Chapter 02 (M)

838 70 4
                                    

Kyungsoo, Eomma, dan Jongin untuk pertama kalinya makan siang bersama, sebagai satu keluarga sekarang, di sebuah restoran hotel bintang lima. Sudah lama Kyungsoo dan Eomma tidak makan di hotel sejak perusahaan tidak berjalan baik. Kyungsoo yakin bagi suaminya ini hanya hal kecil.

Saat makan, Kyungsoo baru mengetahui kalau Jongin adalah seorang direktur perusahaan komputer, yang merupakan warisan dari keluarga. Appa meninggal saat dia sekolah dan perusahaan diurus oleh Samchon. Setelah Jongin lulus kuliah, dia mengambil alih perusahaan dan berhasil membuat perusahaan sukses kembali.

Jongin tipe orang yang rajin bekerja, sehingga dia sulit mencari pasangan yang ideal baginya. Hal ini membuat Kyungsoo malu setelah menyadari kalau dia adalah tipe ideal Jongin. Menjadi tipe ideal seseorang membuat Kyungsoo bangga sendiri.

Setelah makan, Jongin mengantarkan Eomma ke rumah baru yang dijanjikan Jongin. Tapi ternyata itu bukan rumah baru, melainkan rumah lama milik keluarga Jongin. Dia tidak mau menjual rumah itu, maka terus dibiarkan kosong.

Jongin bertanya lebih dahulu pada Eomma, apakah beliau bersedia menempati rumah lama dia. Eomma langsung menjawab tidak keberatan. Apalagi rumah itu masih memiliki perabotan yang cukup lengkap.

Rumah keluarga Kyungsoo dijual beserta perabotan-perabotan karena hampir semua barang mereka adalah barang-barang antik yang bernilai tinggi. Mendiang Appa suka mengumpulkan barang-barang kuno dan antik. Jika saja Jongin tidak datang menyelamatkan mereka, mungkin Kyungsoo dan Eomma akan tinggal di rumah kecil yang hanya muat untuk tempat tidur, dapur dan kamar mandi saja.

Tidak lama mobil suruhan Jongin datang membawa perlengkapan pindahan Eomma dan Kyungsoo. Pakaian, album foto, barang-barang kenangan, dan kotak pribadi Kyungsoo.

Kamar lama Jongin menjadi kamar Kyungsoo sekarang, meski Kyungsoo tidak tinggal bersama Eomma. Beliau ingin kamar itu menjadi milik Kyungsoo sebagai pengingat kalau dirinya memiliki seorang putra.

Pelan-pelan, Kyungsoo menyimpan kotak pribadinya, yang berisi kenangan dia dengan mantan, di bawah tempat tidur lama milik Jongin. Kyungsoo pernah bilang dia akan membawa kotak itu jika dia pindah. Tapi keadaan sudah berbeda sekarang. Dia sudah menjadi suami seseorang. Dia tidak lagi pantas membawa kotak itu bersamanya.

Baekhyun menelepon tadi pagi. Tapi dia hanya membalas dengan sebuah pesan yang berisi kalau dia baik-baik saja. Baekhyun tidak perlu cemas. Kyungsoo tidak mau memberi tahu Baekhyun tentang pernikahan ini. Dia takut Baekhyun akan marah dan protes. Lebih baik memberi tahu Baekhyun setelah keadaan sudah tenang.

Setelah itu, Eomma dan Kyungsoo memasak makan malam di rumah baru mereka. Kyungsoo telah mengetahui kalau ternyata Jongin memang makan dengan lahap, namun saat tadi mereka berada di restoran, Jongin terlihat sangat berkelas dan anggun. Kini mereka di rumah, Jongin makan seperti anak kelaparan. Favorit Jongin adalah ayam. Kyungsoo mencatat kalau dia harus sering membeli ayam dan juga belajar beberapa resep baru.

-- Chapter 2 --

Setelah perawat pribadi untuk Eomma telah datang, Kyungsoo dan Jongin pulang ke rumah Jongin, yang sekarang menjadi rumah mereka berdua. Kyungsoo memeluk Eomma yang menangis pelan di pundaknya. Kyungsoo berjanji dia akan datang besok, menemani Eomma di rumah baru agar beliau terbiasa. Dia juga akan mengobrol dengan perawat baru tersebut, memberikan beberapa nomor penting jika terjadi sesuatu.

Tapi malam ini, dia harus pulang ke rumah suaminya. Ini malam pertama mereka sebagai pengantin baru. Bagaimanapun dia tidak yakin dengan pernikahan mereka, Kyungsoo telah resmi berstatus sebagai suami dari Kim Jongin dan kini menjadi kewajibannya melayani sang suami.

Mereka pulang dengan Jongin mengendarai mobilnya sendiri, walaupun dia berkata kalau dia selalu berangkat kerja dengan diantar oleh supir. Jantung Kyungsoo berdebar tidak karuan memikirkan mereka akan segera tiba di rumah. Tidak sekalipun dia berani memandang kepada Jongin. Dan dia merasa lega Jongin memilih diam, fokus ke jalan.

Don't You Give Up, I Won't Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang