[WC-N14]Kisah Klasik

7 2 0
                                    

Judul : Kisah Klasik

Pengarang/uname wp : Riski (Rsk_any)

Jumlah Kata : 410 kata

Pada akhirnya nanti, semua yang pernah hilang atau diambil dari diri kita akan kembali lagi kepada kita. Walaupun dengan cara yang tidak pernah kita duga.

(Harry Potter and the Order of the Phoenix, J.K. Rowling)

***

Derap langkah kaki terdengar di koridor sekolah, bulu kuduk seketika meremang di saat suara itu semakin mendekat. Ketakutan menyelimuti tubuh Angel, apalagi suasana sore ini cukup mencekam dengan suara petir yang menggelegar di ujung langit.

"Angel, kamu ngapain di situ?" Angel mendongakkan kepala melihat siapa gerangan yang datang.

"Kak Satria."

"Kenapa belum pulang? ini sudah sore."

"Nnngggg, aku takut petir kak," kata Angel.

"Kamu masih takut petir?" Angel mengangguk menanggapi pertanyaan Satria.

Sebelumnya Satria dan Angel adalah sepasang kekasih, tapi karena suatu hal mereka harus putus. Isu orang ketiga penyebab semuanya. Tapi toh semua hanya masa lalu yang tidak perlu lagi diungkit tapi cukup dikenang.

***

Rasa gugup menghampiri Angel disaat Satria dengan sengaja menggandeng tangannya keluar dari lingkungan sekolah.

"Tangan kamu kenapa dingin begini? kamu sakit?" Satria menatap khawatir ke arah Angel.

"Aku nervous kak," jawab Angel jujur.

Sebuah senyum terbit di ujung bibir Satria mendengar pengakuan Angel. Tak bisa dipungkiri kalau Satria masih menginginkan Angel di dekatnya, bukan untuk sesaat tapi untuk selamanya.

Satria meraih jemari Angel yang bebas dari genggaman Satria, meremasnya menyalurkan sebuah rasa rindu yang selama ini Satria pendam.

"Aku rindu kebersamaan kita yang dulu, yang sering menikmati langit senja di atas bukit ditemani hamparan ilalang, dan kamu akan bersender di punggung aku dan sesekali menggelitiki pinggangku." Satria terhanyut oleh bayang masa lalunya bersama Angel. Alih-alih menjawab pernyataan Satria, Angel malah menitikkan air matanya. Entah di bagian mana Angel menangisi cerita Satria. Tapi tak bisa dipungkiri Angel juga merindukan moment itu.

Satria menghapus jejak air di mata Angel, satu hal yang tidak Satria sukai, membuat Angel bersedih apalagi harus mengeluarkan air mata. Cukup waktu itu Satria membuat Angel menangis dan jangan sampai terulang kembali.

"Ngel, aku mau kita balik lagi seperti dulu, saling berbagi cerita, cinta dan semua yang pernah kita lakukan dulu."

"Tapi aku nggak mau berbagi cinta dengan yang lain."

Satria mengacak pelan rambut Angel. Satria cukup peka dengan jawaban gadis yang ada di sampingnya, Angel menerimanya kembali.

Satria memeluk tubuh Angel sangat erat sebagai bentuk rasa bahagianya bisa memiliki gadisnya kembali.

"Kak Satria, aku sesak nafas." Angel mengurai pelukan Satria, rona kecewa terpancar di wajah Satria. Melihat hal itu lantas membuat Angel tertawa.

Angel memeluk tubuh Satria erat, sangat erat. Akhirnya waktu yang selama ini mereka nantikan akhirnya tiba juga.

***

WRITING CLASS - NOVEMBER [Inspiration by Quote]Where stories live. Discover now