Judul : Ketika Bunda menangis
Uname wattpad : fentinovelia10
Word : 221
Kita tidak seharusnya malu dengan air mata kita sendiri
(Great Expectations, Charles Dickens)
***Dari awal aku dilahirkan, aku sudah mempunyai ibu yang buta seperti dia. Aku malu Karena banyak teman-temanku mengejekku memiliki ibu buta seperti dia.
"Andiennnn," teriak sang ibu memanggil anaknya bernama Andien.
"Apaaan sih Ibu ahh aku lagi enak-enak nonton ni," ketus Andien.
Sang ibu pun menghampiri anaknya dan mengelus surai anaknya sambil tersenyum.
"Nak, ayo bantu Ibu jualan goreng di depan warung Ibu Siti," ucap sang Ibu sambil tersenyum.
"Akh,gak mau aku malu ntar dilihat teman-teman aku lebih baik Ibu pergi sana," kesal Andien sambil mendorong Ibunya sampai terjatuh.
Sang ibu pun hanya pasrah atas sikap anaknya ini, dia pun pergi berjualan gorengan di depan warung orang. Sementara itu Andien bersiap-siap untuk pergi bersama sang kekasih.
Tinn tinnn tinnnn
"Hai, sayang," ucap Kent sambil mencium Andien.
"Hai juga, sayang.Yuk langsung pergi..." ucap Andien.
Andien pun pergi sama Kent melewati warung ibu Siti tanpa melihat sang ibu yang melihatnya.
"Andien berhenti dulu nak," ucap sang ibu.
"Ngapain lagi sih," kesal Andien.
"Kamu mau kemana bantuin Ibu dulu nak," ucap sang ibu.
"Sayang itu Ibu kamu?" tanya Kent.
"Dia bukan Ibu aku, dia tetangga sebelah aku, ya kali Ibu aku Kumal...kayak gitu," ketus Andien.
Mendengar perkataan
anaknya sendiri, sang ibu pun menangis dan hanya pasrah ditarik anaknya ke warung ibu Siti.
"A-andien," lirih sang ibu sambil meneteskan air matanya.
Kulihat dia menangis di depan gang dan semua orang melihat ku termasuk pacarku, dan itu membuatku malu dengan air mata ibu buta itu.
"Simpan air mata Ibu aku malu punya orang tua gak berguna kayak ibu," teriak Andien.
Andien pun melanjutkan perjalanan bersama kekasihnya tanpa mendengar satu kata pun dari mulut sang ibu.
YOU ARE READING
WRITING CLASS - NOVEMBER [Inspiration by Quote]
Historia CortaTerinspirasi dari masing-masing quote yang tercantum di bagian atas cerita. Ketentuan : Menulis 200 kata dalam 30 menit. Tanpa penyuntingan.