Liriknya sinis ke muka galih "Mending lu siap-siap deh!"
"Iya! Sabar aja sih" Ucap galih sambil bangun dan mengambil sebuah tongkat yang sudah disiapkan dari kamar mandi.tidak lama kemudian........
"Ok gua dah siap!" Lanjutnya"Cepet banget luh kampang!"ucap imelda.
"Mau lu apa sih? Tadi disuruh cepet sekarang malah protes kecepetan! Emang cowok harus selalu salah gitu? Emang apa sih yang dianggap istimewa dari cowo dimata cewe? Asal lu tau ya.." ucap galih panjang lebar akhirnya imelda memotong pembicaraannnya.
"Syuutttt!" ucapnya pelan.
Suara terdengar dari pintu Lab ipa, ada yang menggedor pintu itu sangat kencang.
Seperti ada yang mendengarkan pembicaraan mereka berdua."Lu sih!" ucap imelda
"kok gua?" balas galih
"Udah cepetan! Buka jendelanya!" ucap imelda ketakutan,
"Cepetan!!"lanjutnya lagi sambil mendorong badan galih ke arah jendela"Cepetan galih ihhh!!!" ucap imelda semakin ketakutan karena suara dari gedoran pintu itu semakin kencang dan tak ada hentinya.
"Iya sabar!" ucapnya " kalo gak kebuka, siap siap ada Jumpscare dikit lagi!" lanjutnya seakan pasrah.
Galih mencoba membuka jendela itu, namun firasatnya sudah pasrah dan menerima apa adanya.
Tetapi........
"mel, ayo naik duluan!" ucap galih.
"Ok, udah awas!!"lanjutnya dengan ganas.
Imelda mulai naik dan keluar dari jendela itu, ada sebuah ubin yang berbahan semen untuk membatasi lantai perlantai, disitulah imelda dan galih akan pergi lewat samping jendela.
Tamdir berkata lain...
*Jdorrrr*
*pintu lab ipa terbuka dan ada sekawanan zombie masuk*
"Mel, cepetan mel!!!!!"
"Ayo cepetan!!!!!"lanjutnya panik
"Lih ayo buruan naik!!!"ucapnya sambil melihat galih yang sedang melirik ke sekawanan zombie itu, "Ayo naik nanti lu malah digigit galih!!!" ucapnya
Galih pasrah dan ia sudah menyerahkan dirinya, tidak lama kemudian, dia menyerahkan sebua tanda nam yang bertuliskan
Galih angga pangestuLalu imelda menatapnya dan galih pun berkutik.
"Ayo Sana pergi! Biar gua disini, Simpen ini ya mel! Gua harap lu bisa menjaganya dengan baik! Gua harapkan itu!"ucap galih sambil memegang tangan imelda yang berisikan sebuah tanda nama lalu seakan tangan galih mengisyaratkan dengan sentuhan untuk mengepalkan tangan imelda "Selamat tinggal!"Serunya sambil menghampiri sekawanan zombie itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
School scandal 1: Virus-J
Science Fictiongawat!!! virus zombie sudah menyebar, apa kita bisa keluar? Hari demi hari mereka lalui Jakarta yang dulunya kota metropolitan yang menyimpan sejuta kenangan. Menjadi kota yang menyimpan insan yang ternodai. 6 hari disana mereka pantang menyerah. H...