Judul : Hargai Hidup
Karya/unwp : Her/ imajinasi27
Jumlah kata : 249
'Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.'
(Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Hamka)
***
Seorang pria sedang duduk di sebuah kafe seraya menikmati berbagai jenis makanan yang sudah ia pesan. Tatapan teduhnya terarah pada perempuan yang ada di hadapannya.
"Kamu mau makan apalagi, Stel?" tanya Robi menatap Stella penuh cinta.
"Sudah cukup, Rob. Ini saja belum aku makan semua dan aku tidak yakin akan memakannya sampai habis," jawab Stella.
"Tidak apa-apa, Stel, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan." Robi mengecup punggung tangan Stella mesra.
"Tidak, Rob. Aku tidak ingin kamu menghamburkan uang yang diberikan orang tuamu."
Robi menatap Stell heran. "Kenapa? Harusnya kamu senang dong aku memberikan apa yang kamu inginkan. Tapi kenapa kamu malah menolak?"
"Karena aku tahu betapa sulitnya mencari uang, bahkan untuk mendapatkan uang seribu rupiah pun kita harus bekerja keras. Selama ini kamu hanya bisa menghamburkan uang yang diberikan orang tuamu, tanpa kamu tahu betapa sulitnya mencari uang.
"Tanpa kamu tahu betapa kerasnya hidup. Harusnya kamu bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan harusnya kamu tidak menghamburkan uang yang diberikan orang tuamu." Stella menjelaskan panjang lebar, membuat Robi terpaku.
"Jadi, selama ini yang aku lakukan itu ... salah? Dan tidak seharusnya aku melakukan itu?" Robi menatap Stella seakan meminta penjelasan.
"Iya, menurutku yang kamu lakukan salah. Coba kamu lihat ... di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntungmu. Jadi, cobalah mulai sekarang kamu lebih menghargai hidup." Robi tersenyum, ia mulai sadar bahwa yang dikatakan kekasihnya benar.
YOU ARE READING
WRITING CLASS - NOVEMBER [Inspiration by Quote]
Short StoryTerinspirasi dari masing-masing quote yang tercantum di bagian atas cerita. Ketentuan : Menulis 200 kata dalam 30 menit. Tanpa penyuntingan.