Regulation

493 34 1
                                    

"Mel, lu gak kenapa-kenapa kan? " ucap nailah penasaran.

"Gak apa-apa nai...."

"Eh"Tengok imelda ke arah kumpulan cowok yang kaget akan sesuatu.

____________________________________

"Wuaaaaaaa!!!!!! Dasar zombie laknat! Ngapain lu kesini!" ucap haikal sambil berusaha mengeluarkan zombie dengan sebuah tongkat pel-an "Woi din lu bantuinkek!" lanjut haikal.

"Ini gua lagi ngebantuin lu anji@(()5" ucap wahyu.

~~Krikkkkk~~

"oh iya, maaf gua lupa ya panteque!" ujarnya

"Woi kentod! Sana luh! Ahhh!" ucap wahyu

"Kal dia nambah agresif kal! Nur! Za! Ambilin apa gitu yang bisa ngusir dia! Cepetan!" ucap wahyu.

"Iya din iya" ucap nurwitan sambil berlari.

"kal ayo terus tendang, ato ngga lu keluar gw yg nendang! Lu pukulin pake genteng! Nurwitan sama reza make bambu atau kayu, aldi ipung! Ambil hordeng nanti kita bungkus pake hordeng!" ucap wahyu k-geat "CWPWTWN KWNTWD!1!1!1!1!1!" ucapnya kesal.

"Weh din! Siap! Haikal siap! Reza nurwitan siap!" Ucap aldi "Ok!"

Alunan kain hordeng yang mulai menutupi zombie itu.

"Kal! Tali!"

"Nih!"

After 5 Century

"Siipp! 1............................
2.......................
3.........................................."

___________

"Byarrr!1!!1!1!"

"Hufffttt! Untung aja!" ucap aldi lega.

Mereka seketika melirik ke arah bawah mereka yang dipenuhi makhluk menjijikan itu.

Seketika melihat,  haikal berbicara bak pahlawan.

"untung ada gue!! Muehehehehehehe, udah yok masuk!" ucap haikal sambil menepuk punggung wahyu.

"dih, geer khao kymac!" ucap wahyu merajuk.

"Dah lah, ayo masuk! Sambil nemenin imelda, kesian anak itu!" ucap haikal sambil masuk melalui jendela.

Haikal terkejut melihat mutiara dan nailah sudah duduk di kedua sisi tubuhnya,  melihat imelda menangis,  haikal tak lupa menanyakan mengapa dan apa yang sedang terjadi?

"Eh, mel, kok lu nangis?" ucap haikal .

"Eh,  itu......" lihat dan tunjuk haikal.

"Iya kal,  galih udah gugur" ucap nailah sedih.

"Galih?  Galih digigit? " ucap haikal terkejut mendengar itu semua.

Haikal menghampiri mereka bertiga.

"Mel,  kenapa lu nangis,  bukannya galih bukan siapa-siapa lu? "
Bisik haikal di telinga imelda

"Bukan gitu kal,  dia banyak berkorban demi gua,  dia rela ngorbanin dirinya"
Jawab imelda sesenggukan akibat menahan tangisan.

"Bukannya dia malah seneng ya? Karena dia sudah merasa seperti pahlawan,  hakikatnya,  setiap manusia juga akan mengorbankan salah satu dari mereka,  untuk yang lainnya agar tetap hidup dalam situasi genting seperti ini,  dia udah bahagia dialam sana mel! "
Ucap haikal

"Dia cuma ngasih gua name tag dan berpesan kalo gua ketemu sama kalian,  Doakan dia,  semoga selamat"
Lanjut imelda

"Regulasinya memang bagus dan sangat berarti bagi lu mel,
Lu udah sama kita sekarang,  apa yang harus ditakutkan? "
Ucap haikal

"Ok, dengan segala hal,  gua gak akan ngelupain apa yang dia lakukan demi gua, 
Titik! "




Pandai berminyak air
🍀



Btw maaf ya lama rilis,  karena hiatus beberapa bulan :"(

School scandal 1: Virus-J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang